BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak yang mengatakan bahwa psiko analisa merupakan satu hal yang unik sekaligus paradoksial, dan juga psiko analisa merupakan sistem yang paling dikenal luas meskipun tidak dipahami secara universal. Dan disisi lain psiko analisa ini juga banyak pengaruhnya dalam bidang lain diluar psikologi melalui pemikiran penemunya, Sigmund Freud.
Memang konsep psikoanalisa ini berkembang bukan dari psikologi tetapi dari ilmu kedokteran tentang penyakit jiwa, meskipun begitu konsep ini banyak dipakai tidak hanya dalam bidang psikologi tetapi juga di bidang yang lain seperti sosiologi dan disiplin yang lainnya
Di masa awal perkembangannya, psiko analisa merupakan sebuah konsep yang revolusioner, karena pada masa itu dunia ilmu pengetahuan sedang ramai memperbincangkan tentang teori darwin. Dan teori ini telah membuat manusia mempunyai jiwa dianggap tidak lebih dari salah satu anggota dari seluruh dunia hewan. Padahal manusia merupakan makhluk yang komplek yang bisa dipelajari fisik dan jiwanya.
Ketika itu perkembangan ilmu alam sedang sangat pesat dan penemuan teori teori baru sedang mengalami kemajuan sehingga karena setiap bidang disiplin ilmu mempunyai pengaruh terhadap bidang ilmu lainnya, maka sigmund freud pun mengembangkan teorinya yang revolusioner di masanya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai pendiri psikodinamika adalah sigmund freud tahun 1856-1839.Tujuan dari psikodinamika adalah membawa ketingkat kesadaran mengenai ingatan atau pikiran-pikiran yang di repres atau di tekan,yang diasumsikan sebagai sumber perilaku yang tidak normal dari pasiennya.
KESADARAN DAN TIDAK KESADARAN SEBAGAI ASPEK KEPRIBADIAN
Psikoanalisis merupakan psikologi ketidaksadaran. Perhatiannya teruju kearah bidang motivasi, emosi, konflik, simpton-simpton neurotik, mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisis dahulu lahir bukan dari psikologi melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran bidang sakit jiwa. Hall dan Lindsay mengatakan, bahwa dalan psikologi dan psikoanalisis bersikap bermusuhan. Para ahli psikologi bermusuhan terhadap ide-ide Freud sebelum perang dunia II (1938-1945). Namun sesudah perang dunia II, sikap permusuhan tersebut hilang, dan interpenetrasi keduanya berkembang semakin pesat.
Freud berpendapat bahwa kehidupan psikis mengandung dua bagian, yaitu kesadaran (The Conscious) dan ketidaksadaran (The Un Conscious). Bagian kesadaran bagaikan permukaan gunung es yang nampak, merupakan bagian kecil dari kepribadian, sedangkan bagian ketidak sadaran (yang ada dibawah permukaan air) mengandung insting-insting yang mendorong semua perilaku manusia.
Freud kemudian merefisi terutama kesadaran dan ketidak sadaran dan mengintrodusir id,ego, dan superego. Id berkaitan dengan pengertian yang semula ketidaksadaran, merupakan bagian yang primitif dari kepribadian.Id membutuhkan satisfaction dengan segera tanpa memperhatikan lingkungan realitas secara objektif, yang oleh Freud disebutnya sebagai prinsip kenikmatan (Pleasure Prinsiple). Ego sadar akan realitas. Oleh Freud ego disebutnya sebagai prinsip realitas (Reality Prinsiple). Ego menyesuaikan diri dengan realita. Freud mengibaratkan hubungan ego-id sebagai penunggang kuda, di mana penunggang akan memperhatikan realita sedangkan kudanya mau ke mana-mana. Superego berkembang pada permulaan masa anak sewaktu peraturan-peraturan diberikan oleh orang tua, dengan menggunakan hadiah dan hukuman. Perbuatan anak semula dikontrol oleh orang tuanya, tetapi apabila superego telah terbentuk, maka kontrol dari dalam dirinya sendiri. Superego merupakan prinsip moral.
Selanjutnya Freud mengatakan bahwa untuk menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak bisa dibenarkan oleh superego, ego empunyai cara-cara tertentu yang disebut sebagai mekanisme pertahanan. Mekanisme pertahanan ini di gunanya untuk melindungi ego dari ancaman dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak di izinkan muncul oleh superego.
Dalam teori psikoanalisa sebagai teori kepribadian freud mengatakan bahwa pada setiap orang terhadap seksualitas kanak-kanak (invantile sexuality), yaitu dorongan seksual yang sedah terdapat sejak bayi. Dorongan ini iakan berkembang terus menjadi dorngan seksual pada orang dewsa melalui beberapa tingkat perkembangan,
Psikoanalisa disamping sebagai teori kepribadian, dapat pula berfungsi sebagai teknik analisa kepribadian. Untuk dapat menerangkan suatu gejala psikoneurose misalnya, agar dapat diusahakan penyembuhan terhadap penderita yang bersangkutan maka perlu di analisa terlebih dahulu kepribadian penderita yang bersangkutan. Dalam analisa ini umumnya dipergunakan 2 cara pendekatan, yaitu pertama-pertama melihat dinamika dari dorongan-dorongan primitif (khususnya libido).
Teknik-teknik yang dipergunakan dalam menganalisa kepribadian selanjutnya dipergunakan juga sekaligus sebagai teknik psikoterapi karena pada prinsipnya psikoanalisa mengakui bahwa kalau faktor penyebab yang tersembunyi didalam ketidaksadaran sudah bisa diketahui dan dibawah ke kesadaran maka penderita dengan sendirinya akan sembuh. Sebagai seorang murid Charcot, Freud masih berpedirian sama dengan Charcot, yaitu bahwa penyakit biasanya (psikoneurose) umumnya dapat disembuhkan setelah faktor penyebab dalam faktor ketidaksadaran dapat diketahui.
INSTING DAN KECEMASAN
Insting menjadi dua kategori, yaitu insting untuk hidup (Life Instincts) dan insting untuk mati (death Instincts). Life instincts mencakup lapar, haus dan seks. Insting untuk mati merupakan kekuatan destruktif ini dapat ditujukan kepada diri sendiri, menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Mengenai kecemasan (anxiety) Freud mengemukakan adanya tiga macam kecemasan, yaitu objektif, neurotik, dan moral. Kecemasan objektif merupakan kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya yang nyata. Kecemasan neurotik merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapaktkan hukuman untuk ekspresi keinginan yang impulsif. Moral anxiety merupakan kecemasan yang berkaitan dengan moral. Seseorang merasa cemas karena melanggar norma-norma moral yang ada.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut Freud Teori psikoanalisis berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadiaan seseorang. Teori bahas temembahas tentang id , ego , dan superego. Id berkaitan dengan pengertian yang semula ketidaksadaran, merupakan bagian yang primitif dari kepribadian, ego disebutnya sebagai prinsip realitas (Reality Prinsiple) dan superego adalah struktur kepribadian yang merupakan badan moral kepribadian.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa id,ego,dan superego adalah suatu konsep yang dikembangkan Freud untuk menjelaskan komponen – komponen perkembangan biologis (id),psikologis (ego), dan sosial ( superego).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.zonependidikan.co.cc/2010/05/konseling-psikoanalisa.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/14/terapi-realitas/
Ruswandi, Uus. 2010. Pengembangan Kepribadian Guru. Bandung : CV. Insan Mandiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar