Hubungan internasional
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah Hubungan Antar Bangsa
Oleh
Saaepful
Awaluddin
3101411155
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
BAB I
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP
A. KONSEP
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Interaksi
suatu bangsa dengan bangsa lain dapat berlangsung baik secara bersahabat maupun
kekerasan. Suatu hubungan baik diperlukan misalnya, dalam mengatur batas-batas
daerah yang didiami oleh suatu bagsa, dalam masalah tukar – menukar utusan,
dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup masing – masing dan dalam banyak hal
lainnya. Sebaliknya jika tidak terdapat kesepakatan untuk memenuhi kebutuhannya
dapat terjadi konflik atau peperangan antar bangsa.
B. RUANG
LINGKUP HUBUNGAN INTERNASIONAL
Hubungan
antar bangsa atau hubungan internasional dapat terwuujud dalam berbagai bentuk
yaitu :
1. Hubungan
individual
2. Hubungan
antar kelompok
3. Hubungan
antar negara
C. ASAS
dan LATAR BELAKANG SEJARAH INTERNASIONAL
1. Asas
Hubungan Internasional
2. Latar
Belakang Sejarah
Dalam sejarah
perkembangan hubungan internasional terdapat empat periode yang dapat dipakai
sebagai patokan :
1. Zaman
kuno yang berlangsung sampai dengan berakhirnya imperium romawi
2. Abad
pertengahan yaitu zaman eropa nasrani pada abad pertengahan sampai dengan abad
keenam belas
3. Periode
antar negara modern yaitu antara abad keenam belas sampai dengan akhir abad
kesembilan belas
4. Periode
abad kedua puluh yaitu periode evolusi menuju ke arah tingkat supra negara
(super-state-stage)
BAB II
NEGARA,BANGSA DAN NEGARA BANGSA
Negara
secara geografis merupakan wilayah dengan sistem kekuasaan yang terpust, dengan memiliki hukum, peraturan dan
membuat keputusan sendiri. Banngsa adalah sekelompok pendududk yang mengkuti
Pandangan sendiri yang menghubungakannya satu dengan yanglain. Neara-Bangsa
adalah sebagai suatu teritorial negara denggan penduduk yang menyatakan sebagai
suatu bangsa.
A.
Evolusi negara-bangsa sampai tahun 1870
Sistem
negara-negara westpalia adalah sistem eropa yang digunakan dibenua ini. Sebelum
timbulnya system negara tersebut,eropa dikenal dikuasai oleh sistem kerajaan
(empire), dimana inggris,prancis, belanda, portugis dan spanyol melebarkan
sayapnya ke luar kontinen eropa mulai abad 17 dengan kekuasaan dan kekuatan
militer empire ke tanah jajahan di seberang lautan.
B.
Evolusi negara bangsa modern
C.
Negara bangsa dan perimbangan kekuatan
(balance of power)
Kekuasaan
dan kekuatan akan mempunyai peranan penting dalam melaksanakan kebijakan
negara. Kekuatan-kekuatan inilah yang justru meliputi sebagian besar peristiwa
sejarah politik. Peranan yang sangat pokok kemudian adalah adanya pemahaman
terhadap perlunya keseimbangan kekuatan diantara negara-negara.
BAB
III
ILMU
DAN SISTEM HUBUNGAN INTERNASIONAL
A.
Ilmu hubungan internasional
A.1.
lahirnya ilmu hubungan internasional
Pecahnya perang dunia kedua dan lahirnya Perserikatan Bangsa-
Bangsa serta badan khusus lainnya mendorong lahir dan berkembangnya ilmu ini
dan menuntut lahirnya Negara dunia. Hubungan internasional sebagai ilmu maupun
sebagai disiplin mengalami perubahan tersendiri dan memiliki tujuan tersendiri
pula, hubngan ini bertujuan bukan hanya mencakup bangsa tetapi juga antar
Negara, pemerintah dan antar penduduk.
A.2.
ilmu- ilmu dasar hubungan internasional
Ilmu
hubungan internasional merupakan synthesa dari berbagai ilmu yang terkait
masing – masing mempunyai tujuan tersendiri. Sekurang- kurangnya delapan
disiplin yang mendasari ilmu hubungan internasional. Ilmu-ilmu tersebut adalah
ilmu hukum internasional, sejarah politik, ilmu perang, politik internasional,
perdagangan internasional, pemerintahan kolonial serta hubungan luar negeri.
A.3.
ilmu-ilmu yang menunjang
Geografi
dunia, gerakan pendidikan perdamaian, psikologi dan sosiologi hubungan
internasional, humaniora, ilmu –ilmu sosial lainya dan biologi serta
studi-studi regional merupakan ilmu-ilmu peninjang dari disiplin hubungan
internasional.
A.4.
pendidikan internasional
pendidikan
internasional merupakan suatu ilmu yang mengembangkan sikap,pengetahuan, saling
pengertian serta ketrampilan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
dunia dan menerima masyarakat dunia ke dalam pola hidup manusia yang beradab.
B.
SISTEM KEGITAN HUBUNGAN INTERNSAIONAL
B.1.
Hubungan kegiatan diplomatik
Diplomasi
merupakan keseluruhan proses dari hubungan politik antar bangsa, orang yang
melaksanakan tugas diplomatik di luar negeri disebut diplomat. Tugas seseorang
diplomat dalam menjalankan misinya atau sistem diplomasi hingga ke zaman ini
mengalami pekembangan yang disesuaikan dengan kondisi zamannya. Seorang
diplomat menjalankan fungsi sebagai wakil kepala negara atau raja. Ia
menjalankan kebijakan demi kepentingan negara sesuai landasan filsafah yang
dianut.
B.2.
Hukum internasional
Hukum
internasional adalah satu bentuk hukum yang berlakuantar negara-negara yang
berdaulat dan antar kesatuan-kesatuan atau badan-badan internasional liannya.
B.3.
Ekonomi internasional
Ekonomi
merupakan salah satu unsur kekuatan bangsa. Ekonomi merupakan senjata atau
perisai bangsa. Masalah ekonomi adalah masalah sekuriti bangsa; dimana suatu
bangsa dapat berkembang dan menikmati kehidupan sesuai landasannya.bila suatu
masalah ekonomi mempengaruhi dunia internasional, maka pemecahannya harus
dilakukan secara bersama dan menyeluruh.
C.
Perkembangan ilmu hubungan internasional
Ilmu hubungan internasional dapat dimasukan dalam kelompok ilmu
yang sangat muda, secara harafiah hubungan internasional ini dapat di artikan
sebagai hubungan antar bangsa, padahal yang dimaksudkan bukanlah hanya hubungan
dalam bentuk ini. Bentuk dari system hubungan globsl seperti sekaang berlaku
telah banyak di tentukan oleh perkembangan hokum internasional
BAB
IV
SASARAN
DAN SISTEM INTERNASIONAL
Dalam upaya mencapai hubungan internasional yang harmonis tujuan
utamanya adalah tercapainya perdamaian dunia maka dari itu terdapat beberapa
aliran pemikiran mengenai masalah perdamaian dunia
1.
Aliran idealis
2.
Aliran realism
3.
Aliran neo-realisme
Polemologi(studi perdamaian) ialah merupakan dispin ilmu yang
sangat muda, perkembangannya dimulai pada sekitar peralihan dari decade 1950an
ke decade 1960-an. Displin ilmu ini lebih dekat dengan aliran idealis, karena
menjadikan perdamaian dunia sebagai sasaran kategoris serta dalam pendekatannya
bersifat multidispliner karena memanfaatkan pengetahuan sejarah, psikologi,
hokum internasional, antropologi, filsafat dan ekonomi.
Perjanjian westfalia secara tidak langsung mengokohkan keempat
unsure dari Negara seperti yang masih di akui sampai sekarang :
1.
Wilayah dengan
batas yang jelas dan diakui secara internasional
2.
Warga yang
mempunyai ikatan eksistensial dengan wilayah tersebut
3.
Pemerintah yang
bertugas mencapai tujuan politik dari warganya
4.
Status sebagai
subjek hokum internasional.
BAB V
MASYARAKAT
INTERNASIONAL
Tradisi masyarakat internasional merupakan salah satu pendekatan klasik hubungan internasional,
akan tetapi pendekatan ini berupaya menghindari pilihan sulit antara (1)
egoisme dan konflik Negara dan (2) keinginan baik manusia dan kerjasama yang
dimunculkan oleh perdebatan antara realiasme dan liberalisme. Menurut tokoh
terkemuka pendekatan ini (1) politik internasional merupakan “bidang pengalaman
manusia dengan karakteristik, maalah, dan bahasanya yang khas”. Inti pendekatan
ini bahwa hubungan internasional harus dipahami sebagai suatu “masyarakat”
Negara-negara berdaulat atau dalam hal lain juga dikatakan bahwa pendekatan
masyarakat internasional memandang politik dunia sebagai manusia seluruhnya,
tetapi politik dunia juga digambarkan pada semua kelemahan dan keterbatasan
yang ditunjukan manusia.
Beberapa kritisme
besar dapat dibuat terhadap pendekatan masyarakat internasioanal pada hubungan
internasional. Pertama, terdapat
kritik kaum realisbahwa bukti dari norma internasional sebagai penentu
kebijakan dan perilaku Negara adalah lemah atau tidak kuat. Kedua, terdapat kritik kaum liberal
bahwa tradisi masyarakat internasional mengabaikan politik domestic yaitu
demokrasi dan tidak dapat menjelaskan perubahan progresif dalam politik
internasional. Ketiga, terdapat
kritik EPI bahwa tradisi masyarakat internasional gagal memberikan penjelasan
tentang hubungan ekonomi internasional.
Kritik yang lebih
tajam terhadap pendekatan masyarakat internasional adalah inkoheresi teoritis
yang terjadi lantaran mencoba menggabunggkan realism, rasionalisme, dan
revolusionelisme dalam kerangka interpretasi tunggal dan lantaran menekankan
buan hanya ketertiban internasional tetapi juga keadilan internasional.
BAB VI
EKONOMI POLITIK
INTERNASIONAL
Dalam kehidupan antar bangsa atau hubungan internasional ternyata
factor ekonomi cukup dominan mewarnai dinamika perubahan yang terjadi. Dalam
beberapa hal penting kehidupan kita adalah tentang ekonomi politik, ada hubngan
yang kompleks antara ekonomi dan politikyang harus dikuasai hubungan
internasional. Hubungan tersebut merupakan subyek EPI , agar terus berjalan
maka perlu menunjukan cara-cara teoritis yang berbeda tentang mendekati
hubungan antara politik dan ekonomi.
A.
Globalisasi
ekonomi dan peranan Negara yang beradab
Fenomena
globalisasi telah mendapatkan perhatian yang sangat besar dari EPI. Globalisasi
adalah meluas dan meningkatnyahubungan ekonomi, osial dan budaya yang melewati
batas-batas internasional. Beberapa akan disampaikan beberapa pandangan dari
kaum liberal dan kaum realis
Pandangan
kaum liberal tentang globalisasi ekonomi dan akibat lainnya ialah :
1.
Globalisasi
ekonomi berarti pergeseran kualitatif menuju sistem ekonomi global
2.
Globalisasi
ekonomi akan membawa kesejahteraan yang meningkat bagi individu, keluarga, dan
perusahaan
3.
Negara bangsa
kehilangan kekuatan dan pengaruh seperti ditekan dari atas dan dari bawah.
Pandangan kaum realis tentang globalisasi ekonomi dan akibat
lainnya ialah :
1.
Globalisasi ekonomi
ialah “kurang lebih sama”, yaitu interpendesi ekonomi intesif, tidak ada yang
baru dalam hal tersebut.
2.
Perusahaan-perusahaan
tidak kehilangan identitas nasionalnya sebab mereka adalah pemain global.
Mereka tetap terikat Negara asalnya
3.
Negara bangsa tidak
terancam oleh globalisasi. Kapasitas dala pengaturan dan pengawasan telah
meningkat daripada menurun.
Perdebatan
tentang globalisasi ekonomi tidaklah
mudah diselesaikan sebab masing-masing posisi teoritis yang diuraikan diatas
dapat menunjukan beberapa bukti empiris yang mendukung pandangannya. Perdebatan
tentang globalisasi ini jelasnya akan sangat dipengaruhi akan keadaan peristiwa
dan pembangunan masa depan.
BAB VII
KEKUATAN
NASIONAL DAN POLA
HUBUNGAN INTERNASIONAL
A. Unsur-unsur kekuatan nasional
Kekuatan nasional tidaklah selalu harus dipahami
sebagai suatu pengertian yang negatif , terutama karena dia relevan dengan bagi
eksistensi dari suatu bangsa atau
negara. Dalam kenyataan kekuatan nasional memiliki peluang sama besar untuk
digunakan secara positif maupun negatif, tergantung kepada kebutuhan negara
yang menganggapnya sebagai mendesak.
Sistem internasional sebagai manifestasi dari
politik internasional, pada akhirnya merupakan tatanan interaksi dari berbagai
politik luar negeri, karena politik luar negeri bertujuan menegakkan
kepentingan nasional di panggung internasional maka suksesnya di tentukan oleh
masing-masing negara untuk menyelenggarakan politik luar negerinya. Dalam
hubungan internasional terdapat faktor yang menjadi modal dasar bagi suatu
negara bangsa untuk memainkan peranan dalam hubungan internasional antara lain
ialah :
1. Rakyat dan sumber daya manusia
Rakyat merupakan unsur utama dari apa yang disebut
sebagai kekuatan nasional, dukungan rakyat dapat menentukan sukses atau
gagalnya pemerintah dalam menyelenggarakan politik luar negeri
2. Pemerintah
Pemerintah pada dasarnya ilah organisasi, tanpa
pemerintah unsur rakyat dan wilayah serta kekayaan yang dikandungnya tidak
dapat menjadi negara
3. Wilayah dan sumber daya alam
Wilayah adalah unsur negara yang paling
stabil,selama wilayah itu dapat dipertahankan oleh pemerintah dan rakyatnya
yamg memiliki dan menguasainya
B. Pola sikap hubungan internasional
Hubungan internasional terselenggara
sebagai interaksi antarnegara, negara- negara itu dapat mengandalkan diri pada
kekuatan nasional masing-masingberusaha untuk menyelenggarakan politik luar
negeri yang mengabdi pada kepentingan nasional. Dalam sejarah perkembangan
hubungan internasional ternyata memiliki beberapa pola :
1. Politik tidak memihak
2. Politik isolasi
3. netralitas dan netralisme
4. kooperasi
5. kerjasama universal
6. kerjasama regional
7. kerjasama fungsional
8. kerjasama ideologis
9. konfrontas
BAB VIII
DIPLOMASI
Diplomasi merupakan sarana pelaksaan
hubungan internasional yang memberikan dasar bagi tindakan lebih lanjut suatu
negara bangsa, diplomasi ini telah mengalami perkembangan sejak masa
kerajaan-kerajaan di berbagai wilayah dunia dengan karakteristiknya
masing-masing.
A. Perkembangan di India Kuno
Kita telah mempunyai bukti tertulis mengenai kegiatan
diplomatik telah berlangsung lama di
india dan telah lambat laun berkembang lebih jauh sejalan dengan berkembangnya
waktu. pada abad ketiga SM kaisar Asoka bernama Maurya mencoba menanam gagasan
baru ke dalam dunia diplomasi ia mengajarkan doktrin “non-violence” tidak
hanya pada kehidupan pribadi dan negara tetapi bahkan juga kedalam hubungan
internasional. Selanjutnya pada abad keempat SM sejumlsh penulis yang dikenal
sebagai penulis arthasastra awal menulis beberapa aspek diplomasi
Namun diplomasi yang di india ini tampaknya tidak
berpengaruh yang banyak pada dunia sekarang ini, tetapi pengaruh jangka
panjangnya atas kejayaan diplomasi secara bertahap tak bisa diabaikan.
B. Perkembangan di Yunani
Menurut mitologi Yunani dewa bangsa Olypia,Hermes
terlibat dalam kegiatan-kegiatan diplomatik yang di tugaskan oleh Zeus yang
tidak lain ialah raja para dewa.
Pada abad kelima SM pengiriman dan penerimaan
kedutaan menjadi sangat sring terjadi di antara negara-negara kota Yunani.
Namun sarana-sarana yang digunakan dalam diplomatiknya masih memiliki
kekurangan diantaranya (1) penyakit bangsa Yunani yang disebut dengan Herodian
yaitu kecintaan akan perselisihan serta kecemburuan akan satu sama lain. (2)
diplomat dari Yunani dikenal sebagai diplomat yang buruk, karena mereka
beranggapan bahwa nilai negatif berasal dari akal bulus dan tipu muslihat. (3)
tidak berhasil memapankan distribusi tanggung jawab antara badan legislatif
dengan badan eksekutif.
C. Perkembangan di Romawi kuno
Meskipun konstribusi bangsa romawi pada
perkembangannya sarana-sarana diplomatik tidak menonjol tetapi mereka membuat
konstribusi yang substansial dalam pertumbuhan dan perkembangan hukum
internasional, mereka memberi ungkapan seperti Iius civile (hukum bagi
warga negara romawi) , ius gentium (hukum bagi warga asing) , ius
naturale (hukum yang umum bagi seluruh warga negara umat manusia) .
D. Perkembangan sesudah Reinaissance
Beberapa ahli telah membagi perkembangan diplomasi
di zaman sesudah Reinaissance ke dalam tiga periode :
1.
Periode italia
Munculnya kembali sitem negara kota selama
Reinaissance di italia bersamaan dengan seni diplomasi yang sedang berkembang
pesat
2.
Periode perancis
Metode perancis bertahan sebagai suatu model
diplomasi dalam waktu lama. Selama periode ini bangsa Perancis memberikan
penekanan pada intruksi tertulis yang diberikan kepada para duta besar
E. Transisi diplomasi lama ke baru
Para ahli sering menggunakan istilah Diplomasi lama
atau tradisional atau diplomasi terbuka. Ada beberapa faktor yang membantu
kemunculan diplomasi baru menggantikan diplomasi lama :
1. Kebangkitan Rusia sosialis
2. Munculnya Amerika Serikat di pilitk dunia
3. Kebangkitan Asia
4. Kebangkitan pendapat umun
5. Perkembangan sistem komunikasi
Aspek-aspek lain yang berpengaruh
terhadap diplomasi baru yaitu adanya diplomasi konperensi, serta kemunculan
organisasi-organisasi dunia dan organisasi regional lainnya.
BAB IX
ORGANISASI ANTAR BANGSA
Organisasi internasional merupakan
lembaga dunia yang secara sadar dibentuk untuk mencapai sasaran tertentu,
fungsi dari organisasi ini ialah mencarikan jalan keluar untuk memudahkan
kerjasama dan merupakan instrumen penting dalam sistem hubungan internasional.
Organisasi internasional muncul di Eropa pada abad XIX yang didahului oleh
pembentukan concert of Europe pada tahun 1814. Penggolomhan Organisasi
internasional dapat dibuat dengan bertitik tolak pada tiga kriteria yang
mencakup
1. Keanggotaan
2. Kawasan geografi
3. Fungsi
A. Perserikatan Bangsa Bangsa
Seperti halnya perang dunia pertama yang mendorong
lahirnya LBB maka pada perang dunia yang kedua melahirkan PBB,namun sebelumnya
terdapat peristiwa-peristiwa sebelum kemunculan tersebut, diantaranya :
1. Athlantic charter 1januari 1942
2. Moscow declaration 30 oktober 1943
3. Dumberton Oaks Proposal
4. Komperensi Yalta
5. Komperensi San Francisco
B. Struktur organisasi PBB
Tujuan dasar PBB tercantum dalam
mukadimah yang secara tegas mencantumkan.
1. Menyelamatkan generasi mendatang dari
ancaman perang
2. Memperkuat kepercayaan akan HAM, kesamaan
hak pria-wanita
3. Menciptakan kondisi yang stabil bersumber
dari hukum internasional
4. Meningingkatkan kemajuan sosial dan
standar hidup yang lebih baik
C. Tujuan PBB
1. Mempertahankan situasi yang damai dan aman
2. Mengembangkan rasa persaudaraan antar
bangsa
3. Menciptakan kerjasama internasional
4. Mengejar dan mencapai tujuan bersama
D. Badan kelengkapan PBB
1. Majelis Umum
2. Dewan Keamanan
3. Dewan ekonomi Sosial
4. Dewan perwalian
5. Mahkamah internasional
6. Sekertariat PBB
7. Badan-badan tambahan
E. PBB dan Indonesia
Beberapa kasus yang terdapat di Indonesia
di antaranya diselesaikan oleh PBB yaitu :
1. Sengketa indonesia Belanda
2. Dalam masalah Irian Barat
3. Dalam masalah Timor Timur
BAB X
PERAN INDONESIA DI DUNIA
INTERNASIONAL
A. Bidang
Politik dan keamanan
Usaha
nyata pemerintah Indonesia dalam penyelesaiaan permasalahan politik global
sebagai berikut :
1. Indonesia
menjadi anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB
2. Pengiriman
Kontingen Garuda (kontingen I-XXII/A)
3. Peran
Indonesia dalam menyelesaikan konflik internasional ;
a. Konflik
Timur Tengah
b. Krisis
di Myanmar
c. Peran
Indonesia dalam Penanggulangan Terorisme
B. Bidang
ekonomi
hubungan
ekonomi antarnegara memegang peran penting muncul adanya Perdagangan bebas
a. perdagangan
bebas tingkat global
b. perdagangan
bebas tingakat regional
serta
berdirinya APEC (asian Pacific Economic Cooperation) yang berdiri pada bulan
november 1989. Peran indonesia salah satunya ialah Negara Indonesia adalah salah satu negara
pendiri WTO dan APEC
C. Bidang
kebudayaan
Bangunan-bangunan
bersejarah yang ada di indonesia pada era global tidak hanya menjadi kebanggaan
bangsa indonesia tetapi juga dunia, akibatnya masyarakat turut membantu
usaha-usaha pelestarian. Kesenian daerah dapat mejadi identitas bangsa pada era
global, maka dari itu tentang hak cipta asal usul kesenian harus tetap dijaga
agar tidak diklaim oleh negara lain terutama Malaysia.
D. Bidang
lingkungan hidup
Bentuk
peran aktif Indonesia dalam bidang lingkungan hidup yaitu dengan menjadi tuan
rumah konferensi perubahan iklim yang dilaksanakan PBB.
Dampak
Keaktifan dalam pergaulan antar bangsa
a. Dampak
positih
1. Masyarakat
makin maju
2. Kebudayaan
indonesia makin maju
3. Meningkatnya
kepercayaan dunia internasional
4. Etos
kerja masyarakat indonesia meningkat dll.
b. Dampak
negatif
1. Berlangsunganya
neokolonialisme
2. Lapangan
kerja semakin sempit
3. Berkembangnya
pola hidup konsumtif (wismulyani,2008)
4. Terkikisnya
nilai-nilai kebersamaan,dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar