Cari Disini

Rabu, 14 Februari 2018

DASAR - DASAR PEMAHAMAN TINGKAH LAKU PENDEKATAN PSIKOANALISME

BAB 1
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Banyak yang mengatakan bahwa psiko analisa merupakan satu hal yang unik sekaligus paradoksial, dan juga psiko analisa merupakan sistem yang paling dikenal luas meskipun tidak dipahami secara universal. Dan disisi lain psiko analisa ini juga banyak pengaruhnya dalam bidang lain diluar psikologi melalui pemikiran penemunya, Sigmund Freud.
Memang konsep psikoanalisa ini berkembang bukan dari psikologi tetapi dari ilmu kedokteran tentang penyakit jiwa, meskipun begitu konsep ini banyak dipakai tidak hanya dalam bidang psikologi tetapi juga di bidang yang lain seperti sosiologi dan disiplin yang lainnya
Di masa awal perkembangannya, psiko analisa merupakan sebuah konsep yang revolusioner, karena pada masa itu dunia ilmu pengetahuan sedang ramai memperbincangkan tentang teori darwin. Dan teori ini telah membuat manusia mempunyai jiwa dianggap tidak lebih dari salah satu anggota dari seluruh dunia hewan. Padahal manusia merupakan makhluk yang komplek yang bisa dipelajari fisik dan jiwanya.
Ketika itu perkembangan ilmu alam sedang sangat pesat dan penemuan teori teori baru sedang mengalami kemajuan sehingga karena setiap bidang disiplin ilmu mempunyai pengaruh terhadap bidang ilmu lainnya, maka sigmund freud pun mengembangkan teorinya yang revolusioner di masanya.










BAB II
PEMBAHASAN


Sebagai pendiri psikodinamika adalah sigmund freud tahun 1856-1839.Tujuan dari psikodinamika adalah membawa ketingkat kesadaran mengenai ingatan atau pikiran-pikiran yang di repres atau di tekan,yang diasumsikan sebagai sumber perilaku yang tidak normal dari pasiennya.

KESADARAN DAN TIDAK KESADARAN SEBAGAI ASPEK KEPRIBADIAN
Psikoanalisis merupakan psikologi ketidaksadaran. Perhatiannya teruju kearah bidang motivasi, emosi, konflik, simpton-simpton neurotik, mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisis dahulu lahir bukan dari psikologi melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran bidang sakit jiwa. Hall dan Lindsay mengatakan, bahwa dalan psikologi dan psikoanalisis bersikap bermusuhan. Para ahli psikologi bermusuhan terhadap ide-ide Freud sebelum perang dunia II (1938-1945). Namun sesudah perang dunia II, sikap permusuhan tersebut hilang, dan interpenetrasi keduanya berkembang semakin pesat.
Freud berpendapat bahwa kehidupan psikis mengandung dua bagian, yaitu kesadaran (The Conscious) dan ketidaksadaran (The Un Conscious). Bagian kesadaran bagaikan permukaan gunung es yang nampak, merupakan bagian kecil dari kepribadian, sedangkan bagian ketidak sadaran (yang ada dibawah permukaan air) mengandung insting-insting yang mendorong semua perilaku manusia.
Freud kemudian merefisi terutama kesadaran dan ketidak sadaran dan mengintrodusir id,ego, dan superego. Id berkaitan dengan pengertian yang semula ketidaksadaran, merupakan bagian yang primitif dari kepribadian.Id membutuhkan satisfaction dengan segera tanpa memperhatikan lingkungan realitas secara objektif, yang oleh Freud disebutnya sebagai prinsip kenikmatan (Pleasure Prinsiple). Ego sadar akan realitas. Oleh Freud ego disebutnya sebagai prinsip realitas (Reality Prinsiple). Ego menyesuaikan diri dengan realita. Freud mengibaratkan hubungan ego-id sebagai penunggang kuda, di mana penunggang akan memperhatikan realita sedangkan kudanya mau ke mana-mana.  Superego berkembang pada permulaan masa anak sewaktu peraturan-peraturan diberikan oleh orang tua, dengan menggunakan hadiah dan hukuman. Perbuatan anak semula dikontrol oleh orang tuanya, tetapi apabila superego telah terbentuk, maka kontrol dari dalam dirinya sendiri. Superego merupakan prinsip moral. 
Selanjutnya Freud mengatakan bahwa untuk menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak bisa dibenarkan oleh superego, ego empunyai cara-cara tertentu yang disebut sebagai mekanisme pertahanan. Mekanisme pertahanan ini di gunanya untuk melindungi ego dari ancaman dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak di izinkan muncul oleh superego.
Dalam teori psikoanalisa sebagai teori kepribadian freud mengatakan bahwa pada setiap orang terhadap seksualitas kanak-kanak (invantile sexuality), yaitu dorongan seksual yang sedah terdapat sejak bayi. Dorongan ini iakan berkembang terus menjadi dorngan seksual pada orang dewsa melalui beberapa tingkat perkembangan,
Psikoanalisa disamping sebagai teori kepribadian, dapat pula berfungsi sebagai teknik analisa kepribadian. Untuk dapat menerangkan suatu gejala psikoneurose misalnya, agar dapat diusahakan penyembuhan terhadap penderita yang bersangkutan maka perlu di analisa terlebih dahulu kepribadian penderita yang bersangkutan. Dalam analisa ini umumnya dipergunakan 2 cara pendekatan, yaitu pertama-pertama melihat dinamika dari dorongan-dorongan primitif (khususnya libido).
Teknik-teknik yang dipergunakan dalam menganalisa kepribadian selanjutnya dipergunakan juga sekaligus sebagai teknik psikoterapi karena pada prinsipnya psikoanalisa mengakui bahwa kalau faktor penyebab yang tersembunyi didalam ketidaksadaran sudah bisa diketahui dan dibawah ke kesadaran maka penderita dengan sendirinya akan sembuh. Sebagai seorang murid Charcot, Freud masih berpedirian sama dengan Charcot, yaitu bahwa penyakit biasanya (psikoneurose) umumnya dapat disembuhkan setelah faktor penyebab dalam faktor ketidaksadaran dapat diketahui.

INSTING DAN KECEMASAN
Insting menjadi dua kategori, yaitu insting untuk hidup (Life Instincts) dan insting untuk mati (death Instincts). Life instincts mencakup lapar, haus dan seks. Insting untuk mati merupakan kekuatan destruktif ini dapat ditujukan kepada diri sendiri, menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Mengenai kecemasan (anxiety) Freud mengemukakan adanya tiga macam kecemasan, yaitu objektif, neurotik, dan moral. Kecemasan objektif merupakan kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya yang nyata. Kecemasan neurotik merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapaktkan hukuman untuk ekspresi keinginan yang impulsif. Moral anxiety merupakan kecemasan yang berkaitan dengan moral. Seseorang merasa cemas karena melanggar norma-norma moral yang ada.











BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut Freud Teori psikoanalisis berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadiaan seseorang. Teori  bahas temembahas tentang id , ego , dan superego. Id berkaitan dengan pengertian yang semula ketidaksadaran, merupakan bagian yang primitif dari kepribadian, ego disebutnya sebagai prinsip realitas (Reality Prinsiple) dan superego adalah struktur kepribadian yang merupakan badan moral kepribadian.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa id,ego,dan superego adalah suatu konsep yang dikembangkan Freud untuk menjelaskan komponen – komponen perkembangan biologis (id),psikologis (ego), dan sosial ( superego).




























DAFTAR PUSTAKA

http://www.zonependidikan.co.cc/2010/05/konseling-psikoanalisa.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/14/terapi-realitas/
Ruswandi, Uus. 2010. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung : CV. Insan Mandiri

PRIVACY AND DATA PROTECTION IN INDONESIA

By: Koesparmono Irsan
Indonesian National Commission on Human Rights
Privacy is the fundamental human rights, which is easily found in the United Nation Declaration of Human Rights, The International Covenant on Civil and Political Rights, inside most international agreement, privacy consist human personality and covered some of the ground aspects such as free association and free speech.
Privacy has been one of the most important issues in the new millennium. Campaigns and publication about privacy are established through conference, seminars, and people gatherings. That should show us how important it is to be well informed about the variety and complexity of this fundamental rights.
In most countries, privacy is believed to be a fundamental right, which are respected explicitly in the constitution. In the smallest matter, for instance, we can find privacy policy according to article 12 of the Universal Declaration of Human Rights:
“No-one should be subjected to arbitrary interference with his privacy, family, home or correspondence, nor to attack on his honor or reputation. Everyone has the right to the protection of the Law such interferences or attacks.” 
In the early ’70-s, many countries are starting to develop protection to the privacy policy in their Law. The deeds to form legal frames of Law concerning privacy policy are respected all over the world. Almost the biggest part of the rules that are especially formulated to protect the privacy policy, basically being socialized by the Organization for Economic and Development, and Council of Europe.
Later in the early 1995, the ideas of how varieties in privacy policy are acknowledged, concludes that what the world needs is more directives and clues to make all those varieties go together well in harmony. In this forum, we all know that the directives on the protection of individual with regard to the processing of personal data and on the free movement of such data sets a benchmark for national Law. Every country in the European Union (EU) has to approve the complementary legislation upon this matter to make it intact with their national Law. Nowadays, more than 45 countries have been using comprehensive data protection. These directives supposed to lead into a description of EU countries responsibilities in order to convince the European community that the people have rights to the protection of the Law in keeping their personal and private information, especially when their data and information are being processed and finally sent to the outer Europe region.  
These directives or clues has to point out the responsibilities of the countries involved, to ensure that personal information linked with the European community has been protected by Law, each time those information are exported and being processed in outer Europe countries. This demand had come up with a lot of forces from countries around Europe to form a decent policy of privacy.

Setbacks on Privacy
The growth of science and technology had provided chances to gather, analyzes, and spread out information in a very sophisticated ways, that lead us to the importance of a legal protection of privacy. New developments in medical research, telecommunication and maintenance have been achieving a higher system of transportation, money transfer, and many more. Those activities have dramatically added more speed to the level of personal information. Computers with networking and processing system are being upgraded very rapidly, creating a comprehensive ways to consist data from people around the world without the need of central computers.
According to the polling statements, the fears of privacy violation nowadays are increasing, if compared to the yesteryears. It seems that the presence of anxiety from almost every world’s citizen about the violation of privacy had encouraged a number of countries to come up with a legal policy, which specifically protected the people’s privacy. The human rights activists consider that most technologies have been exported to the growing and developing countries, where people pay less attention to the protection of privacy, or maybe not at all. On the contrary, it was quite an important matter considered by modern countries. There seems to be a significant setback in the trading and sensing technology.
Nowadays, we could see the strength and capacity of informational technology, which has rapidly, grows. In accordance to all the development, the ability to reach privacy policy has also increases, as we can see.
There are many important issues, which affected the growing needs of privacy, and there are;
1. GLOBALIZATION, which erases the geographical frames in data transferring. The use of Internet connection is one popular example about world-class high technology results. 
2. COVERGENCE has eliminated the setbacks in technology about the development of system that already exist. The modern information system seems to be increasing simultaneously with other systems, that enable u s to switch and swap data, process and formulate it wit other data from different system.
3. MULTIMEDIA had molded so many form of data transmission to be broadcasted, style it however to make it even easier for people to transform any kind of information into another forms.

The Definition of Privacy
It begins from all forms of human rights, which stated in the catalogue, privacy might have been the hardest matter to define. It has long historical stories attached to it. In the Bible, we could find phrases about privacy. The Bible also mention about substantial coverage for privacy. The coverage those days was emphasized in the freedom of being left alone in isolation from others. 
The definition of privacy is very wide according to the content and links around it. There are many forms of privacy we know today, such as:
1. Information privacy consisting the rules for personal data processing such as account information and medical data records.  
2. Bodily privacy is linked with physical protection against invasive procedures such as drug tests, and cavity search.
3. Privacy of communications protected the privacy of our phone conversation, mail and e-mail contents. It also covered other form of communication.
4. Territorial privacy connected with the limitation of accessing domestically properties and areas, such as working sites and public space.

In spite of all the lacking in finding what really defines privacy, that doesn’t make privacy to be less important matters. It’s simply because human rights itself is the aspect of privacy.
Privacy can be defined as a fundamental (but not absolute) human right. We can look it up under article 12 of the Universal Declaration of Human Rights:
“No-one should be subjected to arbitrary interference with his privacy, family, home or correspondence, nor to attack on his honor or reputation. Everyone has the right to the protection of the Law such interferences or attacks.” 
In the regional state, these rights have been activated as we can see in the 8th article of Convention for the Protection of Human Rights and Fundamental Freedom 1950, which explains about:
1. Everyone has the rights to respect for his private and family life, his home and his correspondence
2. There shall be no interference by a public authority with the exercive of his right except as in accordance with the Law and is necessary in a democratic society in the interest of national security, public safety, or the economic well being of the country for the prevention of disorder of crime, for the protection of health of morals, or for the protection of the rights and freedom of others.

According to the Law of Republic Indonesia No. 39/1999 about human rights under the article 14, which explain that;
1. Everyone has the rights to communicate freely in getting all the information needed to develop their personal and social life.
2. Everyone has the rights to seek, to get, to have, to keep, to form, and to give information in any facility available.

Followed by the article 21 from the same source, that explains about;
“Everyone has the rights for personal solidness, that covered the physical and psychological aspects, and therefore cannot be used as the object of an experimental studies.”

The services provided by the Indonesian police corps are still under an extensive file on citizens whose not being accused to do criminal act, nor political disorder.  The police corps still requires resumes from everyone who requests police service. Regardless of those facts, aspects on these issues are prohibited to publicize according to the Law of Republic Indonesia No. 8/1981.

Article 47 UU No. 8/1981 authorize the police to open personal mail which are delivered through a post office and other source of telecommunication, with a special permit from the head of national court, while article 49 give details that an investigator are required to kept the secrecy of the mail content, under the power bestowed upon him.

Everyone has the right to seek medical advises without restraint. The right to feel free and comfortable to openly let know any complain, either physically or psychologically in order to get healthier. People should not worry that their personal problems will be exposed to public. Therefore, article 2 UU No. 6/1963 require every paramedics not to openly share their patient’s medical records without the patient’s approval, or in the case of criminal investigation under the authorization from the head of national court.

That should prove that we have some forms of privacy protection policy, which sheltered by the Law here in Indonesia, but it hasn’t been specifically ruled in KUHP, they are wide spread particularly in post and telecommunication issues, etc. Despite of the fact that in many Asian countries, those issues have been protected in a solid decree.
Indonesia has realized that these privacy policy and personal data protection are very important matters, with the intention that we needed to make the right move to resolve them.
Indonesia has been doing a lot of compilation from the existing Laws, which reflect on the privacy policy and the protection of personal data, to let the international world know that we do concern about protecting those fundamental rights.
International Human Rights Covenant has given some particular reference to privacy as an existing right. The International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR), article 14th of United Nation Convention on Migrant Workers, and article 16th of United Nation Convention on Protection of The Child had apply the same sentences.
The progress in data protection
The demands to the rights of privacy are increasing in the year 1960s to 1970s because of the rapid growth of information and technology. The ability to comprehend matters was starting to get supported by computer’s systems and programs. Somehow it’s coming to the urgent need of protection in handling personal data and information. Many countries are evoked to this need, and finally generate policies about privacy. Land of Hesse, Germany, is the pioneer country, for they break new ground in making policy about data protection in 1970, and then Sweden had followed the step by forming a national Law about it in 1973. After that, The United States of America in 1974, Germany in 1977, and France in 1978 were doing the same thing.

    There are two related instruments in this particular Law, which is very crucial, that is The Council on Europe’s 1981 Convention for Protection of Individual with regard to the Automatic Processing of Personal Data, and the Organization for Economic Cooperation and Development’s Guidelines Governing the Protection of Privacy and Trans-border Data Flows of Personal Data, in accordance with the specific rules that related to electronic data management. The rules involved in these two documents had become the main source of Data Protection Law in some countries. The rules consist regulation in personal information management that showed protection of information handled, from collecting them to deleting them. People have the right to access and make improvement on their personal data, are the main component of these rules. 

The form of data protection in many declarations and regulations are varies only by their phase, what they all have in common are personal data information should be:
Collected in a decent way, not against the Law
Only being used for a specified and original purpose
The purpose itself has to be related, not widened
Accurate and up to date
Deleted after the purpose have been achieved

Reasons to formulate a comprehensive Law
There are three main reasons to appraise privacy and data protection. Many countries feel the need of privacy policies because of these reasons:
To counter violation against privacy, for many countries in Middle Europe, South America, and South Africa had stated it as the Law, which protect privacy from violation like what happened in the Authoritarian regime.
To promote electronics trade. Countries in Asia and Canada are developing Laws concerning electronics trade. These countries have realized the anxiety experienced by the consumer whose personal data and information being sent to places in the world. Privacy policies are introduced as a part of the Law concerning those electronics trade with matching regulations.
To make sure that the form of Law is consistent to the Law in Pan-Europe. Many countries in Middle Europe and Eastern Europe have adopted new Law based on the Council of Europe Convention and the European Union Data Protection Directive. These countries expected to join the European Union in the near future. Other countries like Canada for instance, have adopted new Laws to make sure that trading won’t be affected by the demands of European Union Directive.

The keyword of this policy is enforceability. European Union are sure that the subjects of data involved have the rights, which is strengthen by the Law explicitly. They also have the right to request help from a Lawyer or a firm to represent them. Every European Union countries will be equipped with Privacy Commissioners or a Privacy Agencies, which will be ruled under the Law intact. As an example, Hong Kong has an Office of the Privacy Commissioner for Personal Data where we can ask assistance in the matter of investigating issues of privacy and personal data violation. These commissions also give out directives about Personal Collection Statement and Privacy Policy Statement.

In Indonesia we haven’t had quite commission like what Hong Kong has, but we do realize how important it is to form one. We have prearranged proposals to our government to form a solid regulation about privacy and a commission who will be responsible to maintain it. 

Conclusion and Opinion upon this matter
We have conclude several points about the subject of Privacy and Personal Data Protection, and they are:

a. The issue of privacy and personal data protection will be become a worldwide subject. Many countries have established Laws according the need of those issues, but Indonesian Law has not been completed with solid and specific regulations upon this matter.

b. The rapid growth in science and technology, the globalization, and the power of the media had urgently strengthened the need for privacy and personal data protection.

c. Indonesia, as a member of the United Nation and also a part of the world’s community has been accessing a few arrangements in privacy and personal data protection.

d. Even though many countries have concerned and come up with regulation about the issues of privacy and personal data protection, the fact is, many violations in the area of these matters are still happening. The Laws are one step behind the growth of technology that is what makes it left out. We experience the same problems in Indonesia as well.       

e. The form of violation in privacy and data protection can be seen in the act of infiltration in communication, which happens even in the democratic countries. The United States Department’s Annual Review of Human Rights Violation have found that more than 90 countries around the world are involved in the act of illegally monitoring the communication of political opponents, human rights worker, journalist and labor organizer. In France, a government commission has predicted that in the year 1996, more than 100.000 infiltrations in communication by private parties will occur, and most of them are on behalf of government agencies. In Japan, the police corps recently being litigates and ended up having to pay 2.5 million yen for doing an illegal wiretapping to a communist party member. In Indonesia, wiretapping is performed for the suitable reason according to the Law and in the authorization of the head of the national court
.
f. Services provided by the Police, even in the country where privacy policy are ruled by a strict Law, still maintain the extensive file on citizens whose not being accused in doing criminal act, and also crime for political purposes. 


Hongkong, 25th  March 2001

                                                                                       KOESPARMONO IRSAN

Profil Prof Dr Sapardi Djoko Damono

Prof Dr Sapardi Djoko Damono
Prof Dr Sapardi Djoko Damono 
Prof Dr Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai salah seorang sastrawan yang memberi sumbangan besar kepada kebudayaan masyarakat modern di Indonesia. Salah satu sumbangan terbesar Guru Besar Fakultas Sastra UI ini adalah melanjutkan tradisi puisi lirik dan berupaya menghidupkan kembali sajak empat seuntai atau kwatrin yang sudah muncul di jaman para pujangga baru seperti Amir Hamzah dan Chairil Anwar.

Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah pada 20 Maret 1940 ini, mengaku tak pernah berencana menjadi penyair, karena dia berkenalan dengan puisi secara tidak disengaja. Sejak masih belia putra Sadyoko dan Sapariyah itu, sering membenamkan diri dalam tulisan-tulisannya. Bahkan, ia pernah menulis sebanyak delapan belas sajak hanya dalam satu malam. Kegemarannya pada sastra, sudah mulai tampak sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Kemudian, ketika duduk di SMA, ia memilih jurusan sastra dan kemudian melanjutkan pendidikan di UGM, fakultas sastra.

Anak sulung dari dua bersaudara abdi dalem Keraton Surakarta itu mungkin mewarisi kesenimanan dari kakek dan neneknya. Kakeknya dari pihak ayah pintar membuat wayang—hanya sebagai kegemaran—dan pernah memberikan sekotak wayang kepada sang cucu. Nenek dari pihak ibunya gemar menembang (menyanyikan puisi Jawa) dari syair yang dibuat sendiri. “Tapi saya tidak bisa menyanyi, suara saya jelek,” ujar bekas pemegang gitar melodi band FS UGM Yogyakarta itu. Sadar akan kelemahannya, Sapardi kemudian mengembangkan diri sebagai penyair.

Selain menjadi penyair, ia juga melaksanakan cita-cita lamanya: menjadi dosen. “Jadi dosen ‘kan enak. Kalau pegawai kantor, harus duduk dari pagi sampai petang,” ujar lulusan Jurusan Sastra Barat FS&K UGM ini. Dan begitu meraih gelar sarjana sastra, 1964, ia mengajar di IKIP Malang cabang Madiun, selama empat tahun, dilanjutkan di Universitas Diponegoro, Semarang, juga selama empat tahun. Sejak 1974, Sapardi mengajar di FS UI.

Sapardi menulis puisi sejak di kelas II SMA. Karyanya dimuat pertama kali oleh sebuah surat kabar di Semarang. Tidak lama kemudian, karya sastranya berupa puisi-puisi banyak diterbitkan di berbagai majalah sastra, majalah budaya dan diterbitkan dalam buku-buku sastra. Beberapa karyanya yang sudah berada di tengah masyarakat, antara lain Duka Mu Abadi (1969), Mata Pisau dan Aquarium (1974).

Sebuah karya besar yang pernah ia buat adalah kumpulan sajak yang berjudul Perahu Kertas dan memperoleh penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta dan kumpulan sajak Sihir Hujan – yang ditulisnya ketika ia sedang sakit – memperoleh Anugerah Puisi Poetra Malaysia. Kabarnya, hadiah sastra berupa uang sejumlah Rp 6,3 juta saat memperoleh Anugerah Puisi Poetra Malaysia langsung dibelanjakannya memborong buku. Selain itu ia pernah memperoleh penghargaan SEA Write pada 1986 di Bangkok, Thailand.

Para pengamat menilai sajak-sajak Sapardi dekat dengan Tuhan dan kematian. “Pada Sapardi, maut atau kematian dipandang sebagai bagian dari kehidupan; bersama kehidupan itu pulalah maut tumbuh,” tulis Jakob Sumardjo dalam harian Pikiran Rakyat, 19 Juli 1984.
Bekas anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini juga menulis esei dan kritik. Sapardi, yang pernah menjadi redaktur Basis dan kini bekerja di redaksi Horison, berpendapat, di dalam karya sastra ada dua segi: tematik dan stilistik (gaya penulisan). Secara gaya, katanya, sudah ada pembaruan di Indonesia. Tetapi di dalam tema, belum banyak.

Penyair yang pernah kuliah di Universitas Hawaii, Honolulu, AS, ini juga menulis buku ilmiah, satu di antaranya Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. (1978).

Selain melahirkan puisi-puisi, Sapardi juga aktif menulis esai, kritik sastra, artikel serta menerjemahkan berbagai karya sastra asing. Dengan terjemahannya itu, Sapardi mempunyai kontribusi penting terhadap pengembangan sastra di Tanah Air. Selain dia menjembatani karya asing kepada pembaca sastra, ia patut dihargai sebagai orang yang melahirkan bentuk sastra baru.
Dengan kepekaan dan wawasan seorang sastrawan, Sapardi ikut mewarnai karya-karya terjemahannya seperti Puisi Brasilia Modern, Puisi Cina Klasik dan Puisi Parsi Klasik yang ditulis dalam bahasa Inggris. Selain itu dia juga menerjemahkan karya asing seperti karya Hemmingway The Old Man and the Sea, Daisy Manis (Henry James), semuanya pada 1970-an. Juga, sekitar 20 naskah drama seperti Syakuntala karya Kalidasa, Murder in Cathedral karya TS Elliot, dan Morning Become Electra trilogi karya Eugene O’neil.

Sumbangsih Sapardi juga cukup besar kepada budaya dan sastra, dengan melakukan penelitian, menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan aktif sebagai administrator dan pengajar, serta menjadi dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999. Dia menjadi penggagas pengajaran mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di fakultas sastra.

Dia menyadari bahwa menjadi seorang sastrawan tidak akan memperoleh kepuasan finansial. Kegiatan menulis adalah sebagai waktu istirahat, saat dia ingin melepaskan diri dari rutinitas pekerjaannya sehari-hari. Menikah dengan Wardiningsih, ia dikaruniai dua anak, Rasti Suryandani dan Rizki Henriko.

Profil Ahmad Tohari

gambar ahmad tohari
ahmad tohari
Ahmad Tohari lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, 13 Juni 1948. Ia menamatkan SMA di Purwokerto. Namun demikian, ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Sudirman, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Sosial Politik Universitas Sudirman (1975-1976).
Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala adalah novel trilogi, yang melukiskan dinamika kehidupan ronggeng di desa terpencil, Dukuh Paruk. Trilogi itu sangat terkenal. Ia pernah bekerja di majalah terbitan BNI 46, Keluarga, dan Amanah. Ia mengikuti International Writing Program di Iowa City, Amerika Serikat (1990) dan menerima Hadiah Sastra ASEAN (1995).

Karyanya
Kubah (novel, 1980)
Ronggeng Dukuh Paruk (novel, 1982)
karya ahmad tohari
Buku Ronggeng dukuh paruk
Lintang Kemukus Dini Hari (novel, 1985)
Jantera Bianglala (novel, 1986)
Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986)
Senyum Karyamin (kumpulan cerpen, 1989)
Bekisar Merah (novel, 1993)
Lingkar Tanah Lingkar Air (novel, 1995)
Nyanyian Malam (kumpulan cerpen, 2000)
Belantik (novel, 2001)
Orang Orang Proyek (novel, 2002)
Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerpen, 2004)
Ronggeng Dukuh Paruk Banyumasan (novel bahasa Jawa, 2006) meraih Hadiah Sastera Rancagé 2007

contoh conversetion via phone (contoh dialog percakapan lewat telepon)

Zamroni :”Hello,can I speak with Irfan?”
Irfan         :”Yes, it”s me. Who are you?”
Zamroni :”I am Zamroni. Would you accompany me tomorrow?”
Irfan         :”Where will go tomorrow?”
Zamroni :”I want go to watching football competition in Diponegoro Stadion. Do you want                                         accompany me?”
Irfan :”what’s time we going?”
Zamroni :”At 03.00 pm.”
Irfan :”Where I see with you?”
Zamroni :”I will came to your home tomorrow by motorcycle.”
Irfan :”Ok...See you tomorrow.”
Zamroni :”Ok...See you.”

COMPETENCE EDUCATION TECHNOLOGI

There are some competencies that can be obtained by a student to become a scholar of Technology Education. Competence refers to the area that must be mastered undergraduate Technology Education. AECT definition of educational technology by the year 2004, states that educational technology is the theory and practice in designing, developing, utilizing, managing and evaluating the process and learning resources.

Based on the TP region, an educational technology graduate can work as follows:
• Designer of the process and learning resources; where the scope of work includes the design of learning systems, message design, learning strategies and learner characteristics

• Development of processes and learning resources; where the scope of work includes the development of printing technology, audiovisual technology, computer-assisted technology and other integrated technologies.

• Utilization / user process and learning resources; where the scope of work includes pemnafaatan instructional media, the diffusion of educational innovation, implementation and institutionalization of educational innovation models, as well as the implementation of educational policies and regulations.

• Managing processes and learning resources; the scope of work includes project management, managing a variety of learning resources, management of delivery systems, and management of information systems education.

• The evaluator / researcher learning processes and resources; the scope of work includes analyzing the problem, the measurement reference benchmark, formative evaluation, summative evaluation lanilla education and research area.

The main purpose of education technology not only solves the problem of learning but also enhance performance. This definition is more clear that educational technology jobs is wide enough, not only limited in the environment even further schooling alone but also includes non-school environment as organizations in all sectors both public and private as far as resolving an issue related to performance improvement through the learning process (instrcutional proceses).

Prof. Yusufhadi Miarso, dividing the area of arable fields of educational technologists to six, where he added the study area after area of evaluation. It seems clear that the competence of S1, with more emphasis on area utilization / usage. Meanwhile, for the S2 more emphasis on management functions, evaluation and research in addition to the design (design) are equivalent under S3. For S3, focuses more on assessment and research design as well. The results of this survey has provided for the education institutions porgram studies of educational technology in developing curriculum and resource requirements to support the education laninnya S1, S2 and S3.

By profession he explained some of the undergraduate educational technology either S1 or S2 are linear TP is currently netted, among others:

• As a designer of training and curriculum for the Center of Education and Training as the Ministry of Religious Affairs, Education Quality Assurance Agency, the National Family Planning Coordinating Board, the Army Training Center in Bandung

• For customer service at Bank Rakyat Indonesia

• Working in the field of television (boardcasting), radio, newspapers

• Power up to elementary level educators began to Higher Education

• Entrepreneurial field of screen printing, film and print washing

• And various other professions.

But the development of educational technology at this time is slightly shifted towards information and communication technology, given the need for teachers to IT & C subjects at school. For this scholarship more focused educational technology again, despite the fact that there are scholarship technology education alone is very good and promising.

In details, the current IT & C is the concentration of Educational Technology, which means they are still under the auspices of the TP, where the percentage of his courses 80% of the TP and the remaining 20% of ICT, differentiated only a few computer courses only. Currently if you look at job opportunities teachers union still covers the IT & C, but the one time where the concentration of IT & C it becomes its own program of study the position of the TP's degree as a teacher of IT & C in order to shift or compete with its own enclosure.

For that to students / graduates of Educational Technology you spare yourself discouraged and confused, a key to success is confidence and achieve all seriousness. Undergraduate life and take heart and Technology Education students.

DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR

Dalam mengajar dan mendidik, Seorang Guru tidak hanya memberikan atau menyampaikan pelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan terkadang menghukum peserta didik yang tidak mengerjakan tugasnya. Seorang bukan hanya melakukan pendekatan dengan pendekatan instruksional tetapi harus melakukan pendekatan yang bersifat pribadi. Dengan melakukan pendekatan secara pribadi Guru akan jauh lebih dekat, lebih akrab dengan peserta didik dan mengenal peserta didik lebih dalam. Agar bimbingan belajar lebih terarah dalam upaya membatu siswa menghadapi kesulitan belajaranya.

A.    Pengertian Diagnosis dan Kesulitan Belajar
Diagnotik merupakan istilah yang diadopsi dari bidang medis. Menurut Thorndik E dan Hagen (Abin S. M. 2002 :307), Diagnosis dapat diartikan sebagai:
1.      Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (Weaknes, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gekalanya (symtoms) ;
2.      Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial ;
3.      Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama atas fakta-fakta tentang suatu hal.

Dari  ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Diagnotik bukan hanya sekedar mengidentifikasi jenis, cirinya, latar belakanag dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk membuat kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.
Kesulitan Belajar adalah gejala yang tampak  pada peserta didik yang ditandai dengan   menurunnya prestasi atau prestasi rendah atau dibawah rata-rata yang telah ditetapkan. Prestasi belajar lebih rendah dibandingkan prestasi peserta didik lain atau lebuh rendah dibandingkan prestasi beljaar sebelumnya.
Dalam resume ini Diagnostik berkaitan dengan Diagnostik kesulitan belajar, maka disebut diagnotik kesulitan belajar. Jadi, diagnosis kesulitan belajar gejala-gejala, ciri-ciri yang menunjukan adanya kesulitan belajar diidentifikasi, dicari factor yang melatarbelakangi kesulitan belajar dan diupayakan jalan keluar untuk pemecahan masalah kesulitan belajar yang dihaadapi peserta didik.
B.     Permasalahan Belajar yang dihadapi Peserta Didik
1.      Menurut Warkitri
1.       Learning Disorder (Kekacauan Belajar) Belajar anak terganggu karena adanya respon yang bertentangan sehingga anak bingung untuk memahami pelajaran.
2.      Learning Disability  (Ketidakmampuan Belajar) atau anak tidak mampu belajar atau menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebab dan alasan.
3.      Learning Disfunftion adalah proses belajar anak tidak berfungsi dengan baik meskipun anak normal.
4.      Under Achiever adalah prestasi belajar anak rendah tetapi potensi intelektualnya di atas normal.
5.      Slow Learner (Lambat Belajar) adalah anak lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu lebih lama dalam memahami pelajaran.
2.      Menurut Sumadi Suryobrata
a.       Grade Level : anak tidak naik kelas sampai dua kali
b.      Age Level             : umur anak tidak sesuai dengan kelasnya
c.       Intelegence Level : anak mengalami prestasi belajar yang rendah tetapi potensi intelektualnya di atas normal
d.      General Level : anak mengalami gangguan dalam beberapa mata pelajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai permasalahan kesulitan belajar peserta didik dapat disimpulkan menegnai ciri-ciri peserta didik yang mengalami kesulitan belajar yakni sebagai berikut :
a.       Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar memiliki prestasi yang rendah bahkan di bawah kriteria minimal karena merasa tidak memahami pelajaran yang disampaiakan Guru tidak ia pahami dan lama memahaminya.
b.      Tidak mengemukakan pertanyaan saat ada yang tidak dipahami dalam materi yang disampaiakn
c.       Usaha yang dilakukannya tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh
d.      Meremehkan tugas dan lambat mengerjakan tugas
e.       Merasa malas jika harus mengikuti pelajaran dan saat mendapat nilai yang jelek atau rendah tidka menyesal
f.       Menunjukan perilaku menyimpang. Contohnya saat ujian atau ulangan ia akan mencontek temannya atau mencontek buku.
g.      Emosional (mudah marah, tersinggung, rendah diri dan lain-lain)
C.    Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Menurut Burton, sebagaimana yang dikutip oleh Abin S. M (2002 : 325-326). Faktor-faktor yang  menyebabkan kesulitan belajar individu dapat disebabkan oleh Faktor Internal dan factor Eksternal.
Factor Internal adalah factor yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Factor ini dapat dibedakan menjadi dua, factor kejiwaan dan factor kejasmanian.
Faktor Kejiwaan seperti minat terhadap pelajaran kurang, motif belajar rendah, kurang percaya diri, disiplin diri rendah, sering meremehkan persoalan, sering mengalami konflik psikis dan integritas kepribadian rendah.
Faktor Kejasmanaian memiliki keadaan fisik yang lemah (mudah terserang penyakit), memiliki penyakit yang sulit disembuhkan, adanya gangguan pada fungsi indra, merasa lelah secara fisik.
Faktor Eksternal adalah factor yang berasal dari luar diri individu (lingkungannya). Factor ini dibedakan menjadi dua yakni factor instrumental dan factor lingkungan.
Faktor Instrumental factor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar peserta didik seperti kemampuan professional Guru yang tidak memadai. Kurikulum yang diarasa peserta didik terlalu berat, program belajar yang tidak tersusun dengan baik.
Faktor Lingkungan meliputi lingkungan social dan lingkungan fisik. Seperti Disintegrasi atau kurang harmonisasi dengan anggota keluarga, Lingkungan sekolah yang dirasa tudak kondusif, teman-teman yang bergaul tidak baik.
Faktor Kependidikan, adanya Guru yang sering meremehkan peserta didik, guru yang tidak memmotivasi peserta didik untuk lebih giat lagi belajar, guru yang membiarkan peserta didik melakukan hal-hal yang slaah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan peserta didik, sekolah yang membiarkan peserta didik  bolos tanpa ada sanksi tertentu. Hal tersebut merupaka contoh dari factor-faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik yang akan menghambat keberhasilan peserta didik tersebut.
D.    Prosedur Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis Kesulita Belajar merupakan suatu prosedur dalam memecahkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Sebagai prosedur maka Doagnosis memiliki langkah-langkah yang tersusun secara sistematis. Menurut Ross dan Stanley dikutip Abin S. M 2002 : 309, tahapan-tahapan diagnosis belajar adalah sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1.       Who are the pupils having trouble ? (siapa siswa yang mengalami gangguan dalam belajar ?)
2.      Where are the errors located? (di maankah kelemahan-kelemahan tersebut dapat dikategorikan ?)
3.      Why are the errors occur ? (mengapa kelemahan-kelemahan itu terjadi? )
4.      How can errors be prevented ? (bagaimana kelemahan-kelemahan itu dapat dicegah? )
Pendapat menurut Ross dan Stanley dapat dilakukan dalam memcahkan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi Peserta Didik yang diduga  mengalami kesulitan Belajar yang dilakukan dengan :
1.      Menganalisis Prestasi Belajar
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dilihar dari prestasi belajarnya memiliki prestasi yang rendah atau di bawah rata-rata yang ditentukan. Adanya penurunan prestasi dari rpestasi sebelumnya. Dan prestasi yang dicapai di bawah kemampuannya.
2.      Menganalisis perilaku yang berhubungan dengan proses belajar
 Dalam menganalisi kesulitan belajar dapat dilakukan dnegan cara membandingkan peserta didik yang bersangkutan dengan peserta didik lainnya yang berasal dari tingkat yang sama. Dan membandingkan perilaku peserta didik yang bersangkutan dan peserta didik yang diharapkan oleh lembaag pendidikan.
3.      Menganalisis hubungan social
Manusia adalah makhluk social dimana di dalamnya ada interaksi antara satu individu dengan individu lain, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Terlihat dari individu yang terisolasi dari kelompoknya dan hal ini merupaka gejala adanya kesulitan belajar.
2.      Melokalisasi letak kesulitan belajar
Setelah data yang peserta didik yang mengalami kesulitan belajar didapat, maka langkah selnjutnya adalah menelaah fakotr apa yang melaatrbelakangi kesulitan belajar.
1.      Mata pelajaran apa yang dirasa peserta didik terjadi kesulitan dalam mempelajarinya.
2.      Aspek tujuan pembelajaran mana yang terjadi kesulitan
3.      Ruanglingkup kesulitan atau materi apa yang mengalami kesulitan
3.      Mengidentifikasi factor-faktor penyebab kesulitan Belajar
Pada tahap ini semua factor yang diduga sebagai penyebab kesulitan belajar diungkap, menurut para ahli tahap ini merupakan tahap yang paling sulit mengingat penyebab kesulitan belajar itu kompleks, sehingga tidak dapat dipahami secara sempurna, jika tidak ada pendekatan khusus dalam mengungkapnya. Factor penyebab kesulitan belajar dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya : 1) observasi; 2) wawancara; 3) kuesioner; 4) sikap; 5) tes; dan 6) pemeriksaan secara medis.
4.      Memperkirakan alternative pertolongan
Hal-hal yang perlu dilakukan atau dipertimbangkan secara matang dalam tahap ini adalah sebagai berikut :
1.      Teknik apa yang harus dilakukan dalam membantu kesulitan belajar siswa yang bersangkutan
2.      Kapan dan dimana proses bantuan tersebut dilakukan
3.      Siapa saja yang terlibat dalam proses pemberiaan bantuan

5.      Menetapkan kemungkinan teknik mengatasi kesulitan belajar
Tahap ini merupakan tahap penyusunan rencana yang meliputi : teknik-teknik yang dipilih untuk mengatasi kesulitan belajar dan tekni-u=teknin yang dipilih untuk mencegah kesulitan belajar.
6.      Pelaksanaan pemberian bantuan
Tahap ini adalah tahap pemberian bantuan terhadap peserta didik yang bersangkutan. Seperti sub judul selanjutnya yakni di bawah ini.

E.     Upaya yang dilakukan dalam membantu kesulitan Belajar
Untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan belajar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan ditempuh dengan usaha-usaha sebaai berikut :
1.      Memberikan informasi bimbingan belajar berupa :
a.       Informasi tentang teknik belajar yang baik terutama tentang cara belajar yang efektif dan efisien serta penggunaan waktu luang termasuk cara membagi waktu belajar
b.      Informasi mengenai pemahaman diri dan lingkungannya
c.       Memberikan informasi tentang  nilai, moral dan etika
2.      Memberikan bantuan konseling berupa :
a.       Memberikan pemahaman kepada peserta didik  yang bersangkutan tentang bagaimana untuk terbuka dan menyelesaikan maslaah yang dihadapinya agar dapat diselesaikan secara mandiri
b.      Mengajak peserta didik yang bersangkutan agar dapat menerima kelebihan dan kekurangannya serta mengembangkan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
3.      Memperbaharui cara mengajar yang lebih melibatkan motorik peserta didik
4.      Guru atau Guru BK atau Sekolah menemui orang tua peserta didik yang bersangkutan  untuk merundingkan usaha-usaha yang sebaiknya dilakukan untuk kemajuan anaknya.


Setelah tahap-tahap di atas dilakukan Guru, Orang Tua dan peserta didik yang bersangkutan melakukan evaluasi terhadap perkembangan permasalahan kesulitan Belajar yang dihadapi peserta didik yang bersifat berkelanjutan untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangan usaha yang telah dilakukan dalam membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Sudah seharusnya guru memberikan kasih sayang, kesabaran, ketekunan dan ketalentaan para guru sanagt diharapkan dalam menangani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Guru dapat menyarankan orang tua peserta didik untuk memberikan tambahan pelajaran khusus di sore hari untuk peserta didik yang lambat memahami pelajaran.


DAFTAR PUSTAKA
______ Kuntjojo. (2009). Diagnosis Kesulitan Belajar. [online]. Tersedia
http://ebekunt.wordpress.com [April 2012]
______ Shadiq. Fadjar. (2007). Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa. [online].
Tersedia http://fadjarp3g.files.wordpress [April 2012]
______ Sumarno. Alim. (2011). Cara mengatasi Kesulitan Belajar. [online]. Tersedia
http://blog.elearning.unesa.ac.id [April 2012]
______ Taher. (2010). Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya. [online]. Tersedia
http://pgribanjarsari.wordpress.com [April 2012]
______ Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. (2011). Cara Mengatasi
Kesulitan belajar.[online]. Tersedia http://blog.tp.ac.id [April 2012]
http://www.scribd.com [April 2012]
______ Utama.Arya. (2011). Kesulitan Belajar Siswa. [online]. Tersedia
http://ilmupsikologi.wordpress.com
______ Wijayacipta. Aswidy. (2010). Diagnostik Kesulitan Belajar. [online]. Tersedia
http://www.scribd.com [April 2012]

Contoh Surat Ijin Observasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS  ILMU  PENDIDIKAN
Kampus Sekaran Gd. A2. Telp/Fax. 024-8508019 Gunungpati  Semarang  50229
Laman : http://fip.unnes.ac.id

Nomor  :            /UN37.1.1/PP/2012                                              23 November 2012
Lamp    : -                                          
Hal      :  Ijin Observasi
                             


Kepada,
Yth. Kepala SD Lab Scholl Unnes

di tempat


Dengan hormat,
Dalam rangka pendalaman mata kuliah Survey Permasalahan BK mahasiswa yang namanya tersebut dibawah ini :
Nama              :  Nur Izza Edyati                   1301410001
                             Finda Marsetyana              1301410013
                             Fitriani Chairunnisak         1301410023
                              Izzun Nahdhoh                   1301410042
Jurusan           :  Bimbingan dan Konseling
bermaksud mengadakan observasi di sekolah Bapak/Ibu yang rencananya dilaksanakan bulan November-Desember 2012.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas mohon Bapak/Ibu berkenan memberi ijin mahasiswa tersebut.
Demikian atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami sampaikan terima kasih.
                                                                                    
                                                                                                An. Dekan
                                                                                                    Pembantu Dekan Bidang Akademik,





               Prof. Dr. Haryono, M.Psi
                                                                                                 NIP. 19620222 198601 1 001


Chord serempet Gudal - Selaput dara


intro : Am G F (4x) Fm

Am                                Dm          G                           C
hanya kecewa yang aku rasakan , ternyata dirimu tak perawan
Dm         G               Em       Am    Dm         Fm                C
di balik wajah manismu yang lugu , kegadisanmu kau gadaikan
Dm      G                  Em    Am   Dm                             G
entah hilangnya mengapa siapa , tuluskah kau melakukannya

Reff :
F         G   C       G/B          Am
sayang ku bukan orang pertama
 Dm                                 G                              C
yang nikmati melodi harmoni tubuhmu yang tlah berlalu
F           G    C      G/B             Am
ku menangis deras dan tak terhenti
             Dm                          G           E               Am
ingin ku mencoba mengulang s'galanya ... ku tak bisa

interlude : Am G F (4x) Fm

Am                               Dm            G                          C
begitu mudah pecah selaput dara , mahkotamu kini tlah tiada
Dm      G            Em       Am  Dm            Fm           C
relakan kesucianmu ternoda , engkau berikan semuanya
Dm      G                  Em    Am   Dm                              G
entah hilangnya mengapa siapa , tuluskah kau melakukannya

back to Reff

Am G F (4x) Fm

C                         Dm                  F                Fm         C        G
Bukan maksudku sengaja buatmu kecewa ku begini adanya
C                         Dm                  F               Fm          C
bukan maksudku sengaja buatmu kecewa karena selaput dara    .......    2x

Back to Reff

Ending : Am G F (4x) Fm

Chord (kunci gitar) Backstreet boys - Shape of my heart



Intro: Dsus-D-Dsus-D-D-A-G

Hmm..yeah..yeah...

Verse 1:
Dsus-D Dsus D A G
Baby please try to forgive me
Dsus-D Dsus-D A G
Stay here don't put out the glow

Bridge 1:
Dsus D Dsus D
Hold me now, don't bother
A G
If every minute it makes me weaker
Bm E
You can save me from the man that I've become
G
Oh yeah


Chorus:
D G
Lookin' back on the things I've done
A F#m
I was trying to be someone
Bm (/A) E
Play my part and kept ya in the dark
G A G (Break)
Now let me show you the shape of my heart

Verse 2:
Dsus-D Dsus-D
Sadness is beautiful
A G
Loniness is tragical
Dsus-D Dsus-D A G
So help me, I can't win this war, oh no

Bridge 2:
Dsus D Dsus D
Touch me now, don't bother
A G
If every second it makes me weaker
Bm A E G
You can save me from the man I've become

(Repeat Chorus)

Refrain:
A G
I'm here with my confession
Bm A D G
Got nothing to hide no more
Em F#
I don't know where to start
G F# Bm
But to show you the shape of my heart
E A B
I'm looking back on things I've done
G#m C#m
I never wanna play the same old part
F#
Keep you in the dark
A B
Now let me show you the shape of my heart

(Repeat Chorus 2X -2 Fets Higher: From D to E)

E A
Lookin' back on the things I've done
B G#m
I was trying to be someone
C#m (/B) F#
Play my part and kept ya in the dark
A B
Now let me show you the shape of my heart

Ending:
A B E
Show you the shape of my heart