TUGAS SEJARAH
HUBUNGAN INTERNASIONAL
NAMA : YUPRAHIDIN
NIM : 3101411119
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
Judul Buku : “HUBUNGAN INTERNASIONAL DALAM PERSPEKTIF
SEJARAH”
Penulis : Drs. Subagyo,M.Pd.
Cetakan : Februari 2010
Penerbit : Fakultas Ilmu Sosial (UNNES), Widya Karya Semarang
Tebal : viii+279 halaman ukuran 20,5 x 14,5
BAB I
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP
A. Konsep Hubungan Internasional
Interaksi suatu bangsa dengan bangsa lain dapat berlangsung secara baik maupun secara kekerasan (perang) dan dalam mengajarkan disiplin “hubungan internasional” kepada mahasiswa atau murid tidak boleh ditekankan pada persahabatan dan pengertian antar bangsa saja tetapi juga pada segi politik kekuatan dengan segala akibatnya, misalnya perang. Perang tidak akan terjadi selama kekuatan berimbang, maka perdamaian dapat terjaga.
B. Ruang Lingkup Hubungan Internasional
Hubungan antarbangsa atau hubungan internasional dapat berwujud dalam berbagai bentuk yaitu :
• Hubungan Individu → mereka yang mempunyai kepentingan yang tersebar di dunia ini, mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul lepentingan timbal balik diantara mereka. [mahasiswa, turis, pedagang
• Hubungan antar Kelompok → misalnya lembaga-lembaga sosial, keagamaan dan perdagangan.
• Hubungan antar Negara → yang menjadikan sebagai salah satu unsur negara terikat karena adanya rasa solidaritas dan didasarkn kepada bahasa yang sama, keturunan yang sama (suku bangsa),disamping itu karena kesamaan latar belakang sejarah, tradisi kebudayaan dan tanah air.
C. Asas Dan Latar Belakang Sejarah Hubungan Internasional
1. Asas Hubungan Internasional
City State (kota yang merdeka) di Italia pada abad XII dapat dikatakan sebagai permulaan dan dasar-dasar praktek hubungan dan hukum modern. Terdapat tiga asas, yang satu sama lain pengaruh mempengaruhi yaitu; Asas Teritorial, Asas Kebangsaan, dan Asas Kepentingan Umum.
Latar Belakang Sejarah
Zaman Kuno ;
Abad ke-14 SM di daerah Timur Tengah Imperium Mesir, dan Kerajaan di Asia telah terjalin hubungan Internasional yang bersifat perdagangan dan komersil. Bangsa Yahudi membina hubungan dengan bangsa-bangsa lain yang bukan musuh bebuyutanya
Bangsa Yahudi Percaya bahwa di hari kemudian bangsa-bangsa di dunia harus bersatu dalam suasana damai, namun mereka tidak pernah menuju realisasi dari idealisme tersebut.
Bangsa Yunani merupakan pelopor dalam menyusun hubungan antar kelompok yang didasarkan pada ketentuan adat istiadat, kebiasaan dan kaidah yang disetujui bersama. Hubungan antarbangsa dalam naungan bangsa Romawi terdapat pola yang tersusun menjadi beberapa bagian.
Abad Pertengahan ;
Pada abad ke-4 sampai abad ke-8 adalah periode anarki dimana tiap golongan hanya mementingkan kepentingan kelompoknya. Sejak abad ke-16 terdapat kontak-kontak rapat dengan adanya perjanjian-perjanjian yang disebut Capitulations. Misalnya, Sulaiman yang cakap (Sultan Turki 1520 1566) pernah mengadakan kapitulasi dengan raja Francois I dari Prancis pada tahun 1535 mengenai hubungan perdagangan antara Prancis dan Turki. Abad ke-15 bangsa Protugis, Spanyol kemudian di ikuti Belanda,Inggris, Prancis, dan bangsa-bangsa Eropa Barat lainya menjalin hubungan internasional yang mencakup seluruh permukaan bumi.
• Periode antarnegara modern
• Pembentukan negara-negara besar
• Gagasan mengenai asas keaulatan
• Pelopor hubungan Internasional
• Prancis abad ke-20 (super state-state)
Periode ini merupakan periode revolusioner dalam hubungan antarbangsa. Dua Konperensi perdamaian di Den Hang (Belanda) pada tahun 1899 dan 1907 merupakan tonggak konsepsi-konsepsipergaulan dunia yang baru, sampai terjadinya Perang Dunia I.
BAB II
NEGARA, BANGSA, DAN NEGARA BANGSA
A. Evolusi Negara-Bangsa Sampai Tahun 1870
Pada akhir abad ke-18 pandangan merkantilisme tidak populer lagi karena digantikan dengan sistem perdagangan internasional. Sistem kenegaraan menjadi sesuatu yang dipermasalahkan, dan daerah koloni menjadi kurang penting, terlebih setelah pecahnya revolusi Prancis dan oleh “Revolution of spring” Napoleon. Jawaban atas permasalahan ini adalah perjanjian Westphalia dimana kekuasaan ada di tangan raja. Ucapan raja adalah hukum. Ungkapan ini tercemin pada raja Louis XIV “I’etat, c’est moi”.
B. Evolusi Negara Bangsa Modern
1684 Perjanjian Westphalia membentuk sistem negara modern
Abad 16,17,dan 18 Negara-negara Eropa mengembangkan kekuasaan kolonial,
khususnya di Amerika Utara ; ini merupakan perputaran pertama
1775-1780 Revolusi Amerika dan Prancis merupakan tantangan bagi kekuasaan
Raja
1804-1815 Kekuasaan Napoleon di Prancis merubah sistem kekuasaan di Eropa
1815-1870 Negara Amerika membagi Afrika dan sebagian Timur Tengah dan
Asia dalam putaran kekuasaan kedua. Amerika dan Jepang juga
mulai menanamkan kekuasaan kolonial di daerah sebrang lautan.
1914-1918 Perang Dunia I merubah sistem negara didunia
1870-1930 Sejumlah negara di Eropa tumbuh dari 15 menjadi 35
1918-1939 Munculnya kekuatan Bolshewiks di Rusia dan Nazi di Jerman, yang
merupakan tantangan terhadap legitimasi sistem kenegaraan.
1939-1945 Perang Dunia II
1945-kini Perkembangan kehidupan kenegaraan menggantikan sistem kolonial
modern. Negara-negara bertambah dari 45pada 1945 menjadi sekitar 170 pada tahun 1986. Perkembangan politik pada masa ini juga ditandai dengan masalah antara kekuatan besar, yang sulit untuk menyatakan bahwa dunia dalam keadaan damai yang mutlak
B. Negara Bangsa dan Perimbangan Kekuatan ( Balance of Power )
Perimbangan kekuatan dilakukan dalam hubungan antarnegara. Dalam sebuah kasus perimbangan kekuatan diartikan sebagai adanya ketidak seimbangan. Perhatikan gambar-gambar dan istilah yang digunakan dibawah ini, menurut Daniel Tapp,1988 :
BAB III
ILMU DAN SISTEM HUBUNGAN INTERNASIONAL
A. Ilmu Hubungan Internasional
Memasuki abad XX, dengan diawali perang yang melanda seluruh dunia, muncul dan berkembag secara meluas hubungan internasional sebagai “disiplin ilmu”.
A.1. Lahirnya ilmu hubungan internasional
Pecahnya perang dunia yang kedua dan lahirnya perserikatan bangsa-bangsaserta badan-badan khusus lainnya mendorong lahir dan berkembang ilmu ini dan menuntut terselenggaranya negara dunia (world government).
A.2. Ilmu-ilmu dasar hubungan internasioal
Dalam ilmu-ilmu dasar hubungan internasional sekurang-kurangnya delapan disiplin yang mendasari hubungan internasional yaitu ; hukum internasional, sejarah diplomatik, ilmu perang, politik internasional, organisasi internasional, perdagangan internasional serta pemerintahan jajahan .
A.3. Ilmu-ilmu yang menunjang
Lebih singkatnya ilmu hubungsn internasional bertujuan membentuk warganegara yang baik, pemimpin yang berkualitas ketrampulan yang tinggi dan pengetahuan yang mendalam tentang kemaanusiaan yang merupakan modal dasar untuk pengembangan individu,bangsa dan dunia.
A.4. Pendidikan internasional
Pendidikan internasional merupakan suatu ilmu yang mengembangkan sikap, pengetahuan, saling pengertian serta ketrampilanuntuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia dan menerima masyarakat dunia kedalam pola hidup manusia yang beradap.
B. Sistem Kegiatan Hubungan Internasional
Pada zaman Yunani, terdapat hubungan antar polis dan pada zaman pertengahan terdapat hubungan antar Paus dan para raja.
B.1. Hubungan kegitan diplomatik
Pada zaman modern, sejak perang dunia pertama terdapat kencendrungan melakukan proses diplomasi terbuka. Mengenai hal ini diccantumkan di dalam ketentuan liga bangsa-bangsa pasal 18 yang mendasarkan bahwa smua perjanjian dan persetujuan internasional dari anggota liga segera didaftar untuk dipublikasikan agar mempunyai kekuatan yang mengikat. Perubahan strategi sistem dalam hubungan internasional membawa dampak baru terhadap kegiatan diplomasi.
B.2. Hukum internasional
Hukum internasional merupakan ketentuan atau hukum yang berlaku untuk bangsa-bangsa. Schwarcenberger mengemukakan tiga prinsip utama yang dibutuhkan di dalam proses pembentukan hukum internasional sbb :
Harus merupakan prinsip umum dari hukumserta lebih luas dari peraturan undang-undang yang ruang lingkup dan fungsinya terbatas.
Diterima dan diakui oleh bangsa-bangsa beradab
Disusun oleh tokoh-tokoh beradab dan dapat dibuktikan sekurang-kurangnya sebagai prinsip hukum yang mendasar bagi dunia.
B.3. Ekonomi internasional
Perkembangan ekonomi suatu bangsa merupakan bagian dari perkembangan ekonomi dunia. Bila suatu masalah mempengaruhi dunia internasional, maka pemecahanya harus dilakukan secara bersama dan menyeluruh. Organisasi-organisasi internasional banyak yang dibentuk untuk menanganinya.
C. Perkembangan ilmu hubungan internasional
C.1. Ruang lingkup hubungan internasional
Sejauh ini baru diuraikan ruang lingkup hubungan antar manusia sebagai makhluk internasional. Krisis perdamaian dengan demikian dapat diamati juga dalam bidang ekonomi,ilmu dan teknologi, informatik dan kebudayaan, serta hubungan sosial antarnegara.
C.2. Koneksitas : hubungan internasional, politik internasional dan politik luar negeri.
BAB IV
SASARAN DAN SISTEM INTERNASIONAL
A. Sasaran hubungan inteernasional : Perdamaian Dunia
Seorang jendral Cina dari zaman dinasti Han yang dikenal dengan nama Chao-Chao (155-220),namun nama resminya Wu Wei Ti dengan dalilnya “Barang siapa Cuma mengandalkan perang sebagai sarana, ia akan musnah, dan barang siapa Cuma mengadalkan cara damai sebagai sarana, ia akan binasa”.
A.1. Berbagai aliran pemikiran mengenai masalah perdamaian dunia :
Aliran Idealisme
Aliran Realisme
Neo- Realisme dari Edward Hallett Carr
A.2. Palemologi (studi perdamaiaan)
Palemologi adalah disiplin ilmu yang sangat muda dan berkembang pada sekitar peralihan1950-an ke dekade 1960-an, merupakan reaksi dari perlombaan senjata. Persoalan perdamaiaan hanya dapat dijelaskan, bilamana manusia sudah lebih dulu dapat menjelaskan logika dari ideologi.
A.3. Perdamaian dan Ideologi
Sebabnya mengapa ideologiharus diletakkan disamping kepentingan nasional sebagai faktor yang utama menentukan sistem internasional yang berlaku semenjak berakhirnya Perang Dunia II
Sistem Internasional
Kerangka analisis sistem internasional
Sistem negara setalah abad ke-17
Sistem internasional pasca perang dinia II
BAB V
Masyarakat Internasional
A. Pendekatan Dasar Masyarakat Internasionalnal,
Ditekankan bahwa, menurut pendekatan Masyarakat Internasional, masalah intervensi dan hak asasi manusia dapat dipelajari secara normatif, yaitu secara filosofis, historis dan hukum. Masalah ini tidak dapat dipelajari secara ilmiah karena pada dasarnya merupakan persoalan manusia dan karenanya mengandung nilai.
B. Tiga Tradisi : Teori
Realisme adalah doktrin yang disitu persaingan dan konflik antar negara “melekat” didalam hubungan mereka.
Rasionalis adalah mereka para teoritisi yang yakin bahwa manusia selalu memakai akal pikiran, dapat mengenali hal benar yang untuk dilakukan, dan dapat belajar dari kesalahan yang dilakukanya dan dari yang lainya (Wight, 1991:14-24).
Revolusionis adalah mereka para teoritisi yang menunjukan dirinya dengan rasa kemanusiaan dan yakin pada “persatuan moral” dari masyarakat dunia diluar negara (Wight, 1991:8-12).
C. Tiga Tradisi : Praktek
Tanggung jawab nasional
Negarawan dan tangung jawab
Tanggung jawab kemanusian
Kritik Terhadap masyarakat internasional
BAB VI
EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
A. APA EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL ITU?
1. MERKANTILISME
Merkantilisme adalah pandangan dunia tentang elit-elit politik yang berada pada garis depan pembangunan negara modern.
2. LIBERALISME EKONOMI
Liberalisme ekonomi muncul sebagai kritik terhadap kontrol politik dan pengaturan permasalahan ekonomi yang menyeluruh yang mendominasi pembentukan negara Eropa di abad keenambelas dan ketujuhbelas,yakni merkantilisme. Kaum ekonomi leberal berpendapat bahwa perekonomian pasar merupakan suatu wilayah otonom dari masyarakat yang berjalan menurut hukum ekonominya sendiri.
3. MARXISME
Dapat diringkas pendekataan kaum Marxis sebagai berikut, Perekonomian adalah tempat eksploitasi dan perbedaan antar kelas sosial, khususnya kaum borjuis dan kaum proletar.
4. PERDEBATAN TENTANG STABILITAS HEGEMONI AS
Hegemoni AS selalu sedikit lebih bijaksana daripada teori yang hendak kita yakini. Ketika Perang Dingin mulai, AS memiliki kepentingan keamanan yang jelas dalam mengikat Eropa Barat dan Jepang lebih dekat ke dalam kelompok liberal
5. PEMBANGUNAN DAN KETERBELAKANGAN DI DUNIA KETIGA
Teori ketergantungan memiliki tujuan ketika mereka menekankan bagaimana hubungan ketergantungan membentuk dan mempengaruhi pembangunan di Dunia Ketiga.
6. GLOBALISASI EKONOMI DAN PERANAN NEGARA YANG BERUBAH
Perdebatan tentang globalisasi ekonomi tidaklah mudah diselesaikan sebab masing-masing tiga posisi teoretis yang diuraikan diatas dapat menunjukan beberapa bukti empiric yang mendukung pandangannya. Pandangan kaum liberal,dan kaum neo-Marxis sama-sama ada benarnya juga.
BAB VII
KEKUATAN NASIONAL DAN POLA HUBUNGAN INTERNASIONAL
A. Unsur-Unsur Kekuatan Nasional :
1. Rakyat dan sumber daya manusia
2. Pemerintah
3. Wilayah dan sumber daya alam
B. Pola sikap Hubungan Internasional
1. Politik tidak memihak
2. Politik isolasi
3. Netralitas dan netralisme
4. Kooperasi
5. Kerjasama Universal
6. Kerjasama Regional
7. Kerjasama Fungsional
8. Kerjasama Ideologis
9. Konfrontasi
BAB VIII
DIPLOMASI
A. Perkembangan di India Kuno
B. Perkembangan di Yunani
C. Perkembangan Romawi Kuno
D. Perkembangan di Zaman Byzantium
E. Perkembangan Sesudah Renaissance :
1. Periode Italia
2. Sistem diplomasi Perancis
3. Transisi Diplomasi Lama ke Baru
BAB IX
ORGANISASI ANTAR BANGSA
A. Landasan Umum
Proses pertumbuhan organisasi internasional
Penggolongan, Klasifikasi Organisasi Internasional
1. Keanggotaan
2. Klasifikasi berdasarkan Lingkup kawasan geografi
3. Klasifikasi atas landasan Fungsi
Status Organisasi Internasional
B. Perserikatan Bangsa-Bangssa (PBB)
1. Langkah-langkah
2. Struktur Organisasi PBB
3. Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa
4. Keanggotaan PBB
5. Badan kelengkapan PBB
6. Dewan Keamanan
Dewan Ekonomi Sosial
Badan-Badan Tambahan
Dewan perwalian
Mahkamah internasional
Sekretariat PBB
C. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Indonesia
1. Sengketa Indonesia Belanda (UNCI)
2. PBB dalam masalah Irian Barat (UNTEA)
3. PBB dan masalah Timor Timur
BAB X
PERAN INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL
A. Bidang Politik dan keamanan
Usaha nyata pemerintah Indonesia dalam penyelesaiaan permasalahan politik global sebagai berikut :
1. Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB
2. Pengiriman Kontingen Garuda (kontingen I-XXII/A)
3. Peran Indonesia dalam menyelesaikan konflik internasional ;
a. Konflik Timur Tengah
b. Krisis di Myanmar
c. Peran Indonesia dalam Penanggulangan Terorisme
B. Bidang ekonomi
hubungan ekonomi antarnegara memegang peran penting muncul adanya Perdagangan bebas
a. perdagangan bebas tingkat global
b. perdagangan bebas tingakat regional
serta berdirinya APEC (asian Pacific Economic Cooperation) yang berdiri pada bulan november 1989. Peran indonesia salah satunya ialah Negara Indonesia adalah salah satu negara pendiri WTO dan APEC
C. Bidang kebudayaan
Bangunan-bangunan bersejarah yang ada di indonesia pada era global tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa indonesia tetapi juga dunia, akibatnya masyarakat turut membantu usaha-usaha pelestarian. Kesenian daerah dapat mejadi identitas bangsa pada era global, maka dari itu tentang hak cipta asal usul kesenian harus tetap dijaga agar tidak diklaim oleh negara lain terutama Malaysia.
D. Bidang lingkungan hidup
Bentuk peran aktif Indonesia dalam bidang lingkungan hidup yaitu dengan menjadi tuan rumah konferensi perubahan iklim yang dilaksanakan PBB.
Dampak Keaktifan dalam pergaulan antar bangsa
a. Dampak positih
1. Masyarakat makin maju
2. Kebudayaan indonesia makin maju
3. Meningkatnya kepercayaan dunia internasional
4. Etos kerja masyarakat indonesia meningkat dll.
b. Dampak negatif
1. Berlangsunganya neokolonialisme
2. Lapangan kerja semakin sempit
3. Berkembangnya pola hidup konsumtif (wismulyani,2008)
4. Terkikisnya nilai-nilai kebersamaan,dll.
Pembanding :
Judul Buku : “HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN PERANAN BANGSA
INDONESIA SUATU PENDEKATAN SEJARAH”
Penulis : Frans S. Fernandes
Cetakan : Januari- Mei 1988
Tebal : ix+211 halaman
HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN PERANAN BANGSA
INDONESIA SUATU PENDEKATAN SEJARAH
Hubungan Internasional merupakan kegiatan interaksi manusia bangsayang satu dengan manusia dari bangsa lainnya, baik secara mandiri, maupun secara kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan kontak tatap muka, malah lebih melalui komunikasi tak langsung. Hubungan antarbangsa dapat terjadi atas prakarsa individu , organisasi-organisasi non pemerintah ataupun melalui kegiatan atau organisasi yang secara resmi diatur oleh pemerintah atau negara.
Pelaksanaan hubungan antarbangsa dalam pengertian modern, berawal dengan timbulnya negara-negara modern yang dilandasi nasionalisme pada abad XVIII. Bangsa merupakn kelompok manusia yang berdiam pada kawasaan geografis tertentudibawah suatu pemerintahan yang berdaulat. Di dalam bangsa tercakup element-elemen utama seperti :
a. Persatuan kesatuan
b. Kepentingan dan cita-cita serta
c. Tradisi budaya yang mengikat masa lampau dan masa datang
Aspirasi yang didasari kesatuan kemerdekaan, kebebasan dan kepribadiaan serta keamanan. Hal ini bukanlah berarti bahwa sebelum terbentuknya bangsa negara modern,belum terjadi kontak atau hubungan antarnegara.
Kemajuan ilmu dan teknologi perkembangan sarana-prasarana komunikasi, transportasi sangat besar pengaruhnya dalam menjembatani hubungan saling ketergantungan antar bangsa dalam dunia modern. Kompleksitas masyarakat modern mendorong bangsa-bangsa didunia untuk membentuk berbagai lembaga, organisasi, ketentuan hukum dan sebagainya yang merupakan bentuk-bentuk kerja sama dalam rangka menunjang kegiatan hubungan antar bangsa.
Liga bangsa-bangsa yang dibentuk setelah pearang dunia pertama dan Perserikatan Bngsa-Bangsa yang lahir setelah perang dunia kedua, merupakan sumber inspirasi pembentukan organisasi-organisasi dunia selanjutnya yng mencakup beberbagai aspek kehidupan. Selain organisasi, pahit getirnya perang mendorong para ahli, filsuf,negarawan untuk mengambil langkah baru dalam rangka menanamkan rasa slaing pengertian antarbangsa di dunia. Kebutuhan ini, dalam proses perkembangan selanjutnya melahiekan hubungan Internasional dan pendidikan internasional, yang didasari dan ditunjang oleh disiplin-disiplin ilmu lainya.
Indonesia sebagai sebuah negara,memilii cita-cita dan kepentingannya sendiri, yang dalam usaha mencapainya menggunakan strategi serta landasan sendiri. Wawasan nusantara merupakan landasan strategi nasional. Hubungan luar negeri yang telah dimainkan bangsa indonesia telah tercatat dalam instrkripsi-instrkripsi historis. Sejak proklamasi, hubungan internasional ditandaskan di dalam undang-undang dasar 1945 alenia ke empat. Penjabaran serta pelaksanaan hubungan luar negeri berpegang pada prinsip “bebas aktin”. Memasuki pemerintah orde baru, partisipasi indonesia dalam hubungan internasional semakin besar , terutama dalam bentuk organisasi kerja.sama regional yang diprakarsai indonesia.Organisasi ini semakin luas dan semakin berkembangcsesuai dengan perkembangan konstalasi politik dunia.