Cari Disini

Senin, 15 Juli 2013

Hubungan Internasional



Hubungan internasional


Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah  Hubungan Antar Bangsa
Oleh
Saaepful Awaluddin
3101411155


JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

BAB I
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP
A.    KONSEP HUBUNGAN INTERNASIONAL
Interaksi suatu bangsa dengan bangsa lain dapat berlangsung baik secara bersahabat maupun kekerasan. Suatu hubungan baik diperlukan misalnya, dalam mengatur batas-batas daerah yang didiami oleh suatu bagsa, dalam masalah tukar – menukar utusan, dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup masing – masing dan dalam banyak hal lainnya. Sebaliknya jika tidak terdapat kesepakatan untuk memenuhi kebutuhannya dapat terjadi konflik atau peperangan antar bangsa.
B.     RUANG LINGKUP HUBUNGAN INTERNASIONAL
Hubungan antar bangsa atau hubungan internasional dapat terwuujud dalam berbagai bentuk yaitu :
1.      Hubungan individual
2.      Hubungan antar kelompok
3.      Hubungan antar negara
C.     ASAS dan LATAR BELAKANG SEJARAH INTERNASIONAL
1.      Asas Hubungan Internasional
2.      Latar Belakang Sejarah
Dalam sejarah perkembangan hubungan internasional terdapat empat periode yang dapat dipakai sebagai patokan :
1.      Zaman kuno yang berlangsung sampai dengan berakhirnya imperium romawi
2.      Abad pertengahan yaitu zaman eropa nasrani pada abad pertengahan sampai dengan abad keenam belas
3.      Periode antar negara modern yaitu antara abad keenam belas sampai dengan akhir abad kesembilan belas
4.      Periode abad kedua puluh yaitu periode evolusi menuju ke arah tingkat supra negara (super-state-stage)



BAB II
NEGARA,BANGSA DAN NEGARA BANGSA
Negara secara geografis merupakan wilayah dengan sistem kekuasaan yang  terpust, dengan memiliki hukum, peraturan dan membuat keputusan sendiri. Banngsa adalah sekelompok pendududk yang mengkuti Pandangan sendiri yang menghubungakannya satu dengan yanglain. Neara-Bangsa adalah sebagai suatu teritorial negara denggan penduduk yang menyatakan sebagai suatu bangsa.
A.    Evolusi negara-bangsa sampai tahun 1870
Sistem negara-negara westpalia adalah sistem eropa yang digunakan dibenua ini. Sebelum timbulnya system negara tersebut,eropa dikenal dikuasai oleh sistem kerajaan (empire), dimana inggris,prancis, belanda, portugis dan spanyol melebarkan sayapnya ke luar kontinen eropa mulai abad 17 dengan kekuasaan dan kekuatan militer empire ke tanah jajahan di seberang lautan.
B.     Evolusi negara bangsa modern
C.     Negara bangsa dan perimbangan kekuatan (balance of power)
Kekuasaan dan kekuatan akan mempunyai peranan penting dalam melaksanakan kebijakan negara. Kekuatan-kekuatan inilah yang justru meliputi sebagian besar peristiwa sejarah politik. Peranan yang sangat pokok kemudian adalah adanya pemahaman terhadap perlunya keseimbangan kekuatan diantara negara-negara.
BAB III
ILMU DAN SISTEM HUBUNGAN INTERNASIONAL
A.    Ilmu hubungan internasional
A.1. lahirnya ilmu hubungan internasional
Pecahnya perang dunia kedua dan lahirnya Perserikatan Bangsa- Bangsa serta badan khusus lainnya mendorong lahir dan berkembangnya ilmu ini dan menuntut lahirnya Negara dunia. Hubungan internasional sebagai ilmu maupun sebagai disiplin mengalami perubahan tersendiri dan memiliki tujuan tersendiri pula, hubngan ini bertujuan bukan hanya mencakup bangsa tetapi juga antar Negara, pemerintah dan antar penduduk.

A.2. ilmu- ilmu dasar hubungan internasional
Ilmu hubungan internasional merupakan synthesa dari berbagai ilmu yang terkait masing – masing mempunyai tujuan tersendiri. Sekurang- kurangnya delapan disiplin yang mendasari ilmu hubungan internasional. Ilmu-ilmu tersebut adalah ilmu hukum internasional, sejarah politik, ilmu perang, politik internasional, perdagangan internasional, pemerintahan kolonial serta hubungan luar negeri.
A.3. ilmu-ilmu yang menunjang
Geografi dunia, gerakan pendidikan perdamaian, psikologi dan sosiologi hubungan internasional, humaniora, ilmu –ilmu sosial lainya dan biologi serta studi-studi regional merupakan ilmu-ilmu peninjang dari disiplin hubungan internasional.
A.4. pendidikan internasional
pendidikan internasional merupakan suatu ilmu yang mengembangkan sikap,pengetahuan, saling pengertian serta ketrampilan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia dan menerima masyarakat dunia ke dalam pola hidup manusia yang beradab.
B.     SISTEM KEGITAN HUBUNGAN INTERNSAIONAL
B.1. Hubungan kegiatan diplomatik
Diplomasi merupakan keseluruhan proses dari hubungan politik antar bangsa, orang yang melaksanakan tugas diplomatik di luar negeri disebut diplomat. Tugas seseorang diplomat dalam menjalankan misinya atau sistem diplomasi hingga ke zaman ini mengalami pekembangan yang disesuaikan dengan kondisi zamannya. Seorang diplomat menjalankan fungsi sebagai wakil kepala negara atau raja. Ia menjalankan kebijakan demi kepentingan negara sesuai landasan filsafah yang dianut.
B.2. Hukum internasional
Hukum internasional adalah satu bentuk hukum yang berlakuantar negara-negara yang berdaulat dan antar kesatuan-kesatuan atau badan-badan internasional liannya.
B.3. Ekonomi internasional
Ekonomi merupakan salah satu unsur kekuatan bangsa. Ekonomi merupakan senjata atau perisai bangsa. Masalah ekonomi adalah masalah sekuriti bangsa; dimana suatu bangsa dapat berkembang dan menikmati kehidupan sesuai landasannya.bila suatu masalah ekonomi mempengaruhi dunia internasional, maka pemecahannya harus dilakukan secara bersama dan menyeluruh.
C.     Perkembangan ilmu hubungan internasional
Ilmu hubungan internasional dapat dimasukan dalam kelompok ilmu yang sangat muda, secara harafiah hubungan internasional ini dapat di artikan sebagai hubungan antar bangsa, padahal yang dimaksudkan bukanlah hanya hubungan dalam bentuk ini. Bentuk dari system hubungan globsl seperti sekaang berlaku telah banyak di tentukan oleh perkembangan hokum internasional
BAB IV
SASARAN DAN SISTEM INTERNASIONAL
Dalam upaya mencapai hubungan internasional yang harmonis tujuan utamanya adalah tercapainya perdamaian dunia maka dari itu terdapat beberapa aliran pemikiran mengenai masalah perdamaian dunia
1.      Aliran idealis
2.      Aliran realism
3.      Aliran neo-realisme
Polemologi(studi perdamaian) ialah merupakan dispin ilmu yang sangat muda, perkembangannya dimulai pada sekitar peralihan dari decade 1950an ke decade 1960-an. Displin ilmu ini lebih dekat dengan aliran idealis, karena menjadikan perdamaian dunia sebagai sasaran kategoris serta dalam pendekatannya bersifat multidispliner karena memanfaatkan pengetahuan sejarah, psikologi, hokum internasional, antropologi, filsafat dan ekonomi.
Perjanjian westfalia secara tidak langsung mengokohkan keempat unsure dari Negara seperti yang masih di akui sampai sekarang :
1.      Wilayah dengan batas yang jelas dan diakui secara internasional
2.      Warga yang mempunyai ikatan eksistensial dengan wilayah tersebut
3.      Pemerintah yang bertugas mencapai tujuan politik dari warganya
4.      Status sebagai subjek hokum internasional.



BAB V
MASYARAKAT INTERNASIONAL
            Tradisi masyarakat internasional merupakan salah satu pendekatan klasik hubungan internasional, akan tetapi pendekatan ini berupaya menghindari pilihan sulit antara (1) egoisme dan konflik Negara dan (2) keinginan baik manusia dan kerjasama yang dimunculkan oleh perdebatan antara realiasme dan liberalisme. Menurut tokoh terkemuka pendekatan ini (1) politik internasional merupakan “bidang pengalaman manusia dengan karakteristik, maalah, dan bahasanya yang khas”. Inti pendekatan ini bahwa hubungan internasional harus dipahami sebagai suatu “masyarakat” Negara-negara berdaulat atau dalam hal lain juga dikatakan bahwa pendekatan masyarakat internasional memandang politik dunia sebagai manusia seluruhnya, tetapi politik dunia juga digambarkan pada semua kelemahan dan keterbatasan yang ditunjukan manusia.
            Beberapa kritisme besar dapat dibuat terhadap pendekatan masyarakat internasioanal pada hubungan internasional. Pertama, terdapat kritik kaum realisbahwa bukti dari norma internasional sebagai penentu kebijakan dan perilaku Negara adalah lemah atau tidak kuat. Kedua, terdapat kritik kaum liberal bahwa tradisi masyarakat internasional mengabaikan politik domestic yaitu demokrasi dan tidak dapat menjelaskan perubahan progresif dalam politik internasional. Ketiga, terdapat kritik EPI bahwa tradisi masyarakat internasional gagal memberikan penjelasan tentang hubungan ekonomi internasional.
            Kritik yang lebih tajam terhadap pendekatan masyarakat internasional adalah inkoheresi teoritis yang terjadi lantaran mencoba menggabunggkan realism, rasionalisme, dan revolusionelisme dalam kerangka interpretasi tunggal dan lantaran menekankan buan hanya ketertiban internasional tetapi juga keadilan internasional.
BAB VI
EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
Dalam kehidupan antar bangsa atau hubungan internasional ternyata factor ekonomi cukup dominan mewarnai dinamika perubahan yang terjadi. Dalam beberapa hal penting kehidupan kita adalah tentang ekonomi politik, ada hubngan yang kompleks antara ekonomi dan politikyang harus dikuasai hubungan internasional. Hubungan tersebut merupakan subyek EPI , agar terus berjalan maka perlu menunjukan cara-cara teoritis yang berbeda tentang mendekati hubungan antara politik dan ekonomi.
A.    Globalisasi ekonomi dan peranan Negara yang beradab
Fenomena globalisasi telah mendapatkan perhatian yang sangat besar dari EPI. Globalisasi adalah meluas dan meningkatnyahubungan ekonomi, osial dan budaya yang melewati batas-batas internasional. Beberapa akan disampaikan beberapa pandangan dari kaum liberal dan kaum realis
Pandangan kaum liberal tentang globalisasi ekonomi dan akibat lainnya ialah :
1.      Globalisasi ekonomi berarti pergeseran kualitatif menuju sistem ekonomi global
2.      Globalisasi ekonomi akan membawa kesejahteraan yang meningkat bagi individu, keluarga, dan perusahaan
3.      Negara bangsa kehilangan kekuatan dan pengaruh seperti ditekan dari atas dan dari bawah.
Pandangan kaum realis tentang globalisasi ekonomi dan akibat lainnya ialah :
1.      Globalisasi ekonomi ialah “kurang lebih sama”, yaitu interpendesi ekonomi intesif, tidak ada yang baru dalam hal tersebut.
2.      Perusahaan-perusahaan tidak kehilangan identitas nasionalnya sebab mereka adalah pemain global. Mereka tetap terikat Negara asalnya
3.      Negara bangsa tidak terancam oleh globalisasi. Kapasitas dala pengaturan dan pengawasan telah meningkat daripada menurun.
Perdebatan tentang globalisasi  ekonomi tidaklah mudah diselesaikan sebab masing-masing posisi teoritis yang diuraikan diatas dapat menunjukan beberapa bukti empiris yang mendukung pandangannya. Perdebatan tentang globalisasi ini jelasnya akan sangat dipengaruhi akan keadaan peristiwa dan pembangunan masa depan.

BAB VII
KEKUATAN NASIONAL DAN POLA
HUBUNGAN INTERNASIONAL
A.      Unsur-unsur kekuatan nasional
Kekuatan nasional tidaklah selalu harus dipahami sebagai suatu pengertian yang negatif , terutama karena dia relevan dengan bagi eksistensi dari  suatu bangsa atau negara. Dalam kenyataan kekuatan nasional memiliki peluang sama besar untuk digunakan secara positif maupun negatif, tergantung kepada kebutuhan negara yang menganggapnya sebagai mendesak.
Sistem internasional sebagai manifestasi dari politik internasional, pada akhirnya merupakan tatanan interaksi dari berbagai politik luar negeri, karena politik luar negeri bertujuan menegakkan kepentingan nasional di panggung internasional maka suksesnya di tentukan oleh masing-masing negara untuk menyelenggarakan politik luar negerinya. Dalam hubungan internasional terdapat faktor yang menjadi modal dasar bagi suatu negara bangsa untuk memainkan peranan dalam hubungan internasional antara lain ialah :
1.      Rakyat dan sumber daya manusia
Rakyat merupakan unsur utama dari apa yang disebut sebagai kekuatan nasional, dukungan rakyat dapat menentukan sukses atau gagalnya pemerintah dalam menyelenggarakan politik luar negeri
2.      Pemerintah
Pemerintah pada dasarnya ilah organisasi, tanpa pemerintah unsur rakyat dan wilayah serta kekayaan yang dikandungnya tidak dapat menjadi negara
3.      Wilayah dan sumber daya alam
Wilayah adalah unsur negara yang paling stabil,selama wilayah itu dapat dipertahankan oleh pemerintah dan rakyatnya yamg memiliki dan menguasainya
B.       Pola sikap hubungan internasional
Hubungan internasional terselenggara sebagai interaksi antarnegara, negara- negara itu dapat mengandalkan diri pada kekuatan nasional masing-masingberusaha untuk menyelenggarakan politik luar negeri yang mengabdi pada kepentingan nasional. Dalam sejarah perkembangan hubungan internasional ternyata memiliki beberapa pola :
1.      Politik tidak memihak
2.      Politik isolasi
3.      netralitas dan netralisme
4.      kooperasi
5.      kerjasama universal
6.      kerjasama regional
7.      kerjasama fungsional
8.      kerjasama ideologis
9.      konfrontas
BAB VIII
DIPLOMASI
Diplomasi merupakan sarana pelaksaan hubungan internasional yang memberikan dasar bagi tindakan lebih lanjut suatu negara bangsa, diplomasi ini telah mengalami perkembangan sejak masa kerajaan-kerajaan di berbagai wilayah dunia dengan karakteristiknya masing-masing.
A.      Perkembangan di India Kuno
Kita telah mempunyai bukti tertulis mengenai kegiatan diplomatik telah  berlangsung lama di india dan telah lambat laun berkembang lebih jauh sejalan dengan berkembangnya waktu. pada abad ketiga SM kaisar Asoka bernama Maurya mencoba menanam gagasan baru ke dalam dunia diplomasi ia mengajarkan doktrin “non-violence” tidak hanya pada kehidupan pribadi dan negara tetapi bahkan juga kedalam hubungan internasional. Selanjutnya pada abad keempat SM sejumlsh penulis yang dikenal sebagai penulis arthasastra awal menulis beberapa aspek diplomasi
Namun diplomasi yang di india ini tampaknya tidak berpengaruh yang banyak pada dunia sekarang ini, tetapi pengaruh jangka panjangnya atas kejayaan diplomasi secara bertahap tak bisa diabaikan.
B.       Perkembangan di Yunani
Menurut mitologi Yunani dewa bangsa Olypia,Hermes terlibat dalam kegiatan-kegiatan diplomatik yang di tugaskan oleh Zeus yang tidak lain ialah raja para dewa.
Pada abad kelima SM pengiriman dan penerimaan kedutaan menjadi sangat sring terjadi di antara negara-negara kota Yunani. Namun sarana-sarana yang digunakan dalam diplomatiknya masih memiliki kekurangan diantaranya (1) penyakit bangsa Yunani yang disebut dengan Herodian yaitu kecintaan akan perselisihan serta kecemburuan akan satu sama lain. (2) diplomat dari Yunani dikenal sebagai diplomat yang buruk, karena mereka beranggapan bahwa nilai negatif berasal dari akal bulus dan tipu muslihat. (3) tidak berhasil memapankan distribusi tanggung jawab antara badan legislatif dengan badan eksekutif.

C.       Perkembangan di Romawi kuno
Meskipun konstribusi bangsa romawi pada perkembangannya sarana-sarana diplomatik tidak menonjol tetapi mereka membuat konstribusi yang substansial dalam pertumbuhan dan perkembangan hukum internasional, mereka memberi ungkapan seperti Iius civile (hukum bagi warga negara romawi) , ius gentium (hukum bagi warga asing) , ius naturale (hukum yang umum bagi seluruh warga negara umat manusia) .
D.      Perkembangan sesudah Reinaissance
Beberapa ahli telah membagi perkembangan diplomasi di zaman sesudah Reinaissance ke dalam tiga periode :
1.        Periode italia
Munculnya kembali sitem negara kota selama Reinaissance di italia bersamaan dengan seni diplomasi yang sedang berkembang pesat
2.        Periode perancis
Metode perancis bertahan sebagai suatu model diplomasi dalam waktu lama. Selama periode ini bangsa Perancis memberikan penekanan pada intruksi tertulis yang diberikan kepada para duta besar
E.       Transisi diplomasi lama ke baru
Para ahli sering menggunakan istilah Diplomasi lama atau tradisional atau diplomasi terbuka. Ada beberapa faktor yang membantu kemunculan diplomasi baru menggantikan diplomasi lama :
1.      Kebangkitan Rusia sosialis
2.      Munculnya Amerika Serikat di pilitk dunia
3.      Kebangkitan Asia
4.      Kebangkitan pendapat umun
5.      Perkembangan sistem komunikasi
Aspek-aspek lain yang berpengaruh terhadap diplomasi baru yaitu adanya diplomasi konperensi, serta kemunculan organisasi-organisasi dunia dan organisasi regional lainnya.
BAB IX
ORGANISASI ANTAR BANGSA
Organisasi internasional merupakan lembaga dunia yang secara sadar dibentuk untuk mencapai sasaran tertentu, fungsi dari organisasi ini ialah mencarikan jalan keluar untuk memudahkan kerjasama dan merupakan instrumen penting dalam sistem hubungan internasional. Organisasi internasional muncul di Eropa pada abad XIX yang didahului oleh pembentukan concert of Europe pada tahun 1814. Penggolomhan Organisasi internasional dapat dibuat dengan bertitik tolak pada tiga kriteria yang mencakup
1.      Keanggotaan
2.      Kawasan geografi
3.      Fungsi
A.      Perserikatan Bangsa Bangsa
Seperti halnya perang dunia pertama yang mendorong lahirnya LBB maka pada perang dunia yang kedua melahirkan PBB,namun sebelumnya terdapat peristiwa-peristiwa sebelum kemunculan tersebut, diantaranya :
1.      Athlantic charter 1januari 1942
2.      Moscow declaration 30 oktober 1943
3.      Dumberton Oaks Proposal
4.      Komperensi Yalta
5.      Komperensi San Francisco
B.       Struktur organisasi PBB
Tujuan dasar PBB tercantum dalam mukadimah yang secara tegas mencantumkan.
1.      Menyelamatkan generasi mendatang dari ancaman perang
2.      Memperkuat kepercayaan akan HAM, kesamaan hak pria-wanita
3.      Menciptakan kondisi yang stabil bersumber dari hukum internasional
4.      Meningingkatkan kemajuan sosial dan standar hidup yang lebih baik
C.       Tujuan PBB
1.      Mempertahankan situasi yang damai dan aman
2.      Mengembangkan rasa persaudaraan antar bangsa
3.      Menciptakan kerjasama internasional
4.      Mengejar dan mencapai tujuan bersama
D.      Badan kelengkapan PBB
1.      Majelis Umum
2.      Dewan Keamanan
3.      Dewan ekonomi Sosial
4.      Dewan perwalian
5.      Mahkamah internasional
6.      Sekertariat PBB
7.      Badan-badan tambahan
E.       PBB dan Indonesia
Beberapa kasus yang terdapat di Indonesia di antaranya diselesaikan oleh PBB yaitu :
1.      Sengketa indonesia Belanda
2.      Dalam masalah Irian Barat
3.      Dalam masalah Timor Timur

BAB X
PERAN INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL

A.    Bidang Politik dan keamanan
Usaha nyata pemerintah Indonesia dalam penyelesaiaan permasalahan politik global sebagai berikut :
1.      Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB
2.      Pengiriman Kontingen Garuda (kontingen I-XXII/A)
3.      Peran Indonesia dalam menyelesaikan konflik internasional ;
a.       Konflik Timur Tengah
b.      Krisis di Myanmar
c.       Peran Indonesia dalam Penanggulangan Terorisme
B.     Bidang ekonomi
hubungan ekonomi antarnegara memegang peran penting muncul adanya Perdagangan bebas
a.       perdagangan bebas tingkat global
b.      perdagangan bebas tingakat regional
serta berdirinya APEC (asian Pacific Economic Cooperation) yang berdiri pada bulan november 1989. Peran indonesia salah satunya ialah  Negara Indonesia adalah salah satu negara pendiri WTO  dan APEC
C.     Bidang kebudayaan
Bangunan-bangunan bersejarah yang ada di indonesia pada era global tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa indonesia tetapi juga dunia, akibatnya masyarakat turut membantu usaha-usaha pelestarian. Kesenian daerah dapat mejadi identitas bangsa pada era global, maka dari itu tentang hak cipta asal usul kesenian harus tetap dijaga agar tidak diklaim oleh negara lain terutama Malaysia.
D.    Bidang lingkungan hidup
Bentuk peran aktif Indonesia dalam bidang lingkungan hidup yaitu dengan menjadi tuan rumah konferensi perubahan iklim yang dilaksanakan PBB.
Dampak Keaktifan dalam pergaulan antar bangsa
a.       Dampak positih
1.      Masyarakat makin maju
2.      Kebudayaan indonesia makin maju
3.      Meningkatnya kepercayaan dunia internasional
4.      Etos kerja masyarakat indonesia meningkat dll.
b.      Dampak negatif
1.      Berlangsunganya neokolonialisme
2.      Lapangan kerja semakin sempit
3.      Berkembangnya pola hidup konsumtif (wismulyani,2008)
4.      Terkikisnya nilai-nilai kebersamaan,dll.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar