Bagi sobat ambyar ataupun sadbois dan sadgirls, nama didi kempot sangat sudah tidak asing lagi bagi para penggemarnya Terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lagu penyanyi asal Solo ini banyak diputar di pasar, gang-gang sempit, hingga bus.
Didi Kempot memang bukan artis ibu kota yang tenar dan kerap diundang di berbagai acara TV nasional. Namun, akhir-akhir ini namanya sedang melambung, kerap muncul di layar kaca.
Nama Didi Kempor kembali mencuuat setelah menjadi trending topik di Twitter pada awal Juli 2019. Tak lama setelah itu, Channel Youtuber Gofar Hilman Hilman mengundang Didi Kempot untuk menjadi bintang tamunya di acaranya, Ngobam, Ngobrol Bareng Musisi
Penyanyi Campursari Jawa ini memiliki nama asli Didi Prasetyo. Lahir di Surakarta, 31 Desember 1966, dengan nama Dionisius Prasetyo, dan akrab dipanggil Didi.
Nama panggungnya berubah menjadi Didi Kempot bukan tanpa maksud. Dalam acara Ngobam di channel Youtube Gofar Hilman, Didi menjelaskan bahwa Kempot pada nama itu bukan kempot untuk menyebut bentuk pipi yang kurus , melainkan singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar.
Didi mengambil nama itu ketika memulai kariernya sebagai penyanyi jalanan bersama teman-temannya dan menamakan kelompok mereka sebagai Kelompok Penyanyi Trotoar, dan disingkat menjadi Kempot.
Walau kini anggota kelompok tersebut sudah tidak utuh lagi, nama Kempot sudah terlanjut melekat pada Didi dan membuat namanya semakin mudah dikenal oleh masyarakat luas.
Nama Didi Kempot mungkin hanya dikenal oleh mayoritas orang yang tinggal di Jawa, namun ternyata sosok Didi Kempot sangat populer di Suriname, yang didominasi oleh orang-orang Jawa yang datang zaman penjajahan Belanda. Didi Kempot bahkan kerap diundang presiden Suriname untuk berkunjung dan mengisi acara di sana.
Usia karier Didi Kempot sudah lebih dari 30 tahun, dan sepanjang kariernya ia telah menciptakan banyak lagu. Menurut Didi Kempot dalam acara Ngobam, ia sudah menciptakan lebih dari 800 judul lagu dan masih aktif menulis lagu hingga saat ini. Dari ratusan judul lagu tersebut yang paling populer ialah Cidro, Stasiun Balapan, Sewu Kuto, Janji Palsu, Layang Kangen dan masih banyak lagi.
Lagu-lagu Didi Kempot sangat ikonik, tak lepas dari penggunaan Bahasa Jawa, dan lirik-lirik yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya. Kebanyakan lirik lagu karya Didi Kempot bercerita tentang kisah cinta yang menyedihkan. Oleh karena itulah, sebutan The Father of Broken Heart layak untuk disandang Didi Kempot.