Cari Disini

Sabtu, 24 Maret 2018

LANDASAN SOSIAL BUDAYA , LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI , LANDASAN PEDAGOGIS DALAM BIMBINGAN KONSELING


A.   LANDASAN SOSIAL BUDAYA
Sebagai makhluk sosial , manusia tidak pernah dapat hidup sendiri . Dimanapun dan bagaimanapun manusia hidup selalu membentuk kelompok , guna menjamin keselamatan , perkembangan , maupun keturunan . Dalam kehidupan berkelompok tersebut , manusia harus mengembangkan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban masing – masing individusebagai anggota demi ketertiban pergaulan sosial mereka . Ketentuan – ketentuan itu biasanya berupa perangkat nilai , norma sosial maupun pandangan hidup yang terpadu dalam sistem budaya yang berfungsi sebagai rujukan hidup para pendukungnya .
a . Individu sebagai Produk Lingkungan Sosial Budaya
Setiap anak , sejak lahirnya harus memenuhi tidak hanya tuntutan biologisnya , tetapi juga tuntutan budaya dimana ia hidup . Tuntutan budaya itu menghendaki agar ia mengembangkan tingkah lakunya sehingga sesuai dengan pola – pola yang dapat diterima dalam budaya tersebut . Bila seorang individu gagal dalam memenuhi tuntutan biologis , individu tersebut akan mati / punah . Sedangkan bila terjadi kegagalan dalam memenuhi tuntutan budaya akan mengakibatkan tersingkirnya individu bersangkutan dari kehidupan bersama . Dengan segala tuntutan dan pengaruh dari lingkungan sosial budaya itu terjadilah hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya .  
b . Bimbingan dan konseling Antar Budaya
Komunikasi dan penyesuaian diri antarindividu berasal dari latar belakang budaya yang sama cenderung lebih mudah daripada yang berasal dari latar belakang yang berbeda . Ada 5 macam sumber hambatan yang mungkin timbul dalam komunikasi dan penyesuaian diri antarbudaya , yaitu sumber – sumber berkenaan dengan perbedaan bahasa , komunikasi non-verbal , stereotip , kecenderungan menilai , dan kecemasan . Aspek – aspek budaya tidak hanya mempengaruhi proses konseling saja , tetapi tujuan , proses , dan sasaran , bahkan alasan penyelenggaraan konseling itu sendiri .
Konselor diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi kemampuan , yaitu dimensi keyakinan dan sikap , pengetahuan , dan keterampilan yang sesuai dengan klien antarbudaya yang akan dilayani .



B.   LANDASAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI
a . Keilmuan Bimbingan dan Konseling
Ilmu atau ilmu pengetahuan merupakan sejumlah pengetahuan yang disusun secara logis dan sistematik . Dengan demikian ilmu Bimbingan dan Konseling adalah berbagai pengetahuan tentang bimbingan dan konseling yang tersusun secara logis dan sistematis . Seperti ilmu – ilmu yang lain , ilmu bimbingan konseling mempunyai objek kajiannya sendiri , metode penggalian pengetahuan yang menjadi ruang lingkupnya , dan sistematika pemaparannya .
Objek kajian bimbingan dan konseling adalah upaya bantuan yang diberikan kepada individu yang mengacu pada keempat fungsi layanan , yaitu fungsi pemahaman , pencegahan , pengentasan , dan pemeliharaan / pengembangan . Untuk mengungkapkan pengetahuan tentang bimbingan dan konseling dapat digunakan berbagai metode , diantaranya pengamatan , wawancara , analisis dokumen , prosedur tes atau inventori , dan analisis laboratoris . 
b . Peran Ilmu Lain dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling
Sumbangan berbagai Ilmu lain bagi bimbingan dan konseling sangatlah bermanfaat . Sumbangan berbagai imu lain tersebut terhadap bimbingan konseling tidak hanya terbatas pada pembentukan dan pengembangan teori – teori bimbingan konseling , melainkan juga kepada praktek pelayanannya . Salah satu ilmu yang berperan dalam  bimbingan konseling adalah teknologi . Salah satu perangkat teknologi yang yang berkembang cepat dewasa ini adalah komputer . Komputer secara langsung dimanfaatkan dalam bimbingan konseling . Dalam bimbingan dan konseling , bidang yang banyak memanfaatkan jasa komputer adalah bimbingan karir dan bimbingan pendidikan . Menurut  Gaushel ,  selain keuntungan aspek – aspek teknis manfaat yang dapat dipetik dari penggunaan komputer itu adalah meningkatnya motivasi klien untuk mengikuti layanan / kegiatan konseling .

C.   LANDASAN PEDAGOGIS
Pada landasan pedagogis , pendidikan akan ditinjau sebagai landasan bimbingan dan konseling dari tiga segi , yaitu :
a . Pendidikan sebagai upaya pengembangan Individu
Dalam arti luas , pendidikan ialah upaya memanusiakan manusia . Tanpa pendidikan , individu tidak akan mampu mengembangkan dimensi keindividualan , kesosialan , kesusilaan , dan keberagamaannya . Ia tidak akan menjadi manusia budaya yang hidup bersama manusia lainnya dalam tata budaya tertentu . Dengan demikian , pendidikan dapat diartikan sebagai upaya membudayakan manusia muda .Selain itu , dalam pendidikan juga terdapat komponen – komponen. Komponen – komponen pendidikan yaitu :
·        Usaha sadar
·        Penyiapan peserta didik
·        Peran individu untuk masa yang akan datang
·        Dilakukan melalui bentuk kegiatan bimbingan , pengajaran , atau latihan .

b . Pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling
Ciri berlangsungnya pendidikan :
·        Peserta didik yang terlibat di dalamnya menjalani proses belajar .
·        Kegiatan tersebut bersifat normatif .
Karena bimbingan konseling tidak dapat terpisah dari pendidikan , maka dalam bimbingan dan konseling para konselor mengembangkan proses belajar bagi klien -  kliennya . Hal ini bertujuan agar klien lebih memahami dirinya sendiri , dan dengan belajar itulah klien memperoleh berbagai hal baru bagi dirinya . Dengan memperoleh hal – hal itulah klien dapat berkembang .
c .  Pendidikan sebagai inti tujuan pelayanan bimbingan konseling
Proses pendidikan yang berhasil setiap kali memperkaya peserta didik dan makin memantapkan pribadi peserta didik menuju manusia seutuhnya . Demikian pula dengan hasil bimbingan dan konseling . Hasil pelayanan itu tidak hanya berhenti sampai pada pencapaian hasil itu saja , melainkan perlu terus digelindingkan untuk mencapai hasil – hasil berikutnya . Hasil bimbingan yang mampu membuat individu melakukan bimbingan diri sendiri merupakan modal besar tambahan yang akan lebih memungkinkan kesuksesan pendidikan yang dijalani oleh individu tersebut lebih lanjut . Tujuan bimbingan konseling , selain memperkuat tujuan – tujuan pendidikan , juga menunjang proses pendidikan pada umumnya . Hal itu dapat dimengerti karena program – program bimbingan dan konseling meliputi aspek – aspek tugas perkembangan individu , khususnya yang menyangkut kawasan kematangan kematangan pendidikan dan karier , kematangan personal dan emosional , serta kematangan sosial .

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar