saya tertarik membuat artikel ini ketika pada saat tanggal 22 november saya melihat kampoeng sejarah di FIS unnes terdapat stand yang bertemakan tentang taman siswa.nah, langsung saja apa sih taman siswa itu???
Sejarah
taman siswa adalah sejarah kebangsan Indonesia.lahir pada tanggal 3 juli 1922
dinilai oleh seorang penulis sejarah Indonesia sebagai titik balik dalam pergerakan Indonesia.karena
kaum revolusioner yang mencoba mengerakkan rakyat dengan dengan semboyan
–semboyan asing dan ajaran-ajaran marxis terpaksa memberikan tempat untuk
pergerakan baru,yang benar-benar berasas kebangsaan dan besikap non kooperatif
dengan pemerintah jajahan.bapak gerakan ini adlah R.M. Suwardi Surjaningrat
atau di kenal Ki Hajar Dewantara karena keanggotaanya dengan Indische partij
dan aktivitasnya menentang usaha-usaha perayaan 100 tahun kemerdekaan belanda
atas jajahan perancis napoleon ,maka ia di buang kenegeri belanda bersama
Dr.Tjipto mangunkusumo dan E.F.E. douwes
dekker (Danudirdjo
Setyabudi)1913-september 1919.dalam masa pembuangan itu ia memakai kesempatan untuk mempelajari masalah
–msalah pendidikan dan berhasil merumuskan pernyataan azas pengajaran nasional
.
Dengan
mendidirikan taman siswa berarti ia mengesanpingkan pendekatan politik
ia dapat mewujudkan keingianan
bangsanya ,karena mendidik generasi muda dalam jiwa kebangsaan Indonesia
merupakan bagian penting dari pergerakan Indonesia dan di anggap merupakan
dasar perjuangan meninggikan derajar rakyat.pernyataan azas taman siswa tahun 1922
berisi 7 pasal yang secara singkat dapat
di uraikan sebagai berikut: pasal ke 1 dan 2 mengandung dasar kemerdekaan bagi
tiap-tiap orang untuk mengatur dirinya sendiri.di dalam pasal 1 termasuk juga
dasar kodrat alam ,yang di terangkan perlunya ,agar kemajuan sejati dapat di peroleh dalam perkembangan kodrati ,yang
terkenal sebagai “evolusi “.dasar ini mewukudkan among-among yang salah satu
seginya ialah mewajibkan guru- guru sebagai “pemimpin yang berdiri di belakang
“tetapi mempengaruhi dengan memberi kesempatan kepada anak didik untuk
berajalan sendiri,inilah yang di sebut semboyan Tut Wuri Handayani.
Pasal
ke-3 menyinggung kepentingan sosial – kepentingan sosial,ekonomi dan
politik.sistem pengajara yang timbul di anggap terlampau mementingkan
kecerdasan pikiran ,yang melanggar dasar-dasar kodrati yang terdapat dalanm
kebudayaan sendiri,sehingga tidak menjamin keserasian dan dapat memberi
kepuasan .inilah yang di sebut dasar budaya.
Pasal
4 mengandung dasar kerakyatan .”tidak ada pengajaran bagaimanapun tingginya
dapat berguna apabila hanya di berikan kepada sebagian kecil orang dalam
pergaulan hidup.daerah pengajaran harus di perluas ‘’.pasal 5 merupakan azas
yang sangat penting bagi semua orang yang ingin mengejar kemerdekaan hidup yang
sepenunya.pokok dari azas ini adalah percaya kepada kekuatan sendiri .pasal 6
berisi persyaratan dalam mengejar kemerdekaan diri dengan jalan keharusan untuk
membelanjai sendiri segala urusan.itulah yang di sebut
zelfbedruipings-systeem.pasal 7 mengharuskan adanya keihlasan lahir batin bagi
guru-guru untuk mendekati anak didiknya.
Sesungguhnya
peernyataan azas itu merupakan perpaduan pengalaman dan pengetahuan suwardi
surjaningrat tentang aliran pendidikan barat dan aliran kebatinan yang mengusahakan
“kebahagiaan diri,bangsa dan kemanusiaan ’’.reaaksi masyarakat Indonesia atas
pernyataan azas itu berbeda-beda .ada yang menyambut dengan persetujuan ,ada
yang mengatakn itu berarti memutar jarum jam kebelakang ada juga yang menuduh
suwardi surjaningrat akan mendirikan sekolah komunis.
Banyak
sekolah yang telah berdiri terlebih dahulu kemudian menyerahkan sekolahnya
kepada taman siswa ,seperti sekolah Budi Utama di jatibaru,Jakarta dan sekolah
rayat di bandung.belanda mencatat pada tahun 1930 ada 3 pusat kegiatan di jawa
yaitu yang di usahakan muhammadiyah ,indonesische studie club Surabaya dan
taman siswa.
Mr.
A. jonkman ,yang telah mengunjungi sekolah menengah taman siswa di bandung
,menulis bahwa waktu itu (1927)”sekolah di pimpin oleh sastro kartono ,kakak
.R.A. kartini dan sebagai guru-gurunya terdapat Ir.sukarno dan Mr.sunario
.sekolah itu bercorak nasional Indonesia dalam arti bahwa ia merupakan hasil
kerja sendiri.selanjutnya sekolah itu Nampak mengikuti MULO pemerintah .bahasa
belanda merupakan bahasa pengantar .di duga Mr.sunario yang member pelajaran
tata-negara dan sejarah ,akan menitik beratkan kepada corak Indonesia .Direktur
sasrokartono lebih menyukai suatu AMS dengan bahasa –bahasa timur klasik dan
memikirkan sebagai kelanjutan fakultas sastra timur.kedudukan sastra timur
dalam progam pendidikan memang tidak asing lagi di kalangan taman sisiwa ,namun
di dalam pemikiran dan penerapanya ternyata berbeda menurut lingkunganya.
Dari
gambaran mengenai keadaan beberapa cabang taman siswa tersebut,nyatalah bahwa
sekolah sebagai alat ideologi yang begitu popular pada masa itu ,segi politik
praktisnya di hindari oleh taman siswa dan program kegiataanya lebih menekankan
nasionalisme kebudayaan .nasionalisme kebudayaan dalam taman sisiwa di jelaskan
“telah menjadi kepercayaan luhur,menjadi aliran jiwa (KIHajar Dewantara) dan
yang bercorak religi.
Di
dalam kongres pemufakatan perhimpunan –perhimpunan politik kebangsaan Indonesia
(PPPKI) di Surabaya pada tahun 1928,suwardi(yang pd waktu itu berganti nama Ki
Hajar dewantara)di minta untuk memberikan prasaran .prasaranya
berjudul “pengajaran dan penghidupan rakyat”,pengajaran dan kebangsaan”
di terima oleh kongres .ki hajar
dewantara kemudian kemudian duduk dalam komisi pengajaran PPPKI .dengan ini
,maka sekolah-sekolah partikelir mendapat landasan bertolak untuk meneruskan
usaha meninggikan derajat rakyat melalui pengajaran sendiri.sejak itu timbul
rumusan Ki Hajar Dewantara tentang hubungan gerakan politik dan sekolah-sekolah
bangsa sendiri “taman siswa dan segala lapangan usaha sosial lainya merupakan
ladand atau sawah ,dimana orang memupuk apa yang perlu bagi keperluan
kehidupanya .gerakan politik merupakan pagar ,yang melindungi ladang dari
ganguan binatang-binatang buas yang akan memakan dan menginjak-injak
tunas-tunas tanaman “.
Metode
yang di tempuh adalah sebagai berikut:
Pada
tahun permulaan anak-anak didik sebanyak mungkin di biasakan dengan rumah dan
llingkunganya sendiri-sendiri ,dasar bahasa dan alam pikiran sendiri di tanam
sekuat-kuatnya melalui nyayian dan permainan anak-anak sebelum mendapat
pengajaran dalam bahasa asing.pendidikan di berikan untuk menyiapkan rasa
kenbebasan dan tanggung jawab ,agar anak-anak bekembang merdeka dan menjadi orang yang serasi ,terikat erat
dengan milik budaya sendiri dan dengan demikian terhindar dari pengaruh yang
tidak baik dan tekanan hubungan colonial ,seperti umpamanya rasa rendah
diri,ketakutan ,kebencian ,keseganan dan tiruan yang membuta.lain dari pada itu
anak di didik untuk menjadi putra tanah air yang setia dan bersemangat ,dan
dengan patriotisme Indonesia mememiliki rasa pengabdian tinggi bagi nusa dan
bangsa .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar