Cari Disini

Sabtu, 23 November 2013

Taman Siswa



saya tertarik membuat artikel ini ketika pada saat tanggal 22 november saya melihat kampoeng sejarah di FIS unnes terdapat stand yang bertemakan tentang taman siswa.nah, langsung saja apa sih taman siswa itu???

Sejarah taman siswa adalah sejarah kebangsan Indonesia.lahir pada tanggal 3 juli 1922 dinilai oleh seorang penulis sejarah Indonesia sebagai  titik balik dalam pergerakan Indonesia.karena kaum revolusioner yang mencoba mengerakkan rakyat dengan dengan semboyan –semboyan asing dan ajaran-ajaran marxis terpaksa memberikan tempat untuk pergerakan baru,yang benar-benar berasas kebangsaan dan besikap non kooperatif dengan pemerintah jajahan.bapak gerakan ini adlah R.M. Suwardi Surjaningrat atau di kenal Ki Hajar Dewantara karena keanggotaanya dengan Indische partij dan aktivitasnya menentang usaha-usaha perayaan 100 tahun kemerdekaan belanda atas jajahan perancis napoleon ,maka ia di buang kenegeri belanda bersama Dr.Tjipto mangunkusumo dan  E.F.E. douwes dekker (Danudirdjo  Setyabudi)1913-september 1919.dalam masa pembuangan itu ia  memakai kesempatan untuk mempelajari masalah –msalah pendidikan dan berhasil merumuskan pernyataan azas pengajaran nasional .
Dengan mendidirikan taman siswa berarti ia mengesanpingkan pendekatan  politik  ia dapat mewujudkan  keingianan bangsanya ,karena mendidik generasi muda dalam jiwa kebangsaan Indonesia merupakan bagian penting dari pergerakan Indonesia dan di anggap merupakan dasar perjuangan meninggikan derajar rakyat.pernyataan azas taman siswa tahun 1922 berisi  7 pasal yang secara singkat dapat di uraikan sebagai berikut: pasal ke 1 dan 2 mengandung dasar kemerdekaan bagi tiap-tiap orang untuk mengatur dirinya sendiri.di dalam pasal 1 termasuk juga dasar kodrat alam ,yang di terangkan perlunya ,agar kemajuan sejati dapat  di peroleh dalam perkembangan kodrati ,yang terkenal sebagai “evolusi “.dasar ini mewukudkan among-among yang salah satu seginya ialah mewajibkan guru- guru sebagai “pemimpin yang berdiri di belakang “tetapi mempengaruhi dengan memberi kesempatan kepada anak didik untuk berajalan sendiri,inilah yang di sebut semboyan Tut Wuri Handayani.
Pasal ke-3 menyinggung kepentingan sosial – kepentingan sosial,ekonomi dan politik.sistem pengajara yang timbul di anggap terlampau mementingkan kecerdasan pikiran ,yang melanggar dasar-dasar kodrati yang terdapat dalanm kebudayaan sendiri,sehingga tidak menjamin keserasian dan dapat memberi kepuasan .inilah yang di sebut dasar budaya.
Pasal 4 mengandung dasar kerakyatan .”tidak ada pengajaran bagaimanapun tingginya dapat berguna apabila hanya di berikan kepada sebagian kecil orang dalam pergaulan hidup.daerah pengajaran harus di perluas ‘’.pasal 5 merupakan azas yang sangat penting bagi semua orang yang ingin mengejar kemerdekaan hidup yang sepenunya.pokok dari azas ini adalah percaya kepada kekuatan sendiri .pasal 6 berisi persyaratan dalam mengejar kemerdekaan diri dengan jalan keharusan untuk membelanjai sendiri segala urusan.itulah yang di sebut zelfbedruipings-systeem.pasal 7 mengharuskan adanya keihlasan lahir batin bagi guru-guru untuk mendekati anak didiknya.
Sesungguhnya peernyataan azas itu merupakan perpaduan pengalaman dan pengetahuan suwardi surjaningrat tentang aliran pendidikan barat dan aliran kebatinan yang mengusahakan “kebahagiaan diri,bangsa dan kemanusiaan ’’.reaaksi masyarakat Indonesia atas pernyataan azas itu berbeda-beda .ada yang menyambut dengan persetujuan ,ada yang mengatakn itu berarti memutar jarum jam kebelakang ada juga yang menuduh suwardi surjaningrat akan mendirikan sekolah komunis.
Banyak sekolah yang telah berdiri terlebih dahulu kemudian menyerahkan sekolahnya kepada taman siswa ,seperti sekolah Budi Utama di jatibaru,Jakarta dan sekolah rayat di bandung.belanda mencatat pada tahun 1930 ada 3 pusat kegiatan di jawa yaitu yang di usahakan muhammadiyah ,indonesische studie club Surabaya dan taman siswa.
Mr. A. jonkman ,yang telah mengunjungi sekolah menengah taman siswa di bandung ,menulis bahwa waktu itu (1927)”sekolah di pimpin oleh sastro kartono ,kakak .R.A. kartini dan sebagai guru-gurunya terdapat Ir.sukarno dan Mr.sunario .sekolah itu bercorak nasional Indonesia dalam arti bahwa ia merupakan hasil kerja sendiri.selanjutnya sekolah itu Nampak mengikuti MULO pemerintah .bahasa belanda merupakan bahasa pengantar .di duga Mr.sunario yang member pelajaran tata-negara dan sejarah ,akan menitik beratkan kepada corak Indonesia .Direktur sasrokartono lebih menyukai suatu AMS dengan bahasa –bahasa timur klasik dan memikirkan sebagai kelanjutan fakultas sastra timur.kedudukan sastra timur dalam progam pendidikan memang tidak asing lagi di kalangan taman sisiwa ,namun di dalam pemikiran dan penerapanya ternyata berbeda menurut lingkunganya.
Dari gambaran mengenai keadaan beberapa cabang taman siswa tersebut,nyatalah bahwa sekolah sebagai alat ideologi yang begitu popular pada masa itu ,segi politik praktisnya di hindari oleh taman siswa dan program kegiataanya lebih menekankan nasionalisme kebudayaan .nasionalisme kebudayaan dalam taman sisiwa di jelaskan “telah menjadi kepercayaan luhur,menjadi aliran jiwa (KIHajar Dewantara) dan yang bercorak religi.
Di dalam kongres pemufakatan perhimpunan –perhimpunan politik kebangsaan Indonesia (PPPKI) di Surabaya pada tahun 1928,suwardi(yang pd waktu itu berganti nama Ki Hajar dewantara)di minta untuk memberikan prasaran  .prasaranya  berjudul “pengajaran dan penghidupan rakyat”,pengajaran dan kebangsaan” di  terima oleh kongres .ki hajar dewantara kemudian kemudian duduk dalam komisi pengajaran PPPKI .dengan ini ,maka sekolah-sekolah partikelir mendapat landasan bertolak untuk meneruskan usaha meninggikan derajat rakyat melalui pengajaran sendiri.sejak itu timbul rumusan Ki Hajar Dewantara tentang hubungan gerakan politik dan sekolah-sekolah bangsa sendiri “taman siswa dan segala lapangan usaha sosial lainya merupakan ladand atau sawah ,dimana orang memupuk apa yang perlu bagi keperluan kehidupanya .gerakan politik merupakan pagar ,yang melindungi ladang dari ganguan binatang-binatang buas yang akan memakan dan menginjak-injak tunas-tunas tanaman “.
Metode yang di tempuh adalah sebagai berikut:
Pada tahun permulaan anak-anak didik sebanyak mungkin di biasakan dengan rumah dan llingkunganya sendiri-sendiri ,dasar bahasa dan alam pikiran sendiri di tanam sekuat-kuatnya melalui nyayian dan permainan anak-anak sebelum mendapat pengajaran dalam bahasa asing.pendidikan di berikan untuk menyiapkan rasa kenbebasan dan tanggung jawab ,agar anak-anak bekembang merdeka  dan menjadi orang yang serasi ,terikat erat dengan milik budaya sendiri dan dengan demikian terhindar dari pengaruh yang tidak baik dan tekanan hubungan colonial ,seperti umpamanya rasa rendah diri,ketakutan ,kebencian ,keseganan dan tiruan yang membuta.lain dari pada itu anak di didik untuk menjadi putra tanah air yang setia dan bersemangat ,dan dengan patriotisme Indonesia mememiliki rasa pengabdian tinggi bagi nusa dan bangsa .

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar