Cari Disini

Jumat, 26 Juli 2013

Sejarah sistem Waktu


- Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa dalam satu hari ada 24 jam, dan dalam satu menit ada 60 detik? Inilah jawabannya.Sistem bilangan yang paling banyak digunakan manusia saat ini adalah sistem desimal, yaitu sebuah sistem bilangan berbasis 10. Namun untuk mengukur waktu kita menggunakan sistem duodesimal (basis 12) dan sexadesimal (basis 60). Hal ini disebabkan karena metode untuk membagi hari diturunkan dari sistem bilangan yang digunakan oleh peradaban kuno Mediterania. Pada sekitar tahun 1500 SM, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12, dan mereka mengembangkan sebuah sistem jam matahari berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di atas tanah dan membagi waktu antara matahari terbit dan tenggelam ke dalam 12 bagian. Para ahli sejarah berpendapat, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12 didasarkan akan jumlah siklus bulan dalam setahun atau bisa juga didasarkan akan banyaknya jumlah sendi jari manusia (3 di tiap jari, tidak termasuk jempol) yang memungkinkan mereka berhitung hingga 12 menggunakan jempol.
Jam matahari generasi berikutnya sudah sedikit banyak merepresentasikan apa yang sekarang kita sebut dengan "jam". Sedangkan pembagian malam menjadi 12 bagian, didasarkan atas pengamatan para ahli astronomi Mesir kuno akan adanya 12 bintang di langit pada saat malam hari. Dengan membagi satu hari dan satu malam menjadi masing-masing 12 jam, maka dengan tidak langsung konsep 24 jam diperkenalkan. Namun demikian panjang hari dan panjang malam tidaklah sama, tergantung musimnya (contoh: saat musim panas hari lebih panjang dibandingkan malam). Oleh karena itu pembagian jam dalam satu hari pun berubah-ubah sesuai dengan musimnya. Sistem waktu ini disebut dengan sistem waktu musiman. Pada sekitar tahun 147-127 SM, seorang ahli astronomi Yunani bernama Hipparchus menyarankan agar banyaknya jam dalam satu hari dibuat tetap saja yaitu sebanyak 24 jam, disebut dengan sistem waktu equinoctial. Namun sistem ini baru diterima secara luas oleh saat ditemukannya jam mekanik di Eropa pada abad ke-14.
Eratosthenes (276-194 SM), seorang ahli astronomi Yunani lainnya membagi sebuah lingkaran menjadi 60 bagian untuk membuat sistem geografis latitude. Teknik ini didasarkan atas sistem berbasis 60 yang digunakan oleh orang-orang Babilonia yang berdiam di Mesopotamia, yang jika ditilik lebih jauh diturunkan dari sistem yang digunakan oleh peradaban Sumeria sekitar 2000 SM. Tidak diketahui dengan pasti mengapa menggunakan sistem bilangan berbasis 60, namun satu dugaan mengatakan untuk kemudahan perhitungan karena angka 60 adalah merupakan angka terkecil yang dapat dibagi habis oleh 10, 12, 15, 20 dan 30.
Satu abad kemudian, Hipparchus memperkenalkan sistem longitude 360 derajat. Dan pada sekitar 130 M, Claudius Ptolemy membagi tiap derajat menjadi 60 bagian. Bagian pertama disebut dengan partes minutae primae yang artinya menit pertama, bagian yang kedua disebut partes minutae secundae atau menit kedua, dan seterusnya. Walaupun ada 60 bagian, yang digunakan hanyalah 2 bagian yang pertama saja dimana bagian yang pertama menjadi menit, dan bagian yang kedua menjadi detik. Sedangkan sisa 58 bagian yang lainnya membentuk satuan waktu yang lebih kecil daripada detik.
Sistem waktu ini membutuhkan waktu berabad-abad untuk tersebar luas penggunaannya. Bahkan jam penunjuk waktu pertama yang menampilkan menit dibuat pertama kali pada abad ke-16. Sistem waktu ini digunakan hingga sekarang oleh kita manusia modern.

STATISTIKA (PENGERTIAN REGRESI)

REGRESI

·         Salah satu analisis statistic bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih variable (peubah).
·         Analisis statistic yang bertujuan  untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau lebih variable adalah uji korelasi dan regresi.
·         Keduanya (regresi dan korelasi) mempunyai hubungan yang sangat erat.
·         Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi.
·         Korelasi yang tidak dilajutkan dengan regresi adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan kausal atau sebab akibat, atau hubungan fungsional.
·         Analisis Regresi dilakukan apabila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional.
·         Untuk menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kausal atau tidak ,dapat diketahui dari,teori atau konsep-konsep tentang dua variabel tersebut.
·         Digunakan analisis regresi apabila ingin mengetahui bagaimana variabel dependent/tergantung dapat diprediksikan melalui variabel independent atau bebas.
·         X = Variabel bebas
·         Y = Variabel terikat


A.   REGRESI LINEAR

·         Pendugaan atau Peramalan nilai variabel tak bebas(terikat) Y  berdasarkan variabel bebas X .
·         Misalkan  kita ingin meramalkan nilai kimia mahasiswa tingkat persiapan berdasarkan skor tes intelegensia yang diberikan sebelum mulai kuliah. Untuk membuat peramalan semacam itu, pertama-tama kita perhatikan seberan nilai kimia utuk berbagai skor tes inteligensia yang dicapai oleh mahasiswa-mahasiswa tahun sebelumnya.
·         Dengan melambangkan nilai kimia seseorang dengan Y dan skor inteligensia dengan X, maka data setiap anggota populasi dapat skor dinyatakan dalam koordinat (X,Y).
·         Suatu contoh acak berukuran n dari populasi tersebut dengan demikian dapat dilambangkan sebagai {(x¡,y¡); i = 1, 2, 3,…..n ) }

Persamaan Umum Regresianya
                                   

   Subyek dalam variable dependen yang dipresdiksikan.
a  =   Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b  =   Harga arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variable dependen yang didasarkan pada perubahan variable independen.
           Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) arah garis menurun,
X  =   Subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu,

Harga 

Harga   

r  = Koefesien korelasi product moment antara variable X dengan variable Y
Sy  = simpangan  baku varibel Y
SX  = simpangan baku variable X





1.    Contoh Perhitungan regresi linear sederhana


Maha
siswa
Skor Tes IQ, ( X  )
Nilai kimia, (Y )
Xi Yi
X ²
Y ²
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
65
50
55
65
55
70
65
70
55
70
50
55
85
74
76
90
85
87
94
98
81
91
76
74
5525
3700
4180
5850
4675
6090
6110
6860
4455
6370
3800
4070
4225
2500
3025
4225
3025
4900
4225
4900
3025
4900
2500
3025
7225
5476
5776
8100
7225
7569
8836
9604
6561
8281
5776
5476
N= 12

ΣX :
ΣY:
ΣX.Y:
ΣX²:
ΣY²:


_
X:
_
Y:





SX :
Sy :



TABEL 1.1 Skor Tes Inteligensia dan Skor Nilai Kimia





·         Menghitung Harga a dan b dengan Rumus  (8.4) dan (8.5)
·         Menghitung Persamaan regresi
·         Membuat Garis regresi

Berapa dugaan  nilai statistik bagi mahasiswa yang skor IQnya 75, 55, 65, 60,



Soal
2. Nilai Laporan (X) dan ujian akhir (Y) dari 9 mahasiswa adalah    sebagai berikut:
            X :   77  50  71  72  81  94  96  99  67
            Y :   82  66  78  34  47  85  99  99  68
      a.   Tentukan persamaan garis regresikan
      b.   Buat garis regresinya.
      b.   Dugalah nilai akhir seorang mahasiswa yang tidak ikut ujian,   tetapi nilai laporannnya 85, 79, 56, 90