A.
LANDASAN SOSIAL BUDAYA
Sebagai makhluk sosial ,
manusia tidak pernah dapat hidup sendiri . Dimanapun dan bagaimanapun manusia
hidup selalu membentuk kelompok , guna menjamin keselamatan , perkembangan ,
maupun keturunan . Dalam kehidupan berkelompok tersebut , manusia harus
mengembangkan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban masing – masing individusebagai
anggota demi ketertiban pergaulan sosial mereka . Ketentuan – ketentuan itu
biasanya berupa perangkat nilai , norma sosial maupun pandangan hidup yang
terpadu dalam sistem budaya yang berfungsi sebagai rujukan hidup para
pendukungnya .
a . Individu sebagai Produk Lingkungan Sosial
Budaya
Setiap anak , sejak
lahirnya harus memenuhi tidak hanya tuntutan biologisnya , tetapi juga tuntutan
budaya dimana ia hidup . Tuntutan budaya itu menghendaki agar ia mengembangkan
tingkah lakunya sehingga sesuai dengan pola – pola yang dapat diterima dalam
budaya tersebut . Bila seorang individu gagal dalam memenuhi tuntutan biologis
, individu tersebut akan mati / punah . Sedangkan bila terjadi kegagalan dalam
memenuhi tuntutan budaya akan mengakibatkan tersingkirnya individu bersangkutan
dari kehidupan bersama . Dengan
segala tuntutan dan pengaruh dari lingkungan sosial budaya itu terjadilah
hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya .
b . Bimbingan dan
konseling Antar Budaya
Komunikasi dan penyesuaian
diri antarindividu berasal dari latar belakang budaya yang sama cenderung lebih
mudah daripada yang berasal dari latar belakang yang berbeda . Ada 5 macam
sumber hambatan yang mungkin timbul dalam komunikasi dan penyesuaian diri
antarbudaya , yaitu sumber – sumber berkenaan dengan perbedaan bahasa ,
komunikasi non-verbal , stereotip , kecenderungan menilai , dan kecemasan . Aspek
– aspek budaya tidak hanya mempengaruhi proses konseling saja , tetapi tujuan ,
proses , dan sasaran , bahkan alasan penyelenggaraan konseling itu sendiri .
Konselor diharapkan dapat
mengembangkan tiga dimensi kemampuan , yaitu dimensi keyakinan dan sikap ,
pengetahuan , dan keterampilan yang sesuai dengan klien antarbudaya yang akan
dilayani .
B.
LANDASAN ILMIAH DAN
TEKNOLOGI
a . Keilmuan Bimbingan
dan Konseling
Ilmu atau ilmu pengetahuan merupakan sejumlah pengetahuan yang disusun
secara logis dan sistematik . Dengan demikian ilmu Bimbingan dan Konseling
adalah berbagai pengetahuan tentang bimbingan dan konseling yang tersusun
secara logis dan sistematis . Seperti ilmu – ilmu yang lain , ilmu bimbingan
konseling mempunyai objek kajiannya sendiri , metode penggalian pengetahuan
yang menjadi ruang lingkupnya , dan sistematika pemaparannya .
Objek kajian bimbingan dan konseling adalah upaya bantuan yang diberikan
kepada individu yang mengacu pada keempat fungsi layanan , yaitu fungsi
pemahaman , pencegahan , pengentasan , dan pemeliharaan / pengembangan . Untuk
mengungkapkan pengetahuan tentang bimbingan dan konseling dapat digunakan
berbagai metode , diantaranya pengamatan , wawancara , analisis dokumen ,
prosedur tes atau inventori , dan analisis laboratoris .
b . Peran Ilmu Lain
dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling
Sumbangan berbagai Ilmu lain bagi bimbingan dan konseling sangatlah bermanfaat . Sumbangan
berbagai imu lain tersebut terhadap bimbingan konseling tidak hanya terbatas
pada pembentukan dan pengembangan teori – teori bimbingan konseling , melainkan
juga kepada praktek pelayanannya . Salah satu ilmu yang berperan dalam bimbingan konseling adalah teknologi . Salah
satu perangkat teknologi yang yang berkembang cepat dewasa ini adalah komputer
. Komputer secara langsung dimanfaatkan dalam bimbingan konseling . Dalam bimbingan
dan konseling , bidang yang banyak memanfaatkan jasa komputer adalah bimbingan
karir dan bimbingan pendidikan . Menurut
Gaushel , selain keuntungan aspek
– aspek teknis manfaat yang dapat dipetik dari penggunaan komputer itu adalah
meningkatnya motivasi klien untuk mengikuti layanan / kegiatan konseling .
C.
LANDASAN PEDAGOGIS
Pada landasan pedagogis , pendidikan akan
ditinjau sebagai landasan bimbingan dan konseling dari tiga segi , yaitu :
a . Pendidikan sebagai upaya pengembangan
Individu
Dalam arti luas ,
pendidikan ialah upaya memanusiakan manusia . Tanpa pendidikan , individu tidak
akan mampu mengembangkan dimensi keindividualan , kesosialan , kesusilaan , dan
keberagamaannya . Ia tidak akan menjadi manusia budaya yang hidup bersama
manusia lainnya dalam tata budaya tertentu . Dengan demikian , pendidikan dapat
diartikan sebagai upaya membudayakan manusia muda .Selain itu , dalam
pendidikan juga terdapat komponen – komponen. Komponen – komponen
pendidikan yaitu :
·
Usaha
sadar
·
Penyiapan
peserta didik
·
Peran
individu untuk masa yang akan datang
·
Dilakukan
melalui bentuk kegiatan bimbingan , pengajaran , atau latihan .
b . Pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan
konseling
Ciri berlangsungnya pendidikan :
·
Peserta
didik yang terlibat di dalamnya menjalani proses belajar .
·
Kegiatan
tersebut bersifat normatif .
Karena bimbingan
konseling tidak dapat terpisah dari pendidikan ,
maka dalam bimbingan dan konseling para konselor mengembangkan proses belajar
bagi klien - kliennya . Hal ini
bertujuan agar klien lebih memahami dirinya sendiri , dan dengan belajar itulah
klien memperoleh berbagai hal baru bagi dirinya . Dengan memperoleh hal – hal
itulah klien dapat berkembang .
c . Pendidikan
sebagai inti tujuan pelayanan bimbingan konseling
Proses pendidikan yang
berhasil setiap kali memperkaya peserta didik dan makin memantapkan pribadi
peserta didik menuju manusia seutuhnya . Demikian pula dengan hasil bimbingan
dan konseling . Hasil pelayanan itu tidak hanya berhenti sampai pada pencapaian
hasil itu saja , melainkan perlu terus digelindingkan untuk mencapai hasil –
hasil berikutnya . Hasil bimbingan yang mampu membuat individu melakukan
bimbingan diri sendiri merupakan modal besar tambahan yang akan lebih
memungkinkan kesuksesan pendidikan yang dijalani oleh individu tersebut lebih
lanjut . Tujuan bimbingan konseling , selain memperkuat tujuan – tujuan
pendidikan , juga menunjang
proses pendidikan pada umumnya . Hal itu dapat dimengerti karena program –
program bimbingan dan konseling meliputi aspek – aspek tugas perkembangan
individu , khususnya yang menyangkut kawasan kematangan kematangan pendidikan
dan karier , kematangan personal dan emosional , serta kematangan sosial .