1. Dia Merupakan Pemain Paling Kreatif di Sepakbola Eropa
Berdasarkan dari situs resmi Ozil, pemain 24 tahun itu telah memainkan
353 pertandingan resmi baik untuk klub, maupun Timnas Jerman. Sisi
menariknya adalah, Ozil telah membuat 12.647 passing (85 persen sukses),
mencetak 59 gol dan yang paling penting dia menciptakan 122 assist.
2. Teknik Bola yang Indah
Para pencita sepakbola Eropa bisa membuktikan fakta bahwa Mesut Ozil
merupakan pemain yang menarik untuk ditonton di lapangan. Terlepas dari
bayang-bayang Cristiano Ronaldo, Ozil sering memamerkan kualitasnya
secara konsisten dengan penguasaan bola yang baik. Visi ‘mata elang’ dan
gol-gol yang dicetak berguna dari waktu ke waktu.
Ozil juga
menjadi ancaman bagi penjaga gawang lawan, karena memiliki tendangan
jarak jauh yang akurat. Bahkan, secara luas banyak pengamat sepakbola
bahwa dia sekarang ini sering dibanding-bandingkan dengan Lionel Messi,
Zinedine Zidane, dan Luis Figo.
3. Memiliki Darah Turki
Anda mungkin enggak perlu berbicara atau belajar bahasa Jerman untuk
mengetahui kalau Mesut Ozil bukan nama asli bangsa itu. Dia adalah
generasi ketiga Turki-Jerman yang merupakan keturunan kurdi. Ozil lahir
di kota pertambangan Ruhr, Gelsenkirchen di mana dia menghabiskan masa
kecilnya di Schalke 04.
Ayah Ozil bernama Mustafa Ozil, pindah
ke Jerman pada saat berusia dua tahun dan nenek moyangnya berasal dari
sebuah kota di Utara Turki yang disebut Derek. Uniknya kota ini bercuaca
dingin selama musim panas, dan memilki cuaca hangat di saat memasuki
musim dingin.
4.Sempat Dijuluki “der Neue Diego” Diego
Ribas da Cunha adalah gelandang serang Brasil yang sempat menghujani
jendela transfer dengan dikaitkan beberapa klub besar Eropa, sebelum
akhirnya kini menetap di VFL Wolfsburg.
Mendarat di Eropa,
Diego memilih FC Porto, sebagai suksesor Deco yang hengkang ke
Barcelona. Kemudian Diego bergabung bersama Werder Bremen dan membantu
klubnya meraih DFB Pokal pada musim 2009. Setelah bermain apik, dia
kemudian pergi ke Juventus, namun sayang dia meredup bersama Nyonya Tua.
Sementara Mesut Ozil tiba di Bremen dan akrab dipanggil “der Neue
Diego” (Diego Berikutnya). Seperti Diego, Ozil diprioritaskan bermain di
belakang stiker. Ozil pun mengukir namanya dengan mencetak gol untuk
kemenangan Bremen menjuarai DFB Pokal dan membantu membawa Bremen tampil
di Final Piala UEFA.
5. Roda Penggerak di Timnas Jerman
Meski berdarah Turki, namun Ozil lebih memilih untuk memperkuat Timnas
Jerman Senior dan melakukan debutnya pada Februari 2009. Di Piala Dunia
2010 penampilannya sangat menonjol di fase grup, hingga membawa Tim
Panser mencapai peringkat ketiga, usai mengalahkan Uruguay.
Penampilan apik Ozil berlanjut ke kualifikasi Euro 2012, dia menciptakan
tujuh assist untuk rekan setimnya, yang membuatnya dinobatkan sebagai
pemain paling kreatif selama kualifikasi. Dengan segala pencapaiannya di
Timnas Jerman, Ozil layak dijadikan roda penggerak yang akan mengancam
tim lawan di Piala Dunia 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar