Dalam mengajar dan mendidik, Seorang Guru tidak hanya memberikan atau menyampaikan pelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan terkadang menghukum peserta didik yang tidak mengerjakan tugasnya. Seorang bukan hanya melakukan pendekatan dengan pendekatan instruksional tetapi harus melakukan pendekatan yang bersifat pribadi. Dengan melakukan pendekatan secara pribadi Guru akan jauh lebih dekat, lebih akrab dengan peserta didik dan mengenal peserta didik lebih dalam. Agar bimbingan belajar lebih terarah dalam upaya membatu siswa menghadapi kesulitan belajaranya.
A. Pengertian Diagnosis dan Kesulitan Belajar
Diagnotik merupakan istilah yang diadopsi dari bidang medis. Menurut Thorndik E dan Hagen (Abin S. M. 2002 :307), Diagnosis dapat diartikan sebagai:
1. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (Weaknes, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gekalanya (symtoms) ;
2. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial ;
3. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama atas fakta-fakta tentang suatu hal.
Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Diagnotik bukan hanya sekedar mengidentifikasi jenis, cirinya, latar belakanag dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk membuat kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.
Kesulitan Belajar adalah gejala yang tampak pada peserta didik yang ditandai dengan menurunnya prestasi atau prestasi rendah atau dibawah rata-rata yang telah ditetapkan. Prestasi belajar lebih rendah dibandingkan prestasi peserta didik lain atau lebuh rendah dibandingkan prestasi beljaar sebelumnya.
Dalam resume ini Diagnostik berkaitan dengan Diagnostik kesulitan belajar, maka disebut diagnotik kesulitan belajar. Jadi, diagnosis kesulitan belajar gejala-gejala, ciri-ciri yang menunjukan adanya kesulitan belajar diidentifikasi, dicari factor yang melatarbelakangi kesulitan belajar dan diupayakan jalan keluar untuk pemecahan masalah kesulitan belajar yang dihaadapi peserta didik.
B. Permasalahan Belajar yang dihadapi Peserta Didik
1. Menurut Warkitri
1. Learning Disorder (Kekacauan Belajar) Belajar anak terganggu karena adanya respon yang bertentangan sehingga anak bingung untuk memahami pelajaran.
2. Learning Disability (Ketidakmampuan Belajar) atau anak tidak mampu belajar atau menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebab dan alasan.
3. Learning Disfunftion adalah proses belajar anak tidak berfungsi dengan baik meskipun anak normal.
4. Under Achiever adalah prestasi belajar anak rendah tetapi potensi intelektualnya di atas normal.
5. Slow Learner (Lambat Belajar) adalah anak lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu lebih lama dalam memahami pelajaran.
2. Menurut Sumadi Suryobrata
a. Grade Level : anak tidak naik kelas sampai dua kali
b. Age Level : umur anak tidak sesuai dengan kelasnya
c. Intelegence Level : anak mengalami prestasi belajar yang rendah tetapi potensi intelektualnya di atas normal
d. General Level : anak mengalami gangguan dalam beberapa mata pelajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai permasalahan kesulitan belajar peserta didik dapat disimpulkan menegnai ciri-ciri peserta didik yang mengalami kesulitan belajar yakni sebagai berikut :
a. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar memiliki prestasi yang rendah bahkan di bawah kriteria minimal karena merasa tidak memahami pelajaran yang disampaiakan Guru tidak ia pahami dan lama memahaminya.
b. Tidak mengemukakan pertanyaan saat ada yang tidak dipahami dalam materi yang disampaiakn
c. Usaha yang dilakukannya tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh
d. Meremehkan tugas dan lambat mengerjakan tugas
e. Merasa malas jika harus mengikuti pelajaran dan saat mendapat nilai yang jelek atau rendah tidka menyesal
f. Menunjukan perilaku menyimpang. Contohnya saat ujian atau ulangan ia akan mencontek temannya atau mencontek buku.
g. Emosional (mudah marah, tersinggung, rendah diri dan lain-lain)
C. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Menurut Burton, sebagaimana yang dikutip oleh Abin S. M (2002 : 325-326). Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar individu dapat disebabkan oleh Faktor Internal dan factor Eksternal.
Factor Internal adalah factor yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Factor ini dapat dibedakan menjadi dua, factor kejiwaan dan factor kejasmanian.
Faktor Kejiwaan seperti minat terhadap pelajaran kurang, motif belajar rendah, kurang percaya diri, disiplin diri rendah, sering meremehkan persoalan, sering mengalami konflik psikis dan integritas kepribadian rendah.
Faktor Kejasmanaian memiliki keadaan fisik yang lemah (mudah terserang penyakit), memiliki penyakit yang sulit disembuhkan, adanya gangguan pada fungsi indra, merasa lelah secara fisik.
Faktor Eksternal adalah factor yang berasal dari luar diri individu (lingkungannya). Factor ini dibedakan menjadi dua yakni factor instrumental dan factor lingkungan.
Faktor Instrumental factor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar peserta didik seperti kemampuan professional Guru yang tidak memadai. Kurikulum yang diarasa peserta didik terlalu berat, program belajar yang tidak tersusun dengan baik.
Faktor Lingkungan meliputi lingkungan social dan lingkungan fisik. Seperti Disintegrasi atau kurang harmonisasi dengan anggota keluarga, Lingkungan sekolah yang dirasa tudak kondusif, teman-teman yang bergaul tidak baik.
Faktor Kependidikan, adanya Guru yang sering meremehkan peserta didik, guru yang tidak memmotivasi peserta didik untuk lebih giat lagi belajar, guru yang membiarkan peserta didik melakukan hal-hal yang slaah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan peserta didik, sekolah yang membiarkan peserta didik bolos tanpa ada sanksi tertentu. Hal tersebut merupaka contoh dari factor-faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik yang akan menghambat keberhasilan peserta didik tersebut.
D. Prosedur Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis Kesulita Belajar merupakan suatu prosedur dalam memecahkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Sebagai prosedur maka Doagnosis memiliki langkah-langkah yang tersusun secara sistematis. Menurut Ross dan Stanley dikutip Abin S. M 2002 : 309, tahapan-tahapan diagnosis belajar adalah sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Who are the pupils having trouble ? (siapa siswa yang mengalami gangguan dalam belajar ?)
2. Where are the errors located? (di maankah kelemahan-kelemahan tersebut dapat dikategorikan ?)
3. Why are the errors occur ? (mengapa kelemahan-kelemahan itu terjadi? )
4. How can errors be prevented ? (bagaimana kelemahan-kelemahan itu dapat dicegah? )
Pendapat menurut Ross dan Stanley dapat dilakukan dalam memcahkan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Peserta Didik yang diduga mengalami kesulitan Belajar yang dilakukan dengan :
1. Menganalisis Prestasi Belajar
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dilihar dari prestasi belajarnya memiliki prestasi yang rendah atau di bawah rata-rata yang ditentukan. Adanya penurunan prestasi dari rpestasi sebelumnya. Dan prestasi yang dicapai di bawah kemampuannya.
2. Menganalisis perilaku yang berhubungan dengan proses belajar
Dalam menganalisi kesulitan belajar dapat dilakukan dnegan cara membandingkan peserta didik yang bersangkutan dengan peserta didik lainnya yang berasal dari tingkat yang sama. Dan membandingkan perilaku peserta didik yang bersangkutan dan peserta didik yang diharapkan oleh lembaag pendidikan.
3. Menganalisis hubungan social
Manusia adalah makhluk social dimana di dalamnya ada interaksi antara satu individu dengan individu lain, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Terlihat dari individu yang terisolasi dari kelompoknya dan hal ini merupaka gejala adanya kesulitan belajar.
2. Melokalisasi letak kesulitan belajar
Setelah data yang peserta didik yang mengalami kesulitan belajar didapat, maka langkah selnjutnya adalah menelaah fakotr apa yang melaatrbelakangi kesulitan belajar.
1. Mata pelajaran apa yang dirasa peserta didik terjadi kesulitan dalam mempelajarinya.
2. Aspek tujuan pembelajaran mana yang terjadi kesulitan
3. Ruanglingkup kesulitan atau materi apa yang mengalami kesulitan
3. Mengidentifikasi factor-faktor penyebab kesulitan Belajar
Pada tahap ini semua factor yang diduga sebagai penyebab kesulitan belajar diungkap, menurut para ahli tahap ini merupakan tahap yang paling sulit mengingat penyebab kesulitan belajar itu kompleks, sehingga tidak dapat dipahami secara sempurna, jika tidak ada pendekatan khusus dalam mengungkapnya. Factor penyebab kesulitan belajar dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya : 1) observasi; 2) wawancara; 3) kuesioner; 4) sikap; 5) tes; dan 6) pemeriksaan secara medis.
4. Memperkirakan alternative pertolongan
Hal-hal yang perlu dilakukan atau dipertimbangkan secara matang dalam tahap ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik apa yang harus dilakukan dalam membantu kesulitan belajar siswa yang bersangkutan
2. Kapan dan dimana proses bantuan tersebut dilakukan
3. Siapa saja yang terlibat dalam proses pemberiaan bantuan
5. Menetapkan kemungkinan teknik mengatasi kesulitan belajar
Tahap ini merupakan tahap penyusunan rencana yang meliputi : teknik-teknik yang dipilih untuk mengatasi kesulitan belajar dan tekni-u=teknin yang dipilih untuk mencegah kesulitan belajar.
6. Pelaksanaan pemberian bantuan
Tahap ini adalah tahap pemberian bantuan terhadap peserta didik yang bersangkutan. Seperti sub judul selanjutnya yakni di bawah ini.
E. Upaya yang dilakukan dalam membantu kesulitan Belajar
Untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan belajar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan ditempuh dengan usaha-usaha sebaai berikut :
1. Memberikan informasi bimbingan belajar berupa :
a. Informasi tentang teknik belajar yang baik terutama tentang cara belajar yang efektif dan efisien serta penggunaan waktu luang termasuk cara membagi waktu belajar
b. Informasi mengenai pemahaman diri dan lingkungannya
c. Memberikan informasi tentang nilai, moral dan etika
2. Memberikan bantuan konseling berupa :
a. Memberikan pemahaman kepada peserta didik yang bersangkutan tentang bagaimana untuk terbuka dan menyelesaikan maslaah yang dihadapinya agar dapat diselesaikan secara mandiri
b. Mengajak peserta didik yang bersangkutan agar dapat menerima kelebihan dan kekurangannya serta mengembangkan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
3. Memperbaharui cara mengajar yang lebih melibatkan motorik peserta didik
4. Guru atau Guru BK atau Sekolah menemui orang tua peserta didik yang bersangkutan untuk merundingkan usaha-usaha yang sebaiknya dilakukan untuk kemajuan anaknya.
Setelah tahap-tahap di atas dilakukan Guru, Orang Tua dan peserta didik yang bersangkutan melakukan evaluasi terhadap perkembangan permasalahan kesulitan Belajar yang dihadapi peserta didik yang bersifat berkelanjutan untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangan usaha yang telah dilakukan dalam membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Sudah seharusnya guru memberikan kasih sayang, kesabaran, ketekunan dan ketalentaan para guru sanagt diharapkan dalam menangani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Guru dapat menyarankan orang tua peserta didik untuk memberikan tambahan pelajaran khusus di sore hari untuk peserta didik yang lambat memahami pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
______ Kuntjojo. (2009). Diagnosis Kesulitan Belajar. [online]. Tersedia
http://ebekunt.wordpress.com [April 2012]
______ Shadiq. Fadjar. (2007). Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa. [online].
Tersedia http://fadjarp3g.files.wordpress [April 2012]
______ Sumarno. Alim. (2011). Cara mengatasi Kesulitan Belajar. [online]. Tersedia
http://blog.elearning.unesa.ac.id [April 2012]
______ Taher. (2010). Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya. [online]. Tersedia
http://pgribanjarsari.wordpress.com [April 2012]
______ Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. (2011). Cara Mengatasi
Kesulitan belajar.[online]. Tersedia http://blog.tp.ac.id [April 2012]
http://www.scribd.com [April 2012]
______ Utama.Arya. (2011). Kesulitan Belajar Siswa. [online]. Tersedia
http://ilmupsikologi.wordpress.com
______ Wijayacipta. Aswidy. (2010). Diagnostik Kesulitan Belajar. [online]. Tersedia
http://www.scribd.com [April 2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar