A. Latar Belakang
Unsur penentu utama
dalam mewujudkan tujuan organisasi secara
efektif dan efisien adalah sumber daya manusia. Di dalam setiap organisasi terdapat berbagai macam sumber
daya lain yaitu uang, material, mesin,
dan metode, namun tanpa campur tangan dari unsur manusia, unsur-unsur lain tersebut tidak akan
bergerak sendiri. Manusia adalah penggerak dan pengguna dari seluruh unsur yang
ada di dalam organisasi.
Pemerintah secara
sistematis telah mengembangkan kiat-kiat pendayagunaan pegawai
dan birokrasi pemerintahan
denga maksud untuk mewujudkan
nilai-nilai dasar yang
disebutkan di atas.
Dalam rencana pembangunan empat tahunan tertuang program-program
penertiban dan penyempurnaan kelembagaan, kepegawaian, dan tatalaksana pemerintahan. Pemerintah
menyadari bahwa titik
paling strategis untuk memperbaiki
penampilan kinerja pemerintahan
adalah melalui pembinaan sumber daya manusianya, khususnya melalui pembinaan profesionalisme
staf. Pegawai pada tingkat staf perlu memiliki kualitas responsif, fleksibel,
konsisten, bersih, kompeten, bijaksana, berproses kerja
layak, patuh, dan
bertanggung jawab. Satf
yang memenuhi
persyaratan-persyaratan yang berkualitas
seperti ini akan mampu
berfungsi dan berperilaku layak
dalam memenuhi harapan
dan aspirasi publiknya (Suradinata, 2002).
B. Pembahasan
Konsep Analisis Jabatan
Unsur utama
dalam setiap program
manajemen kepegawaian adalah
analisis jabatan dimana akan diperoleh informasi tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan suatu jabatan. Analisis jabatan akan menghasilkan dua dokumen
penting yaitu uraian jabatan dan
persyaratan jabatan yang nantinya akan sangat diperlukan dalam
menentukan dan menempatkan seseorang sesuai dengan pendidikan dan pelatihan
kepimpinan, serta kompetensi yang dimilikinya dalam suatu organisasi.
1. Pengertian Analisis Jabatan
Analisis jabatan
(job analysis) yang disebut juga analisis pekerjaan terdiri dari dua kata yaitu
job dan analysis. Job disini ada yang menterjemahkannya tugas dan ada juga
jabatan serta pekerjaan. Analysis berasal dari kata to analyze yang berarti
memisah-misahkan atau menguraikan.
Jadi yang dimaksudkan
dengan analisis jabatan
(job analysis) adalah uraian jabatan/pekerjaan.
Menurut Moekijat
(1992:3) yang dimaksud dengan analisis jabatan adalah: “suatu prosedur
melalui mana fakta-fakta
yang berhubungan dengan
masing-masing jabatan diperoleh untuk
dikumpulkan dan dicatat secara sistematis.”
Sedangkan menurut
Munthe (1993:4) yang
dimaksudkan dengan analisis jabatan
adalah: “Suatu proses untuk mendapatkan dan mencatat fakta-fakta atau
informasi suatu jabatan
tertentu, informasi tersebut meliputi tugas-tugas,
kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab.” Dari pendapat di atas dapat penulis
artikan analisis jabatan secara sistematis mengumpulkan, menilai dan menyusun
informasi tentang jabatan-jabatan.
2. Prosedur Analisis Jabatan
Prosedur analsis
jabatan sangat penting sekali untuk diketahui, karena merupakan pedoman dalam
melaksankan analisis jabatan. Moekijat(1992:55) menyatakan prosedur analisis
jabatan meliputi:
1. Perencanaan analisis jabatan.
2. Pemilihan jabatan-jabatan yang akan
dianalisis.
3. Apa yang dianalisis.
4. Jenis informasi jabatan.
5. Orang-orang
yang bertanggung jawab
untuk mengumpulkan informasi
analisis jabatan.
6. Metode analisis jabatan.
7. Siapa yang bertanggung jawab untuk
menganalisis jabatan.
Dengan
memperhatikan prosedur analisis jabatan diharapkan akan dihasilkan analisis
yang dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipergunakan untuk perencanaan organisasi
dan pegawai di dalam suatu instansi atau organisasi pemerintah.
Prinsip-prinsip Analisis Jabatan
Dalam menganalisis
jabatan ada beberapa
prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan, menurut Moekijat (1992: 58) adapun prinsip-prinsip analisis jabatan
yaitu:
1. Analisis jabatan hendaknya memberikan semua
fakta yang penting yang ada hubungannya dengan jabatan.
2. Suatu
analisis jabatan hendaknya
memberikan fakta-fakta yang diperlukan untuk bermacam-macam tujuan.
3. Analisis
jabatan hendaknya sering
ditinjau kembali dan
apabila perlu diperbaiki
4. Analisis jabatan hendaknya dapat memberikan
informasi yang tepat, lengkap dan dapat dipercaya.
Dengan
memperhatikan prinsip-prinsip analisis jabatan, diharapkan hasil yang diperoleh
benar-benar berkualitas dan dapat dipergunakan oleh organisasi dalam melakukan
analisis penyusunan perencanaan organisasi dan pegawai.
5. Manfaat Analisis Jabatan
Analisis jabatan
mempunyai manfaat atau kegunaan yang sangat penting bagi karyawan maupun organisasi secara menyeluruh. Menurut Tohardi (2002
: 115) analisis
jabatan mempunyai manfaat
sebagai berikut :
1. Pengadaan tenaga kerja
Adanya
spesifikasi jabatan yang dihasilkan dari analisis jabatan dapat digunakan sebagai
standar dalam menyeleksi
calon karyawan. Dimana calon
pelamar yang diterima adalah mereka yang sesuai dengan standar yang ada pada
spesifikasi jabatan tersebut
2. Pelatihan
Adanya
deskripsi jabatan yang dihasilkan dari
analisis jabatan dapat memberikan
informasi mengenai keterampilan
atau pengetahuan apa yang
perlu ditingkatkan pada
karyawan. Dengan demikian
program pelatihan dan pengembangan menjadi tidak sia-sia.
3.
Evaluasi jabatan
Dengan
adanya deskripsi jabatan yang dihasilkan dari analisis jabatan dapat digunakan
untuk pembanding sejauh mana seseorang pekerja telah berhasil melaksanakan
pekerjaannya.
4.
Penilaian prestasi
Hampir sama
dengan evaluasi jabatan,
dengan adanya deskripsi jabatan maka dapat digunakan untuk
menilai prestasi, sejauh mana tugas- tugas yang diemban tersebut telah
dilaksanakan.
5.
Promosi dan transfer
Adanya
deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan yang dihasilkan dari analisis jabatan
akan memudahkan dalam proses transfer, dengan data- data yang ada pada
deskripsi jabatan dan spesifikasi, jabatan akan memudahkan dalam
menempatkan seseorang sesuai
dengan keterampilan, pengetahuan, bakat serta minat seseorang.
6.
Pembenahan organisasi
Dengan
adanya analisis jabatan dapat dilihat beberapa kekurangan organisasi, untuk itu
dapat digunakan sebagai
indikator dalam upaya- upaya perbaikan (pembenahan)
organisasi.
7.
Orientasi
Adanya
deskriptif jabatan dan spesifikasi jabatan yang dihasilkan dari analisis
jabatan akan berguna untuk menjelaskan
kepada pagawai baru dalam program orientasi. Pegawai baru akan menjadi
tahu dengan pasti apa yang akan ia kerjakan, bagaimana cara mengerjakannya,
siapa atasannya, siapa bawahannya, apa
wewenang, apa yang akan menjadi tanggung
jawabnya dan seterusnya.
8.
Memperbaiki aliran pekerjaan
Aliran
kerja yang tidak efektif dan efisien perlu diperbaiki, sebagai landasan untuk
memperbaiki aliran kerja tersebut dapat menggunakan deskripsi jabatan yang
dihasilkandari analisis jabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar