Padamu Negri kami berbakti
Padamu Negri kami mengabdi
Bagimu Negri jiwa raga kami
Baris pertama, mengungkapkan padamu Negara Republik Indonesia, adalah kewajiban setiap warga negara mengucapkan sumpah dan janji sebagai suatu pegangan, kesepakatan, persetujuan untuk tidak menginkari janji yang di ucapkan. Berarti menunjukan suatu sikap budi yang luhur dan berbuat jujur sebagai warga negara yang baik. Menjunjung tinggi martabat bangsa dan negara sebagai amanat yang menunaikan tugas bangsa pada negara Republik Indonesia.
Baris kedua, mengungkapkan
padamu Neagra Republik
Indonesia, kewajiban setiap
warga negara mengucapkan ikrar
tanda bakti kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang cinta tanah air dan
bangsa untuk berbuat sesuatu
yang berguna bagi negara
Republik Indonesia.
Baris ketiga, mengungkapkan
padamu negara Republik
Indonesia, merupakan kewajiban
setiap warga negara
mengucapkan ikrar mengabdi
serta hormat dan patuh kepada
negara yang sah untuk
mendukung tujuan nasional yaitu,
kesejahteraan, kemakmuran, serta
mempertahankan kedaulatan
negara dengan sepenuh hati
tanpa pamrih.
Baris keempat, mengungkapkan
baris pertama, kedua dan ketiga
pembahasan tersebut diatas,
dijadikan pedoman hidup bagi
setiap warga negara Republik
Indonesia secara lahir dan batin
sebagai suatu pandangan yang
luhur dan kesederhanaan hidup.
Bagimu negri jiwa raga kami,
menurut penciptanya adalah
tanda kelahiran dirinya pada hari
jum’at legi. Menurut hitungan
Jawa jum’at berarti 6 dan legi
adalah 5, kemudian bila
ditambahkan menjadi 11, sama
dengan jumlah suku kata baris
terakhir lagu yang sedang
dipikirkannya sesuai dengan
permintaan Sukarno. Pada saat itu
Kusbini mendengar bisikan halus
dalam jiwanya tentang arti
kelahirannya memiliki jiwa dan
raga, ditulisnya perkataan syair
jiwa raga kami. Maka secepatnya
bagaikan datangnya kilat
menyambar Kusbini akhirnya
menulis 6 suku kata, sama dengan
jumlah suku kata “Indonesia
Raya” pertama kali ditulisnya,
menjadi “Jiwa raga kami”.
'Bagimu Negri' merupakan sebuah
lagu yang mengajak dan
menganjurkan kepada seluruh
bangsa Indonesia agar berbuat
dengan ikhlas demi jiwa raga
tanpa pamrih, sehingga keikhlasan
itu dapat terwujud pada kata
baris terakhir “Bagimu Negri”
merupakan gong akhir sebuah
gending yang memiliki arti
falsafah sebagai judul lagunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar