Cari Disini
Sabtu, 13 Juli 2013
Galau Bola
Dijutekin sama gebetan itu,
rasanya kaya main bola nyerang terus tapi ga bisa ngegolin, bikin kesel
Goal tp offside itu ibarat nembak dan si gebetan udh kya
ngasih harapan penuh eh tp ternyata di tolak
cinta ku ke kamu itu cuma butuh satu kali gak perlu pake leg 2 segala
kamu sama aja kaya fans yang nga bsa ngertiin wasit , selalu aja nyalahin
kalau Aku ibarat mourinho dan kamu ibaratnya inter
aku tak akan tergoda tuk kembali mengulang masa indah yang dulu pernah kita lalui bersama
rasanya kaya main bola nyerang terus tapi ga bisa ngegolin, bikin kesel
Goal tp offside itu ibarat nembak dan si gebetan udh kya
ngasih harapan penuh eh tp ternyata di tolak
cinta ku ke kamu itu cuma butuh satu kali gak perlu pake leg 2 segala
kamu sama aja kaya fans yang nga bsa ngertiin wasit , selalu aja nyalahin
kalau Aku ibarat mourinho dan kamu ibaratnya inter
aku tak akan tergoda tuk kembali mengulang masa indah yang dulu pernah kita lalui bersama
filsafat sejarah - filsafat barat, filsafat kuno, dan teologi
Filsafat Barat adalah sebutan yang
digunakan untuk pemikiran-pemikiran filsafat dalam dunia Barat
atau Occidental. Pada umumnya
filsafat terdiri dari dua garis besar, yaitu Filsafat Barat dan Filsafat Timur.
Filsafat Barat berbeda dengan Filsafat Timur
atau Oriental.[1]
Permulaan dari sebutan Filsafat Barat ini dari keinginan untuk mengarah kepada
pemikiran atau falsafah peradaban Barat.[1]
Masa awalnya dimulai dengan filsafat Yunani di Yunani Kuno.[1]
Pada masa ini sebagian besar Bumi sudah dicakup, termasuk Amerika
Utara dan Australia.[1]
Penentuan wilayah yang menjadi bagian dalam menentukan aliran mana sebuah
pemikiran atau falsafah itu lahir menimbulkan perdebatan.[1]
Perdebatan terjadi untuk menentukan wilayah seperti [[Afrika Utara[[, sebagian
besar Timur
Tengah, Rusia,
dan lainnya.
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia, filosofi dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu: philosophia (φιλοσοφία), yang secara literal bermakna, "kecintaan kepada perkataan" (philein = "mencintai" + sophia = kata mutiara, dalam arti pengetahuan) Dalam arti kontemporer, Filosofi Barat merujuk pada dua tradisi utama filsafat kontemporer: filsafat analitik dan filsafat kontinental.[1]
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia, filosofi dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu: philosophia (φιλοσοφία), yang secara literal bermakna, "kecintaan kepada perkataan" (philein = "mencintai" + sophia = kata mutiara, dalam arti pengetahuan) Dalam arti kontemporer, Filosofi Barat merujuk pada dua tradisi utama filsafat kontemporer: filsafat analitik dan filsafat kontinental.[1]
Sejarah Filsafat Kuno
Sejarah filsafat yunani dimulai sekitar abad ke-6 SM.Zaman ini sering disebut juga
sebagai zaman peralihan dari mitos ke logos.Sebelum masa ini, banyak orang yang
bercerita tentang alam semesta dan kejadian di dalamnya terjadi berkat kuasa
gaib dan adikodrati, seperti adanya kuasa para dewa-dewi. Mitos-mitos seperti ini kerap
sekali ditemukan di dalam sastra-sastra Yunani
Jangkauan filsafat dalam pemahaman kuno dan pemikiran
para filsuf kuno adalah usaha-usaha intelektual. Hal ini jugalah yang menjadi
permasalahan-permasalahan yang dipahami dalam filsafat. Filsafat juga mencakup
disiplin-disiplin lainnya, seperti matematika dan ilmu-ilmu pengetahuan alam,
seperti fisika, astronomi, dan biologi.Aristoteles merupakan salah seorang
filsuf yang menuliskan pemahamannya mengenai topik-topik ini. Istilah Filsafat Barat pun kemudian
muncul dan pada saat itu tidak membantu dan tidak jelas, sejak definisi itu
meliputi berbagai macam perbedaan seperti tradisi, kelompok politik, kelompok
agama, dan pemikir-pemikir yang sudah ribuan tahun lamanya.
Subdisiplin Filsafat Barat
Pada umumnya, filsuf-filsuf Barat dibagi ke dalam
beberapa cabang pokok.Pembagian itu di dasarkan pada
jenis pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang yang bekerja di lapangan. Cabang yang paling banyak
berpengaruh pada masa dunia kuno adalah Stoic, yaitu menahan hawa nafsu.Stoic dibagi ke dalam beberapa
bagian filsafat, seperti Logika, Etika, Ilmu pengetahuan, dan Fisika. Fisika merupakan konsep study
tentang gejala-gejela alam di dalam dunia ini, dan termasuk ilmu pengetahuan
alam dan metafisika. Filsafat kontemporal secara umum
dapat dibagi ke dalam metafisika, epistimologi, etika, axiology, dan estetis. Logika terkadang juga dijadikan
sebagai bagian di dalam filsafat, terkadang juga hanya sebagai metode yang
digunakan untuk seluruh cabang-canbang filsafat
Sub disiplin filsafat terdapat di dalam cabang-cabang
yang luas tersebut. pada level yang terluas, terdapat
filsafat Analitik dan filsafat Kontinental Filsafat Analitik lebih sederhana
dibandingkan denga filsafat Kontinental.
Sub disiplin ini terkadang menjadi topik yang hangat
dan dapat menempati temapat yang banyak dalam tulisan-tulisan. Hal ini disebabkan oleh orang-orang
yang beranggapan bahwa sub disiplin ini sebagai cabang-cabang utama.
Teologi dan Filsafat
Teologi tercakup di dalam pelajaran dalam agama dan
sama halnya dengan filsafat Teologi mengarah kepada
pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi dan sifat Tuhan. Pertanyaan di dalam teologi ini
dijawab juga secara jelas oleh filsafat Agama. Aristoteles, seorang filsuf Yunani
kuno, memasukkan teologi ke dalam cabang metafisika. Dia juga mengatakan bahwa teologi
sebagai pusat dalam filsafat. Pada abad kedua puluh, para filsuf
berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan teologis tersebut. Filsafat dan teologi memiliki
keterkaitan filsafat menjadi akar di dalam memahami teologi.Pelajaran agama menjadi salah satu
contohnya Perbandingan agama-agama besar di
dunia dapat lebih mudah dilakukan dengan menggunakan filsafat
Tradisi empiris di dalam Filsafat Modern sering
menjawab pertanyaan-pertanyaan keagamaan sebagai batas jangkauan pengetahuan
manusia, dan banyak orang yang mengklaim bahwa bahasa agama tidak berarti
secara literel sebab tidak ada pertanyaan yang perlu dijawab. Beberapa filsuf merasa bahwa bukti
kesulitan-kesulitan ini tidak relevan. Mereka juga menentang dan
meletakkan keagamaan pada bagian moral atau bagian yang lain.
Sejarah Kebudayaan INdonesia - Definisi Kebudayaan
Definisi Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (2000:181)
kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta
”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”.
Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa
cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan
rasa itu.
Koentjaraningrat juga menerangkan bahwa
pada dasarnya banyak sarjana yang membedakan antara budaya dan kebudayaan,
dimana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berati daya dari
budi. Namun, pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari
kebudayaan, tidak ada perbedaan dari definsi.
Jadi, kebudayaan atau disingkat “budaya”,
menurut Koentjaraningrat merupakan “keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
Lalu, dilain pihak Clifford Geertz
mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang
diwariskan dalam bentuk simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat
berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya
terhadap kehidupan. (Abdullah, 2006:1)
Lebih sepesifik lagi, E. B Taylor, dalam
bukunya “Primitive Cultures”, mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.” (Setiadi, 2007:27)
Dari berbagai definisi diatas, maka penulis
menarik kesimpulan bahwa kebudayaan atau budaya merupakan sebuah sistem, dimana
sistem itu terbentuk dari perilaku, baik itu perilaku badan maupun pikiran. Dan
hal ini berkaitan erat dengan adanya gerak dari masyarakat, dimana pergerakan
yang dinamis dan dalam kurun waktu tertentu akan menghasilkan sebuah tatanan
ataupun sistem tersendiri dalam kumpulan masyarakat.
Wujud Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat,
2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2)
activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang
mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi
dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan
penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari
kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan
tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang
bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur,
mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia
dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut
adat istiadat.
2.
Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial,
karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud
ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini
terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta
bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud
perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik,
dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa
diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain
komputer dll.
Unsur Kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya
pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai
kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh
unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian
disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
Bahasa
Sistem Pengetahuan
Organisasi Sosial
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Religi
Kesenian
Galau Bola
Galau Bola - Edisi Piala Konfederasi 2013
do you know? you're like Goals from Andrea Pirlo. Beautiful and Amazing
Aku rela begadang buat liat final piala konfederasi tapi aku lebih rela begadang seumur hidup buat mastiin kamu baik2 aja
Uruguay dan italia aja berani ngerebutphn tempat ke 3 tapi kalau aku sih bakalan selalu berani buat ngerebutin kamu buat jadi ya ke 1
Peluang untuk mendapatkanmu itu sama kyak peluang brazil dan spanyol buat juara 50:50
Spanyol itu yang cantik cuma permainan bolanya aja beda sama kamu klo kamu itu cantik segalag-galanya
permainannya bolanya spanyol tak seperti kamu mainin hati akuhh
kamu tuh kayak ba;otelli deh,
nyebelin tapi gangenin
kalau tahiti itu limbung gol di pila konfederasi
tapi kalau kamu itu lumbung cintaku
Puisi - Maaf
Maafkan aku yang tak bisa tuk bersamamu
Tak akan ada yang baik dalam sebuah kebohonngan dalam
hubungan
Aku menyadari aku tak bisa setya
Dan aku juga takut aku tak bisa tuk setya
Suatu hubungan yang tak
akan bernah bisa bersatu
Bila hubungan itu tak pernah dilandasi oleh suka sama suka
Perasaan itu sangat lah mahal tuk mengatakan bahkan tuk
menerima cinta
Dalam keindahan, dalam kedamaain antara ku dan dirimu hanya
ada sebuah pertemanan
Tak kan pernah bisa melebihi itu
Jadi maafkan lah diriku hanya bisa menemanimu
dan tak kan
pernah bisa memberikan hatiku
Puisi - Terselip di satu sudut dalam otakku
terselip
dalam satu sudut diotakku,,
sebuah nama yg entah dari kapan tlah terpojok,,
kini nama itu bagai kunang terbang dengan pancarkan cahaya,,
menggaung menusuk batin,,
... kontaminasi indahnya sebarkan racun kesima,,
yg terus menjalar gerogoti hati,,
kini semakin luas,,
hingga tak mampu menahan derasnya rindu,,
ku ingin tahu kabarnya,,
ku ingin tahu apa yg sedang ia lakukan,,
dalam setiap desiran darah,,
ku ingin masuk dalam dunianya,,
seperti inikah jatuh cinta,,??
sebuah nama yg entah dari kapan tlah terpojok,,
kini nama itu bagai kunang terbang dengan pancarkan cahaya,,
menggaung menusuk batin,,
... kontaminasi indahnya sebarkan racun kesima,,
yg terus menjalar gerogoti hati,,
kini semakin luas,,
hingga tak mampu menahan derasnya rindu,,
ku ingin tahu kabarnya,,
ku ingin tahu apa yg sedang ia lakukan,,
dalam setiap desiran darah,,
ku ingin masuk dalam dunianya,,
seperti inikah jatuh cinta,,??
Langganan:
Postingan (Atom)