Cari Disini

Kamis, 01 Februari 2018

RESENSI BUKU RORO JONGGRANG

 I. Identisas Buku.

Judul                     : Roro Jonggrang
Penulis                  : Tira Ikranegara
Tahun terbit          : 2007
Jumlah Halaman  : 112

II.Ringkasan.

Pada zaman dahulu berdiri dua kerajaan besar yaitu kerajaan pengging yang dipimpin oleh prabu damar moyo dengan putranya bandung bondowoso dan keraton boko yg dipimpin oleh prabu boko yang mempunyai putri cantik bernama roro jonggrang. Ia juga memiliki patih raksasa yaitu patih gupolo. Keraton boko ingin menguasai kerajaan pengging, dengan mengumpulkan kekuatan akhirnya keraton boko menyerang kerajaan pengging.
Mengetahui rakyatnya menderita, prabu damar moyo mengutus anaknya bandung bondowoso untuk membalaskan dendamnya kepada keraton boko. Dan terjadilah perang yang sangat sengit antara Bandung Bondowoso melawan Prabu Boko. Karena kesaktian Bandung Bondowoso prabu Boko dapat dibinasakan. Melihat rajanya tewas maka patih Gupolo melarikan diri dan Raden Bandung Bondowoso mengejar patih ke kerajaan kraton Boko.
Setelah Patih Gupolo melaporkan pada Putri Roro Jonggrang maka menangislah putri,sedih hatinya karena ayahnya tewas,dan Patih Gupolo pun pergi meninggalkan Kerajaan Kraton Boko. Sesampainya Bandung Bondowoso di Kraton Boko terkejutlah ia melihat Putri yang cantik jelita.
Seketika bandung bondowoso lupa akan tujuannya pergi ke keraton boko karena melihat kecantikan roro jonggrang, ia ingin menikahi putri roro ronggrang.
Tetapi, Putri roro jonggrang tidak semudah itu menerima bandung bondowoso, ia ingin dibuatkan 1000 candi dalam waktu 1 malam. Bandung bondowosopun menyanggupinya dan meminta bantuan pada jin. Saat bandung bondowoso mulai mengerjakan 1000 candi itu, roro jonggrang juga meminta bantuan dari gadis desa untuk menumbuk padi dengan lesung agar suasana cerah seperti pagi. Setelah para gadis menumbuk dan ayam berkokok para jin pergi, jin hanya sanggup menyelesaikan 999 candi.
Bandung bondowoso merasa curiga pada roro jonggrang, akhirnya ia mengetahui bahwa roro jonggrang telah berbuat licik dan terkutuklah putri roro jonggrang oleh bandung bondowoso menjadi candi yang ke-1000 dan para gadis yang ikut membantu juga dikutuk menjadi perawan tua.

Kekurangan: 
   Buku ini tidak disertakan gambar, sehingga kurang menarik untuk dibaca kalangan anak anak. Serta jenis kertas Yang digunakan kurang bagus.
Kelebihan:

   Ceritanya sistematis sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.


----Lihat dan baca juga Resensi bertemakan Sejarah disini
----Baca juga Naskah Drama Roro Jonggrang Disini